Minat Membuat Perencanaan Keuangan Syariah Menurut Dunia Keuangan

118 juga biaya pendidikan. Untuk mengantisipasinya, diperlukan adanya perencanaan pendidikan agar pendidikan anak menjadi terjamin. Dari tabel di atas, secara umum diperoleh gambaran bahwa wanita karir yang belum menikah untuk setiap karakteristik tingkat pendidikan belum terlalu memperhatikan perencanaan pendidikan bagi anaknya karena mereka belum memiliki anak. Berbeda dengan yang sudah menikah, mereka sangat setuju dan sadar akan pentingnya perencanaan pendidikan bagi anak-anak mereka karena naiknya biaya pendidikan dari tahun ke tahun.

5. Minat Membuat Perencanaan Keuangan Syariah Menurut Dunia Keuangan

Tabel 4.51 Tertarik untuk Berinvestasi karena Produk-produk Keuangan Syariah yang Beragam Tingkat Pendidikan Status Marital SS S R TS STS SLTA Belum Menikah 50 50 Menikah 5,1 64,1 28,2 2,6 Diploma 3 Belum Menikah 25 75 Menikah 6,7 66,7 26,7 S1 Belum Menikah 7,7 76,9 15,4 Menikah 8,2 69,9 15,1 4,1 2,7 S2 Menikah 9,1 81,8 9,1 Sumber: kuesioner diolah, 2011 Pada tingkat pendidikan SLTA dengan status belum menikah 50 wanita karir menyatakan setuju dan 50 menyatakan ragu. Sedangkan dengan status marital sudah menikah 5,1 menyatakan sangat setuju, 64,1 menyatakan setuju, 28,2 menyatakan ragu, dan 2,6 menyatakan tidak setuju. Pada tingkat pendidikan Diploma 3 dengan status belum menikah 25 wanita karir 119 menyatakan sangat setuju dan 75 menyatakan setuju. Sedangkan pada status marital sudah menikah 6,7 menyatakan sangat setuju, 66,7 menyatakan setuju, dan 26,7 menyatakan ragu. Pada tingkat pendidikan S1 dengan status belum menikah 7,7 wanita karir menyatakan sangat setuju, 76,9 menyatakan setuju, dan 15,4 menyatakan ragu. Sedangkan pada status marital sudah menikah 8,2 menyatakan sangat setuju, 69,9 menyatakan setuju, 15,1 menyatakan ragu, 4,1 menyatakan tidak setuju, dan 2,7 menyatakan sangat tidak setuju. Pada tingkat pendidikan S2 dengan status marital sudah menikah 9,1 wanita karir menyatakan sangat setuju, 81,8 menyatakan setuju, dan 9,1 menyatakan ragu. Dunia keuangan saat ini menawarkan beragam produk keuangan baik itu syariah maupun konvensional. Maka perlu adanya pemilihan jenis dan produk mana yang benar-benar dibutuhkan agar tidak membuang- buang uang karena membeli produk yang salah. Dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa mayoritas responden saat ditanyai pendapat bahwa mereka tertarik berinvestasi karena produk-produk keuangan syariah yang beragam dan mayoritas menjawab setuju dengan pembagian sebagai berikut. Pada tingkat pendidikan SLTA dan S1, persentase responden menikah yang menjawab sangat setuju lebih besar daripada persentase responden yang belum menikah. berbeda halnya dengan responden dengan tingkat pendidikan Diploma yang sudah menikah, persentase jawaban sangat setujunya lebih kecil dibandingkan yang belum menikah. Namun secara umum dapat disimpulkan bahwa responden yang sudah menikah untuk tiap-tiap karakteristik tingkat pendidikan lebih tertarik 120 berinvestasi karena produk keuangan syariah yang beragam daripada responden wanita karir yang belum menikah. Untuk tingkat pendidikan secara umum, terlihat persentase yang meningkat untuk tingkat pendidikan yang semakin tinggi. Maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin terbuka orang tersebut akan perkembangan zaman termasuk perkembangan dalam bidang keuangan. Tabel 4.52 Menabung karena Merupakan Salah Satu Cara untuk Merencanakan Keuangan Tingkat Pendidikan Status Marital SS S R TS STS SLTA Belum Menikah 100 Menikah 17,9 61,5 15,4 2,6 2,6 Diploma 3 Belum Menikah 25 50 25 Menikah 20 73,3 6,7 S1 Belum Menikah 38,5 46,2 15,4 Menikah 20,5 71,2 5,5 2,7 S2 Menikah 18,2 72,7 9,1 Sumber: kuesioner diolah, 2011 Pada tingkat pendidikan SLTA dengan status belum menikah 100 wanita karir menyatakan setuju. Sedangkan dengan status marital sudah menikah 17,9 menyatakan sangat setuju, 61,9 menyatakan setuju, 15,4 menyatakan ragu, 2,6 menyatakan tidak setuju, dan 2,6 menyatakan sangat tidak setuju. Pada tingkat pendidikan Diploma 3 dengan status belum menikah 25 wanita karir menyatakan sangat setuju, 50 menyatakan setuju, dan 25 menyatakan ragu. Sedangkan pada status marital sudah menikah 20 menyatakan sangat 121 setuju, 73,3 menyatakan setuju, dan 6,7 menyatakan ragu. Pada tingkat pendidikan S1 dengan status belum menikah 38,5 wanita karir menyatakan sangat setuju, 46,2 menyatakan setuju, dan 15,4 menyatakan ragu. Sedangkan pada status marital sudah menikah 20,5 menyatakan sangat setuju, 71,2 menyatakan setuju, 5,5 menyatakan ragu, dan 2,7 menyatakan sangat tidak setuju. Pada tingkat pendidikan S2 dengan status marital sudah menikah 18,2 wanita karir menyatakan sangat setuju, 72,7 menyatakan setuju, dan 9,1 menyatakan ragu. Salah satu instrumen perencanaan keuangan baik itu syariah maupun konvensional adalah tabungan. Dari tabel di atas diperoleh gambaran bahwa mayoritas wanita karir setuju dengan pernyataan tersebut, walaupun ada sebagian kecil yang menjawab ragu dan tidak setuju. Pada tingkat pendidikan SLTA, persentase responden menikah yang menjawab sangat setuju lebih besar daripada persentase responden yang belum menikah. Namun berbeda halnya dengan responden menikah dengan tingkat pendidikan Diploma dan S1, karena persentasenya lebih kecil dibandingkan yang belum menikah. 122 Tabel 4.53 Berminat Memiliki Produk Asuransi karena Manfaatnya Sangat Banyak Tingkat Pendidikan Status Marital SS S R TS STS SLTA Belum Menikah 100 Menikah 15,4 56,4 25,6 2,6 Diploma 3 Belum Menikah 100 Menikah 6,7 73,3 13,3 6,7 S1 Belum Menikah 23,1 38,5 38,5 Menikah 19,2 61,6 12,3 4,1 2,7 S2 Menikah 90,9 9,1 Sumber: kuesioner diolah, 2011 Pada tingkat pendidikan SLTA dengan status belum menikah 100 wanita karir menyatakan setuju. Sedangkan dengan status marital sudah menikah 15,4 menyatakan sangat setuju, 56,4 menyatakan setuju, 25,6 menyatakan ragu, dan 2,6 menyatakan tidak setuju. Pada tingkat pendidikan Diploma 3 dengan status belum menikah 100 wanita karir menyatakan setuju. Sedangkan pada status marital sudah menikah 6,7 menyatakan sangat setuju, 73,3 menyatakan setuju, 13,3 menyatakan ragu, dan 6,7 menyatakan tidak setuju. Pada tingkat pendidikan S1 dengan status belum menikah 23,1 wanita karir menyatakan sangat setuju, 38,5 menyatakan setuju, dan 38,5 menyatakan ragu. Sedangkan pada status marital sudah menikah 19,2 menyatakan sangat setuju, 61,6 menyatakan setuju, 12,3 menyatakan ragu, 4,1 menyatakan tidak setuju, dan 2,7 menyatakan sangat tidak setuju. Pada tingkat pendidikan S2 dengan status marital sudah menikah 90,9 wanita karir menyatakan setuju dan 9,1 menyatakan ragu. Seperti pernyataan sebelumnya bahwa produk 123 asuransi memiliki manfaat yang sangat banyak. Responden kembali ditanyakan hal yang sama dan mereka menunjukkan kekonsistenan dalam menjawab. Dapat kita lihat bahwa responden yang belum menikah secara umum kurang berminat untuk memiliki produk asuransi dibandingkan responden wanita karir yang sudah menikah karena mereka merasa belum membutuhkan proteksi diri dan lain-lain. Tabel 4.54 Tertarik Berinvestasi pada Komoditas Emas karena Harganya terus Naik dari Waktu ke Waktu Tingkat Pendidikan Status Marital SS S R TS STS SLTA Belum Menikah 75 25 Menikah 10,3 53,8 23,1 12,8 Diploma 3 Belum Menikah 25 50 25 Menikah 6,7 53,3 33,3 6,7 S1 Belum Menikah 15,4 46,2 38,5 Menikah 11 64,4 16,4 8,2 S2 Menikah 72,7 27,3 Sumber: kuesioner diolah, 2011 Pada tingkat pendidikan SLTA dengan status belum menikah 75 wanita karir menyatakan setuju dan 25 menyatakan ragu. Sedangkan dengan status marital sudah menikah 10,3 menyatakan sangat setuju, 53,8 menyatakan setuju, 23,1 menyatakan ragu, dan 12,8 menyatakan tidak setuju. Pada tingkat pendidikan Diploma 3 dengan status belum menikah 25 wanita karir menyatakan sangat setuju, 50 menyatakan setuju, dan 25 menyatakan ragu. Sedangkan pada status marital sudah menikah 15,4 menyatakan sangat setuju, 46,2 menyatakan setuju, dan 38,5 menyatakan ragu. Pada tingkat pendidikan 124 S1 dengan status belum menikah 15,4 wanita karir menyatakan sangat setuju, 46,2 menyatakan setuju, dan 38,5 menyatakan ragu. Sedangkan pada status marital sudah menikah 11 menyatakan sangat setuju, 64,4 menyatakan setuju, 16,4 menyatakan ragu, dan 8,2 menyatakan tidak setuju. Pada tingkat pendidikan S2 dengan status marital sudah menikah 72,7 wanita karir menyatakan setuju dan 27,3 menyatakan ragu. Sekarang ini investasi dalam bentuk emas sangat diminati oleh masyarakat terutama wanita karena harganya yang cenderung untuk naik dari waktu ke waktu. Dari tabel di atas diperoleh gambaran bahwa wanita karir mayoritas menjawab setuju dengan hal tersebut. Untuk tingkat pendidikan SLTA, Diploma, dan S1 dengan status marital wanita karir sudah menikah, persentase yang menjawab sangat setuju dan setuju lebih besar dibandingkan wanita karir yang belum menikah. Untuk tingkat pendidikan wanita karir secara umum terdapat peningkatan persentase untuk tiap kenaikan tingkat pendidikan wanita karir. 125 Tabel 4.55 Tingkat Resiko yang Tinggi tidak Menjadi Penghalang untuk Tetap Berinvestasi Tingkat Pendidikan Status Marital SS S R TS STS SLTA Belum Menikah 25 75 Menikah 7,7 38,5 43,6 7,7 2,6 Diploma 3 Belum Menikah 25 25 50 Menikah 6,7 40 53,3 S1 Belum Menikah 7,7 15,4 69,2 7,7 Menikah 1,4 42,5 45,2 11 S2 Menikah 36,4 54,5 9,1 Sumber: kuesioner diolah, 2011 Pada tingkat pendidikan SLTA dengan status belum menikah 25 wanita karir menyatakan setuju dan 75 menyatakan ragu. Sedangkan dengan status marital sudah menikah 7,7 menyatakan sangat setuju, 38,5 menyatakan setuju, 43,6 menyatakan ragu, 7,7 menyatakan tidak setuju, dan 2,6 menyatakan sangat tidak setuju. Pada tingkat pendidikan Diploma 3 dengan status belum menikah 25 wanita karir menyatakan sangat setuju, 25 menyatakan setuju, dan 50 menyatakan ragu. Sedangkan pada status marital sudah menikah 6,7 menyatakan sangat setuju, 40 menyatakan setuju, dan 53,3 menyatakan ragu. Pada tingkat pendidikan S1 dengan status belum menikah 7,7 wanita karir menyatakan sangat setuju, 15,4 menyatakan setuju, 69,2 menyatakan ragu, dan 7,7 menyatakan tidak setuju. Sedangkan pada status marital sudah menikah 1,4 menyatakan sangat setuju, 42,5 menyatakan setuju, 45,2 menyatakan ragu, dan 11 menyatakan tidak setuju. Pada tingkat pendidikan S2 dengan status marital sudah menikah 36,4 wanita karir 126 menyatakan setuju, 54,5 menyatakan ragu, dan 9,1 menyatakan tidak setuju. Semua bentuk investasi memiliki resikonya masing-masing. Semakin tinggi kemungkinan keuntungan yang akan diperoleh semakin tinggi pula resikonya high risk high gain. Dari tabel di atas diperoleh gambaran bahwa mayoritas wanita karir tidak menyukai dan takut akan resiko berinvestasi. Tidak banyak yang menjawab sangat setuju atau setuju pada pernyataan di atas. Antara wanita yang belum dan sudah menikah memiliki jawaban yang hampir sama. Tabel 4.56 Tertarik Memiliki Tabungan di Bank Syariah karena Aksesnya Mudah Tingkat Pendidikan Status Marital SS S R TS STS SLTA Belum Menikah 100 Menikah 12,8 69,2 15,4 2,6 Diploma 3 Belum Menikah 100 Menikah 6,7 73,3 13,3 6,7 S1 Belum Menikah 30,8 61,5 7,7 Menikah 6,8 67,1 17,8 8,2 S2 Menikah 27,3 63, 9,1 Sumber: kuesioner diolah, 2011 Pada tingkat pendidikan SLTA dengan status belum menikah 100 wanita karir menyatakan setuju. Sedangkan dengan status marital sudah menikah 12,8 menyatakan sangat setuju, 69,2 menyatakan setuju, 15,4 menyatakan ragu, dan 2,6 menyatakan tidak setuju. Pada tingkat pendidikan Diploma 3 dengan status belum menikah 100 wanita karir menyatakan setuju. Sedangkan pada status marital sudah menikah 6,7 menyatakan sangat setuju, 73,3 menyatakan setuju, dan 13,3 menyatakan ragu. Pada tingkat pendidikan S1 127 dengan status belum menikah 30,8 wanita karir menyatakan sangat setuju, 61,5 menyatakan setuju, dan 7,7 menyatakan ragu. Sedangkan pada status marital sudah menikah 6,8 menyatakan sangat setuju, 67,1 menyatakan setuju, 17,8 menyatakan ragu, dan 8,2 menyatakan tidak setuju. Pada tingkat pendidikan S2 dengan status marital sudah menikah 27,3 wanita karir menyatakan sangat setuju, 63,6 menyatakan setuju, dan 9,1 menyatakan ragu. Dari tabel di atas diperoleh gambaran bahwa fasilitas yang menunjang kemudahan nasabah dalam transaksi menjadi penting untuk dimiliki oleh tiap produk keuangan. Terbukti dari respon wanita karir di atas, mayoritas menjawab setuju bahwa akses mudah membuat mereka tertarik untuk menggunakan salah satu produk keuangan. Tabel 4.57 Dunia Bisnis yang Semakin Modern Menuntut untuk Menggunakan Salah Satu Layanan Perbankan Termasuk Perbankan Syariah Tingkat Pendidikan Status Marital SS S R TS STS SLTA Belum Menikah 100 Menikah 7,7 74,4 12,8 5,1 Diploma 3 Belum Menikah 25 75 Menikah 6,7 73,3 13,3 6,7 S1 Belum Menikah 46,2 46,2 7,7 Menikah 12,3 78,1 8,2 1,4 S2 Menikah 18,2 72,7 9,1 Sumber: kuesioner diolah, 2011 Pada tingkat pendidikan SLTA dengan status belum menikah 100 wanita karir menyatakan setuju. Sedangkan dengan status marital sudah menikah 128 7,7 menyatakan sangat setuju, 74,4 menyatakan setuju, 12,8 menyatakan ragu, dan 5,1 menyatakan tidak setuju. Pada tingkat pendidikan Diploma 3 dengan status belum menikah 25 wanita karir menyatakan sangat setuju dan 75 menyatakan setuju. Sedangkan pada status marital sudah menikah 6,7 menyatakan sangat setuju, 73,3 menyatakan setuju, 13,3 menyatakan ragu, dan 6,7 menyatakan tidak setuju. Pada tingkat pendidikan S1 dengan status belum menikah 46,2 wanita karir menyatakan sangat setuju, 46,2 menyatakan setuju, dan 7,7 menyatakan ragu. Sedangkan pada status marital sudah menikah 12,3 menyatakan sangat setuju, 78,1 menyatakan setuju, 8,2 menyatakan ragu, dan 1,4 menyatakan tidak setuju. Pada tingkat pendidikan S2 dengan status marital sudah menikah 18,2 wanita karir menyatakan sangat setuju, 72,7 menyatakan setuju, dan 9,1 menyatakan ragu. Dunia bisnis yang semakin modern dan berkembang menuntut seseorang untuk memiliki berbagai layanan perbankan salah satunya perbankan syariah. Dari tabel di atas diperoleh gambaran bahwa mayoritas wanita karir setuju pada pernyataan tersebut. 129 Tabel 4.58 Tertarik Menyimpan Uang pada Produk Deposito Syariah untuk Investasi Jangka Pendek Tingkat Pendidikan Status Marital SS S R TS STS SLTA Belum Menikah 50 50 Menikah 7,7 53,8 23,1 12,8 2,6 Diploma 3 Belum Menikah 25 25 50 Menikah 6,7 60 13,3 13,3 6,7 S1 Belum Menikah 15,4 38,5 30,8 7,7 7,7 Menikah 6,8 47,9 28,8 12,3 4,1 S2 Menikah 83,6 36,4 Sumber: kuesioner diolah, 2011 Pada tingkat pendidikan SLTA dengan status belum menikah 50 wanita karir menyatakan setuju dan 50 menyatakan ragu. Sedangkan dengan status marital sudah menikah 7,7 menyatakan sangat setuju, 53,8 menyatakan setuju, 23,1 menyatakan ragu, 12,8 menyatakan tidak setuju, dan 2,6 menyatakan sangat tidak setuju. Pada tingkat pendidikan Diploma 3 dengan status belum menikah 25 wanita karir menyatakan sangat setuju, 25 menyatakan setuju, dan 50 menyatakan ragu. Sedangkan pada status marital sudah menikah 6,7 menyatakan sangat setuju, 60 menyatakan setuju, 13,3 menyatakan ragu, 13,3 menyatakan tidak setuju, dan 6,7 menyatakan sangat tidak setuju. Pada tingkat pendidikan S1 dengan status belum menikah 15,4 wanita karir menyatakan sangat setuju, 38,5 menyatakan setuju, 30,8 menyatakan ragu, 7,7 menyatakan tidak setuju, dan 7,7 menyatakan sangat tidak setuju. Sedangkan pada status marital sudah menikah 6,8 menyatakan sangat setuju, 47,9 menyatakan setuju, 28,8 menyatakan ragu, 12,3 130 menyatakan tidak setuju, 4,1 menyatakan sangat tidak setuju. Pada tingkat pendidikan S2 dengan status marital sudah menikah 83,6 wanita karir menyatakan setuju dan 36,4 menyatakan ragu. Investasi jangka pendek dalam bentuk deposito menjadi salah satu alternatif dalam berinvestasi. Dari tabel di atas diperoleh jawaban responden yang beragam. Mayoritas menjawab setuju dan sebagian kecil ada yang menjawab tidak setuju bahkan sangat tidak setuju. Tabel 4.59 Tertarik Menempatkan Dana pada Reksadana Syariah untuk Investasi Jangka Panjang Tingkat Pendidikan Status Marital SS S R TS STS SLTA Belum Menikah 50 50 Menikah 5,1 59 25,6 7,7 2,6 Diploma 3 Belum Menikah 25 50 25 Menikah 33,3 46,7 13,3 6,7 S1 Belum Menikah 7,7 30,8 46,2 7,7 7,7 Menikah 8,2 50,7 24,7 12,3 4,1 S2 Menikah 72,7 27,3 Sumber: kuesioner diolah, 2011 Pada tingkat pendidikan SLTA dengan status belum menikah 50 wanita karir menyatakan setuju dan 50 menyatakan ragu. Sedangkan dengan status marital sudah menikah 5,1 menyatakan sangat setuju, 59 menyatakan setuju, 25,6 menyatakan ragu, 7,7 menyatakan tidak setuju, dan 2,6 menyatakan sangat tidak setuju. Pada tingkat pendidikan Diploma 3 dengan status belum menikah 25 wanita karir menyatakan sangat setuju, 50 menyatakan setuju, dan 25 menyatakan ragu. Sedangkan pada status marital sudah menikah 33,3 131 wanita karir menyatakan setuju, 46,7 menyatakan ragu, 13,3 menyatakan tidak setuju, dan 6,7 menyatakan sangat tidak setuju. Pada tingkat pendidikan S1 dengan status belum menikah 7,7 wanita karir menyatakan sangat setuju, 30,8 menyatakan setuju, 46,2 menyatakan ragu, 7,7 menyatakan tidak setuju, dan 7,7 menyatakan sangat tidak setuju. Sedangkan pada status marital sudah menikah 8,2 menyatakan sangat setuju, 50,7 menyatakan setuju, 24,7 menyatakan ragu, 12,3 menyatakan tidak setuju, 4,1 menyatakan sangat tidak setuju. Pada tingkat pendidikan S2 dengan status marital sudah menikah 72,7 wanita karir menyatakan setuju dan 27,3 menyatakan ragu. Reksadana syariah juga menjadi salah satu alternatif dalam berinvestasi. Dari tabel di atas, jawaban responden juga beragam. Mayotitas menjawab setuju atas pernyataan tersebut. Pada tingkat pendidikan SLTA dan S1, persentase responden wanita karir yang sudah menikah yang menjawab sangat setuju jumlahnya lebih besar daripada persentase wanita karir yang belum menikah. Sedangkan untuk tingkat pendidikan Diploma, persentase wanita karir yang sudah menikah yang menjawab sangat setuju lebih kecil dibandingkan persentase wanita karir yang belum menikah. Namun secara umum status marital wanita karir yang sudah menikah memiliki minat yang lebih besar dalam berinvestasi jangka pendek pada reksadana syariah dibandingkan wanita karir yang belum menikah. Secara umum juga semakin tinggi tingkat pendidikan wanita karir semakin tinggi pula persentase yang menjawab setuju akan pentingnya investasi jangka panjang pada reksadana syariah. 132

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Secara teori, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin berminat pula ia untuk membuat perencanaan yang sesuai dengan syariah. Status marital yang berbeda-beda juga menimbulkan perbedaan dalam membuat perencanaan keuangan syariah. Seseorang yang sudah menikah lebih berminat untuk membuat perencanaan keuangan syariah dibandingkan seseorang yang belum menikah. 2. Terdapat perbedaan minat membuat perencanaan keuangan syariah antara wanita karir yang berstatus belum menikah dengan wanita karir yang berstatus sudah menikah. Wanita karir yang sudah menikah lebih berminat untuk membuat perencanaan keuangan keluarganya dibandingkan wanita karir yang belum menikah. Terdapat perbedaan minat membuat perencanaan keuangan syariah pada masing-masing karakteristik tingkat pendidikan wanita karir. Semakin tinggi tingkat pendidikan wanita karir, semakin besar minatnya dalam membuat perencanaan keuangan syariah bagi dirinya maupun bagi keluarganya. Produk keuangan yang paling banyak dipilih oleh wanita karir berdasarkan karakteristik tingkat pendidikan dan status maritalnya antara lain: wanita karir dengan tingkat pendidikan SMA belum menikah paling banyak

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Terhadap Kemandirian Keuangan Daerah pada Pemerintah Kabupaten / Pemerintah Kota Di Sumatera Utara

66 321 115

Studi Komperatif Pengukuran Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Sebelum Dan Setelah Otonomi Daerah (Studi Kasus Pada Pemerintah Kota Medan)

0 34 88

Tingkat Kesadaran Pegawai Baitul Maal Wa Tamwil Dalam Membuat Perencanaan Keuangan Syariah (Studi Pada Pegawai Baitul Maal Wa Tamwil Di Kota Tangerang Selatan)

0 8 164

Pengaruh Sistem Informasi Keuangan Daerah terhadap Kualitas Laporan Keuangan dan Implikasinya terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

0 9 32

Pengaruh perencanaan keuangan syariah terhadap minat masyarakat dalam menempatkan dana di lembaga keuangan syariah: studi pada masyarakat Villa Pamulang

0 5 107

PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH ANTARA DAERAH INDUK DAN DAERAH Perbedaan Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Antara Daerah Induk Dan Daerah Otonom Baru Setelah Pemekaran.

0 2 20

Analisis kinerja keuangan pemerintah kota berdasarkan rasio keuangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) : studi kasus di Pemerintah Kota Yogyakarta.

0 0 186

Analisis kinerja keuangan pemerintah kota berdasarkan rasio keuangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) studi kasus di Pemerintah Kota Yogyakarta

1 2 184

KAJIAN PERBEDAAN MINAT MEMBUAT PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA MENURUTTINGKAT PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN IBU RUMAH TANGGA DI KOTA PEKANBARU

0 0 11

AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH: Studi Eksplanatif Tentang Pengaruh Tingkat Profesionalisme Aparat dan Keefektifan Sistem Informasi Keuangan Daerah Terhadap Tingkat Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pada Badan Pengelolaan Keuangan Pemeri

0 0 217