pegawai, baik dalam arti promosi, alih tugas, alih wilayah, demosi maupun dalam pemberhentian.
Dari beberapa definisi diatas, maka peneliti menyimpulkan bahwa penilaian prestasi kerja merupakan bentuk evaluasi performa kerja pegawai guru
untuk menilai sejauh mana pegawainya telah melakukan pekerjaannya dalam jangka waktu tertentu dengan tujuan untuk memberikan umpan balik terhadap
pegawai agar mereka dapat termotivasi serta memiliki semangat untuk bekerja lebih baik lagi dari sebelumnya.
2.2.1.3. Pengertian Persepsi Penilaian Prestasi Kerja
Berdasarkan penjelasan teoritis dari beberapa para ahli mengenai konsep persepsi dan penilaian prestasi kerja diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
pengertian persepsi penilaian prestasi kerja adalah sebuah proses yang melibatkan aspek kognitif dan afektif dalam penerimaan, pemilihan, pengorganisasian, serta
pemberian arti mengenai penilaian prestasi kerja sebagai rangsang yang diterima karyawanpegawai.
Jadi peneliti menyimpulkan bahwa persepsi penilaian prestasi kerja adalah bagaimana guru PNS mempersepsikan dirinya sendiri dalam memberikan
penilaian terhadap hasil prestasi kerjanya dari segi positif maupun negatif dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan kehidupannya.
31
2.2.2. Aspek-Aspek Penilaian Prestasi Kerja
Penilaian prestasi kerja guru PNS merupakan salah satu instrumen pembinaan guru PNS yang memiliki tujuan untuk memberikan penghargaan atas
kinerja individual guru sekaligus untuk memberikan motivasi kepada para guru agar melakukan yang terbaik dalam melaksanakan pekerjaannya. Adapun
penilaian prestasi kerja yang dimaksud dalam penelitian ini menggunakan daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan DP3.
Yang dimaksud dengan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan DP3 adalah suatu daftar yang memuat hasil penilaian pekerjaan seorang Pegawai
Negeri Sipil PNS dalam jangka waktu satu tahun yang dibuat oleh pejabat yang berwenang. Daftar tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
melaksanakan pembinaan guru PNS berdasarkan sistem karir dan prestasi kerjanya, antara lain dalam mempertimbangkan kenaikan pangkat, penempatan
jabatan, pemindahan, kenaikan gaji berkala dan lain-lain. Menurut Pasal 4 PP No. 10 tahun 1979 dalam Yaslis Ilyas, 2002: 107-
113 aspek-aspek penilaian prestasi kerja dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan DP3 meliputi kesetiaan, prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan,
kejujuran, kerjasama, prakarsa dan kepemimpinan, dengan indikator-indikator sebagai berikut:
1. Kesetiaan
Adalah tekad dan kesanggupan daripada PNS untuk mentaati, melaksanakan, dan mengamalkan sesuatu dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab, dibuktikan
dengan sikap dan tingkah lakunya dalam melaksanakan tugas kewajiban yang
32
dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab secara jasmani dan rohani dengan mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi atau golongan.
Aspek kesetiaan terdiri dari indikator-indikator sebagai berikut: a. Tidak pernah meragukan kebenaran Pancasila baik dalam ucapan, sikap, dan
tingkah laku perbuatan. b. Menjunjung tinggi kehormatan Negara dan pemerintah, serta senantiasa
mengutamakan kepentingan Umum. c. Berusaha memperdalam pengetahuan tentang Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945, GBHN Dan program-program pemerintah. d. Tidak menjadi simpatisananggota perkumpulan atau tidak pernah terlibat
dalam gerakan yang bertujuan mengubah dan atau menentang Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.
e. Tidak mengeluarkan ucapan, membuat tulisan, atau melakukan tindakan yang dapat dinilai bertujuan mengubah atau menentang Pancasila, Undang-Undang
Dasar 1945, Negara dan Pemerintah.
2. Prestasi kerja
Adalah hasil pelaksanaan pekerjaan yang dicapai oleh seorang personel dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Prestasi kerja seorang personel
ini dipengaruhi oleh kecakapan, keterampilan, pengalaman, kesungguhan dan lingkungan kerja. Aspek prestasi kerja terdiri dari indikator-indikator sebagai
berikut: a. Menguasai seluk-beluk bidang tugas dan bidang lain yang terkait.
b. Mempunyai keterampilan yang amat baik dalam melaksanakan tugas. 33
c. Mempunyai pengalaman yang luas dalam bidang tugas dan bidang lain yang terkait.
d. Bersungguh-sungguh dan tidak mengenal waktu dalam melaksanakan tugas. e. Mempunyai kesegaran jasmani dan rohani yang baik.
f. Melakasanakan tugas secara berdaya guna dan berhasil guna. g. Hasil pekerjaan melebihi dari yang dituntut perusahaan.
3. Tanggung Jawab
Adalah kesanggupan seorang personel dalam menyelesaikan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan baik, tepat waktu serta berani mengambil risiko
untuk keputusan yang dibuat atau tindakan yang dilakukan. Aspek tanggung jawab terdiri dari indikator-indikator sebagai berikut:
a. Dapat menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu. b. Berada di tempat tugas dalam segala keadaan yang bagaimanapun.
c. Mengutamakan kepentingan dinas daripada kepentingan diri sendiri dan golongan.
d. Tidak pernah berusaha melemparkan kesalahan yang dibuatnya kepada orang lain.
e. Berani memikul resiko dari keputusan yang dibuatnya. f. Selalu menyimpan dan atau memelihara barang-barang dinas yang
dipercayakan kepadanya dengan sebaik-baiknya.
4. Ketaatan
Adalah kesanggupan seorang personel untuk mentaati segala peraturan kedinasan yang berlaku, dan mentaati perintah dinas yang diberikan atasan yang berwenang,
34
serta sanggup tidak melanggar larangan yang ditentukan. Aspek ketaatan terdiri dari indikator-indikator sebagai berikut:
a. Mentaati segala peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. b. Menaati perintah kedinasan yang diberikan oleh atasan yang berwenang
dengan baik. c. Selalu mentaati jam kerja yang sudah ditentukan.
d. Selalu memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan sebaik-baiknya. 5. Kejujuran
Adalah sikap mental yang keluar dari dalam diri manusia sendiri. Ia merupakan ketulusan hati dalam melaksanakan tugas dan mampu untuk tidak
menyalahgunakan wewenang dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Aspek kejujuran terdiri dari indikator-indikator sebagai berikut:
a. Selalu melaksanakan tugas dengan ikhlas tanpa merasa dipaksa. b. Tidak menyalahgunakan wewenang yang ada padanya.
c. Melaporkan hasil kerja kepada atasan menurut apa adanya. 6. Kerja sama
Adalah kemampuan mental seorang personel untuk dapat bekerja bersama-sama dengan orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas yang telah ditentukan.
Dengan melaksanakan kerja sama itu maka hasilnya lebih berdaya guna dan berhasil untuk dibandingkan dari pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang. Oleh
sebab itu setiap personel harus berusaha untuk menggalang kerja sama dengan sebaik-baiknya. Aspek kerjasama terdiri dari indikator-indikator sebagai berikut:
35
a. Berusaha mengetahui bidang tugas orang lain yang berkaitan erat dengan tugasnya sendiri.
b. Dapat menyesuaikan pendapatnya dengan pendapat orang lain dengan cepat, karena ia yakin bahwa pendapat orang lain itu yang benar.
c. Selalu menghargai pendapat orang lain, dan tidak mau mendesakkan pendapat sendiri.
d. Bersedia mempertimbangkan dan menerima pendapat orang lain. e. Mampu bekerja bersama-sama dengan orang lain menurut waktu dan bidang
tugas yang ditetapkan. f. Bersedia menerima keputusan yang diambil secara sah walaupun ia berbeda
pendapat.
7. Prakarsa
Adalah kemampuan seorang personel untuk mengambil keputusan, langkahlangkah, serta melaksanakannya, sesuai dengan tindakan yang diperlukan
dalam pelaksanaan tugas pokok, tanpa menunggu atasan. Aspek prakarsa terdiri dari indikator-indikator sebagai berikut:
a. Mempunyai kemauan keras untuk melakukan tugas tanpa menunggu perintah. b. Selalu berusaha mencari tatacara kerja yang berdaya guna dan berhasil guna.
c. Berusaha memberikan saran yang baik kepada atasan untuk melakukan pelaksanaan tugas.
8. Kepemimpinan
Adalah Adalah kemampuan seorang personel untuk mempengaruhi dan meyakinkan orang lain, sehingga orang-orang tersebut dapat digerakkan secara
36
maksimal untuk melaksanakan tugas-tugas yang ada. Oleh sebab itu tidak semua personel dituntut mempunyai kepemimpinan seperti ini. Aspek kepemimpinan
terdiri dari indikator-indikator sebagai berikut: a. Mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.
b. Mampu menentukan prioritas kerja dengan tepat. c. Kemampuan untuk mengemukakan pendapat yang jelas kepada orang lain.
d. Menguasai bidang tugasnya dengan baik dan mampu member keteladanan dengan baik kepada bawahan.
e. Berusaha memupuk dan mengembangkan kerja sama dengan baik. f. Mampu melatih dan mengembangkan bawahan dengan baik.
g. Dapat menggugah semangat dan menggerakan bawahan dalam melaksanakan pekerjaan.
h. Bersedia mempertimbangkan saran-saran bawahan dan memperhatikan nasib serta mendukung bawahan untuk maju.
2.2.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penilaian Prestasi Kerja
Menurut Byar dan Rue dalam Sutrisno, 2009: 165-166 mengemukakan adanya dua faktor yang mempengaruhi penilaian prestasi kerja, yaitu faktor
individu dan faktor lingkungan.
a. Faktor-faktor individu, yang dimaksud adalah:
1. Usaha effort yang menunjukkan sejumlah senergi fisik dan mental yang digunakan dalam menyelenggarakan gerakan tugas.
37