94
reksadana, ada juga investasi jangka pendek pada pasar uang seperti deposito. Dari data di atas diperoleh gambaran jawaban yang beragam dari wanita karir.
Mayoritas wanita karir menjawab setuju untuk berinvestasi pada pada pasar uang syariah. Terlihat bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan wanita karir,
cenderung semakin besar persentase yang menjawab setuju atas pernyataan tersebut. Begitu pula dengan status marital wanita karir. Wanita karir yang sudah
menikah lebih memikirkan investasi untuk masa depan, sehingga mereka tertarik pula untuk berinvestasi pada pasar uang syariah.
3. Minat Membuat Perencanaan Keuangan Syariah Menurut Siklus Hidup
Tabel 4.34 Suka Menabung
Tingkat Pendidikan
Status Marital SS
S R
TS STS
SLTA Belum Menikah
25 50
25
Menikah 35,9
56,4 7,7
Diploma 3 Belum Menikah
25 50
25
Menikah
20 80
S1 Belum Menikah
30,8 69,2
Menikah 31,5
65,8 2,7
S2 Menikah
27,3 72,7
Sumber: kuesioner diolah, 2011 Pada tingkat pendidikan SLTA dengan status belum menikah 25 wanita
karir menyatakan sangat setuju, 50 menyatakan setuju, dan 25 menyatakan ragu. Sedangkan dengan status marital sudah menikah 35,9 menyatakan sangat
setuju, 56,4 menyatakan setuju, dan 7,7 menyatakan ragu. Pada tingkat pendidikan Diploma 3 dengan status belum menikah 25 wanita karir
95
menyatakan sangat setuju, 50 menyatakan setuju, dan 25 menyatakan ragu. Sedangkan pada status marital sudah menikah 20 menyatakan sangat setuju
dan 80 menyatakan setuju. Pada tingkat pendidikan S1 dengan status belum menikah 30,8 wanita karir menyatakan sangat setuju dan 69,2 menyatakan
setuju. Sedangkan pada status marital sudah menikah 31,5 menyatakan sangat setuju, 65,8 menyatakan setuju dan 2,7 menyatakan ragu. Pada tingkat
pendidikan S2 dengan status marital sudah menikah 27,3 wanita karir menyatakan sangat setuju dan 72,7 menyatakan setuju. Terlihat bahwa seluruh
responden menyukai menabung, hanya sebagian kecil saja yang menjawab ragu, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak suka menabung. Namun, dari
data di atas terlihat perbedaan bahwa wanita karir yang sudah menikah lebih menyukai menabung dibandingkan wanita karir yang belum menikah. dan untuk
tingkat pendidikan terdapat perbedaan minat menabung pada tiap-tiap karakteristik tingkat pendidikan. Semakin tinggi tingkat pendidikan wanita karir,
semakin berminat pula ia menempatkan sejumlah dana dalam bentuk tabungan yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sekaran present consumption
maupun kebutuhan yang akan datang future consumption.
96
Tabel 4.35 Tertarik Menabung di Bank Syariah karena Mengetahui Pentingnya
Menabung Sejak Kecil Tingkat
Pendidikan Status Marital
SS S
R TS
STS SLTA
Belum Menikah 25
25 50
Menikah 12,8
66,7 15,4
5,1
Diploma 3 Belum Menikah
25 50
25
Menikah 13,3
73,3 13,3
S1 Belum Menikah
23,1 69,2
7,7
Menikah
16,4 68,5
13,7 1,4
S2 Menikah
18,2 63,6
18,2 Sumber: kuesioner diolah, 2011
Pada tingkat pendidikan SLTA dengan status belum menikah 25 wanita karir menyatakan sangat setuju, 25 menyatakan setuju, dan 50 menyatakan
ragu. Sedangkan dengan status marital sudah menikah 12,8 menyatakan sangat setuju, 66,7 menyatakan setuju, 15,4 menyatakan ragu, dan 5,1
menyatakan tidak setuju. Pada tingkat pendidikan Diploma 3 dengan status belum menikah 25 wanita karir menyatakan sangat setuju, 50 menyatakan
setuju, dan 25 menyatakan ragu. Sedangkan pada status marital sudah menikah 13,3 menyatakan sangat setuju, 73,3 menyatakan setuju, dan 7,7
menyatakan ragu. Pada tingkat pendidikan S1 dengan status belum menikah 23,1 wanita karir menyatakan sangat setuju, 69,2 menyatakan setuju, dan
7,7 menyatakan ragu. Sedangkan pada status marital sudah menikah 16,4 menyatakan sangat setuju, 68,5 menyatakan setuju, 13,7 menyatakan ragu,
dan 1,4 menyatakan tidak setuju. Pada tingkat pendidikan S2 dengan status marital sudah menikah 18,2 wanita karir menyatakan sangat setuju, 63,6
97
menyatakan setuju, dan 18,2 menyatakan ragu. Terlihat bahwa kesadaran menabung tersebut sebagian besar telah dimiliki wanita karir sejak mereka kecil.
Hanya sebagian kecil yang tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Untuk tingkat pendidikan SLTA, Diploma, dan S1 belum menikah persentasenya lebih
besar dibandingkan yang sudah menikah. Hal ini karena penanaman kesadaran seseorang tentang pentingnya menabung sejak kecil tiap orang berbeda-beda.
Namun, untuk tingkat pendidikan secara absolut terlihat bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan wanita karir semakin besar persentase yang menjawab sangat
setuju dan sadar akan pentingnya menabung sejak kecil.
Tabel 4.36 Tertarik Menggunakan Tabungan Syariah Sejak Pertama Bekerja untuk
Membantu Merencanakan Keuangan Tingkat
Pendidikan Status Marital
SS S
R TS
STS SLTA
Belum Menikah 50
50
Menikah
7,7 66,7
20,5 5,1
Diploma 3 Belum Menikah
25 75
Menikah 60
40
S1 Belum Menikah
7,7 53,8
35,8
Menikah
12,3 60,3
21,9 5,5
S2 Menikah
72,7 27,3
Sumber: kuesioner diolah, 2011 Pada tingkat pendidikan SLTA dengan status belum menikah 50 wanita
karir menyatakan sangat setuju dan 50 menyatakan setuju. Sedangkan dengan status marital sudah menikah 7,7 menyatakan sangat setuju, 66,7 menyatakan
setuju, 20,5 menyatakan ragu, dan 5,1 menyatakan tidak setuju. Pada tingkat
98
pendidikan Diploma 3 dengan status belum menikah 25 wanita karir menyatakan sangat setuju dan 75 menyatakan setuju. Sedangkan pada status
marital sudah menikah 60 menyatakan setuju dan 40 menyatakan ragu. Pada tingkat pendidikan S1 dengan status belum menikah 7,7 wanita karir
menyatakan sangat setuju, 53,8 menyatakan setuju, dan 35,8 menyatakan ragu. Sedangkan pada status marital sudah menikah 12,3 menyatakan sangat
setuju, 60,3 menyatakan setuju, 21,9 menyatakan ragu, dan 5,5 menyatakan tidak setuju. Pada tingkat pendidikan S2 dengan status marital sudah
menikah 72,7 wanita karir menyatakan setuju dan 27,3 menyatakan ragu. Saat seseorang sudah memiliki pekerjaan, biasanya seseorang membutuhkan
instrumen tabungan. Mayoritas responden menyetujui pernyataan ini. Karena perubahan siklus hidup seseorang membuat orang tersebut membutuhkan sesuatu
perencanaan yang semakin banyak termasuk perencanaan tabungan.
Tabel 4.37 Menabung di Bank Syariah untuk Meminimalisasi Resiko
yang Timbul di Masa Mendatang Tingkat
Pendidikan Status Marital
SS S
R TS
STS SLTA
Belum Menikah
100
Menikah 5,1
64,1 30,8
Diploma 3 Belum Menikah
25 75
Menikah
6,7 93,3
S1 Belum Menikah
30,8 30,8
38,5
Menikah 11
74 11
4,1 S2
Menikah
72,7 27,3
Sumber: kuesioner diolah, 2011
99
Pada tingkat pendidikan SLTA dengan status belum menikah 100 wanita karir menyatakan setuju. Sedangkan dengan status marital sudah menikah
5,1 menyatakan sangat setuju, 64,1 menyatakan setuju, dan 40,8 menyatakan ragu. Pada tingkat pendidikan Diploma 3 dengan status belum
menikah 25 wanita karir menyatakan sangat setuju dan 75 menyatakan sangat setuju. Sedangkan pada status marital sudah menikah 6,7 menyatakan
sangat setuju dan 93,3 menyatakan setuju. Pada tingkat pendidikan S1 dengan status belum menikah 30,8 wanita karir menyatakan sangat setuju, 30,8
menyatakan setuju, dan 38,5 menyatakan ragu. Sedangkan pada status marital sudah menikah 11 menyatakan sangat setuju, 74 menyatakan setuju, 11
menyatakan ragu, dan 4,1 menyatakan tidak setuju. Pada tingkat pendidikan S2 dengan status marital sudah menikah 72,7 wanita karir menyatakan setuju dan
27,3 menyatakan ragu. Mayoritas responden menjawab setuju akan perlunya memiliki emergency fund dan tertarik untuk menempatkannya pada bank syariah
untuk dikelola secara syariah. Hal ini terlihat dari jawaban responden yang mayoritas menjawab setuju dan sangat setuju akan perlunya kepemilikan dana
darurat bagi pemenuhan kebutuhan yang tidak terduga dan sifatnya mendesak.
100
Tabel 4.38 Mengikuti Program Asuransi Syariah untuk Melindungi dari Kerugian
di Masa Mendatang Tingkat
Pendidikan Status Marital
SS S
R TS
STS SLTA
Belum Menikah 100
Menikah 5,1
69,2 20,5
5,1
Diploma 3 Belum Menikah
25 50
25
Menikah 73,3
26,7 S1
Belum Menikah 7,7
30,8 61,5
Menikah
8,2 64,4
20.5 4,1
2,7 S2
Menikah 81,8
18,2 Sumber: kuesioner diolah, 2011
Pada tingkat pendidikan SLTA dengan status belum menikah 100 wanita karir menyatakan setuju. Sedangkan dengan status marital sudah menikah
5,1 menyatakan sangat setuju, 60,2 menyatakan setuju, 20,5 menyatakan ragu, dan 5,1 menyatakan tidak setuju. Pada tingkat pendidikan Diploma 3
dengan status belum menikah 25 wanita karir menyatakan sangat setuju, 50 menyatakan setuju, dan 25 menyatakan ragu. Sedangkan pada status marital
sudah menikah 73,3 menyatakan setuju, dan 26,7 menyatakan ragu. Pada tingkat pendidikan S1 dengan status belum menikah 7,7 wanita karir
menyatakan sangat setuju, 30,8 menyatakan setuju, dan 61,5 menyatakan ragu. Sedangkan pada status marital sudah menikah 8,2 menyatakan sangat
setuju, 64.4 menyatakan setuju, 20,5 menyatakan ragu, 4,1 menyatakan tidak setuju, dan 2,7 menyatakan sangat tidak setuju. Pada tingkat pendidikan
S2 dengan status marital sudah menikah 81,8 wanita karir menyatakan setuju dan 18,2 menyatakan ragu. Asuransi juga memiliki fungsi untuk melindungi
101
kerugian yang akan timbul di masa mendatang, misalnya resiko bencana alam. Mayoritas responden wanita karir menjawab setuju akan pentingnya memiliki
polis asuransi kerugian. Pada tingkat pendidikan SLTA, wanita karir yang sudah menikah lebih tertarik untuk memiliki asuransi daripada yang belum menikah.
Namun tidak demikian dengan wanita karir Diploma yang sudah menikah, karena persentasenya lebih kecil dibandingkan wanita karir yang belum menikah.
Kemudian pada tingkat pendidikan S1, persentase wanita karir menikah menjawab sangat setuju lebih besar dibandingkan persentase wanita karir S1
yang belum menikah. Maka dapat disimpulkan bahwa secara absolut status marital mempengaruhi minat wanita karir untuk berasuransi. Secara umum juga
diperoleh gambaran bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan wanita karir, semakin besar juga minatnya untuk memiliki asuransi syariah.
Tabel 4.39 Mempersiapkan Dana Pendidikan saat Memiliki Anak
agar Pendidikannya Terjamin Tingkat
Pendidikan Status Marital
SS S
R TS
STS SLTA
Belum Menikah 100
Menikah 10,3
71,8 17,9
Diploma 3 Belum Menikah
75 25
Menikah 73,3
26,7 S1
Belum Menikah 23,1
38,5 30,8
7,7
Menikah
16,4 60,3
17,8 2,7
2,7 S2
Menikah 81,8
18,2 Sumber: kuesioner diolah, 2011
102
Pada tingkat pendidikan SLTA dengan status belum menikah 100 wanita karir menyatakan setuju. Sedangkan dengan status marital sudah menikah
10,3 menyatakan sangat setuju, 71,8 menyatakan setuju dan 17,9 menyatakan ragu. Pada tingkat pendidikan Diploma 3 dengan status belum
menikah 75 wanita karir menyatakan setuju dan 25 menyatakan ragu. Sedangkan pada status marital sudah menikah 73,3 menyatakan setuju dan
26,7 menyatakan ragu. Pada tingkat pendidikan S1 dengan status belum menikah 23,1 wanita karir menyatakan sangat setuju, 38,5 menyatakan
setuju, 30,8 menyatakan ragu, dan 7,7 menyatakan setuju. Sedangkan pada status marital sudah menikah 16,4 menyatakan sangat setuju, 60,3
menyatakan setuju, 17,8 menyatakan ragu, 2,7 menyatakan tidak setuju, dan 2,7 menyatakan sangat tidak setuju. Pada tingkat pendidikan S2 dengan status
marital sudah menikah 81,8 menyatakan setuju dan 18,2 menyatakan ragu. Saat seseorang memiliki anak, seharusnya orang tersebut lebih memperhatikan
pendidikannya termasuk dalam hal biaya pendidikan. Terlihat bahwa wanita karir yang sudah menikah lebih memikirkan pendidikan anak mereka saat
mereka memiliki anak dibanding yang belum menikah, karena wanita karir yang sudah menikah telah memiliki pengalaman dalam hal pendidikan anak. Mereka
lebih sadar bahwa pendidikan bagi anak itu penting termasuk dalam penyediaan dana pendidikan agar pendidikan anak mereka terjamin.
103
Tabel 4.40 Menempatkan Sejumlah Dana pada Reksadana Syariah untuk
Mempertahankan Gaya Hidup yang Layak di Hari Tua Nanti Tingkat
Pendidikan Status Marital
SS S
R TS
STS SLTA
Belum Menikah 75
25
Menikah 5,1
61,5 30,8
2,6
Diploma 3 Belum Menikah
75 25
Menikah 60
40
S1 Belum Menikah
7,7 53,8
38,5
Menikah
8,2 56,2
27,4 5,5
2,7 S2
Menikah 72,7
27,3 Sumber: kuesioner diolah, 2011
Pada tingkat pendidikan SLTA dengan status belum menikah 75 menyatakan setuju dan 25 menyatakan ragu. Sedangkan dengan status marital
sudah menikah 5,1 menyatakan sangat setuju, 61,5 menyatakan setuju, 30,8 menyatakan ragu, dan 2,6 menyatakan tidak setuju. Pada tingkat
pendidikan Diploma 3 dengan status belum menikah 75 wanita karir menyatakan setuju dan 25 menyatakan ragu. Sedangkan pada status marital
sudah menikah 60 menyatakan setuju dan 40 menyatakan ragu. Pada tingkat pendidikan S1 dengan status belum menikah 7,7 wanita karir menyatakan
sangat setuju, 60 menyatakan setuju, dan 40 menyatakan ragu. Sedangkan pada status marital sudah menikah 7,7 menyatakan sangat setuju, 53,8
menyatakan setuju dan 38,5 menyatakan ragu. Pada tingkat pendidikan S2 dengan status marital sudah menikah 72,7 wanita karir menyatakan setuju dan
27,3 menyatakan ragu. Terlihat bahwa wanita karir yang sudah menikah lebih tertarik untuk berinvestasi pada reksadana syariah dibandingkan wanita karir
104
yang belum menikah. Sedangkan untuk tingkat pendidikan wanita karir, semakin tinggi tingkat pendidikan wanita karir, semakin berminat pula ia untuk
berinvestasi pada reksadana syariah karena mereka lebih sadar pentingnya merencanakan keuangan bagi hari tua kelak.
Tabel 4.41 Perencanaan Warisan Secara Syariah Penting Dimiliki saat Berkeluarga
Tingkat Pendidikan
Status Marital SS
S R
TS STS
SLTA Belum Menikah
75 25
Menikah
12,8 61,5
23,1 2,6
Diploma 3 Belum Menikah
50 50
Menikah 6,7
80 13,3
S1 Belum Menikah
15,4 61,5
23,1
Menikah 12,3
64,4 17,8
5,5 S2
Menikah 9,1
63,6 27,3
Sumber: kuesioner diolah, 2011 Pada tingkat pendidikan SLTA dengan status belum menikah 75 wanita
karir menyatakan dan 25 menyatakan ragu. Sedangkan dengan status marital sudah menikah 12,8 menyatakan sangat setuju, 61,5 menyatakan setuju,
23,1 menyatakan ragu, dan 2,6 menyatakan tidak setuju. Pada tingkat pendidikan Diploma 3 dengan status belum menikah 50 wanita karir
menyatakan sangat setuju dan 50 menyatakan setuju. Sedangkan pada status marital sudah menikah 6,7 menyatakan sangat setuju, 80 menyatakan setuju,
dan 13,3 menyatakan ragu. Pada tingkat pendidikan S1 dengan status belum menikah 15,4 wanita karir menyatakan sangat setuju, 61,5 menyatakan
setuju, dan 23,1 menyatakan ragu. Sedangkan pada status marital sudah
105
menikah 12,3 menyatakan sangat setuju, 64,4 menyatakan setuju, 17,8 menyatakan ragu, dan 5,5 menyatakan tidak setuju. Pada tingkat pendidikan S2
dengan status marital sudah menikah 9,1 wanita karir menyatakan sangat setuju, 63,6 menyatakan setuju, dan 27,3 menyatakan ragu. Saat siklus hidup
seseorang berubah dari lajang menjadi berkeluarga, orang tersebut membutuhkan perencanaan warisan yang sesuai syariah. Dari tabel di atas, secara absolut
wanita karir yang sudah menikah memiliki kesadaran dan minat yang lebih tinggi akan perencanaan warisan dibandingkan wanita karir yang belum menikah.
Begitu pula dengan tingkat pendidikan wanita karir. Semakin tinggi tingkat pendidikan wanita karir, semakin besar pula minatnya akan perencanaan warisan
saat ia telah berkeluarga. Perencanaan warisan memiliki fungsi utama untuk menjauhkan sifat serakah. Maka perencanaan ini penting untuk dimiliki setiap
orang saat berkeluarga.
106
4. Minat Membuat Perencanaan Keuangan Syariah Menurut Kenyataan