and financial incentives, melainkan juga dipengaruhi oleh faktor-faktor kebutuhan akan growth dan achievement.
2.2. PERSEPSI PENILAIAN PRESTASI KERJA 2.2.1. Pengertian Persepsi Penilaian Prestasi Kerja
Sebelum melakukan penelitian mengenai persepsi penilaian prestasi kerja, maka peneliti terlebih dahulu akan menjelaskan sedikit tentang pengertian
persepsi.
2.2.1.1. Pengertian Persepsi
Persepsi dapat didefinisikan sebagai suatu proses dengan mana individuindividu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar
memberi makna kepada lingkungan mereka Robbins, 2001: 88. Miftah Thoha 2008: 141 mengemukakan bahwa persepsi pada
hakikatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungan, baik lewat penglihatan, pendengaran,
penghayatan, perasaan, dan penciuman. Kunci untuk memahami persepsi adalah terletak pada pengenalan bahwa persepsi itu merupakan suatu penafsiran yang
unik terhadap situasi, dan bukannya suatu pencatatan yang benar terhadap situasi. Veit
al Rivai dan Deddy Mulyadi 2010: 236 mendefinisikan persepsi adalah suatu proses yang ditempuh individu untuk mengorganisasikan dan
menafsirkan kesan indera mereka agar memberikan makna bagi lingkungan mereka. Persepsi itu penting dalam studi Perilaku Organisasi karena perilaku
26
orang didasarkan pada persepsi mereka mengenai apa itu realitas dan bukan mengenai realitas itu sendiri.
Tunggal 1997: 151 dalam buku Kamus Manajemen Sumber Daya Manusia dan Perilaku Organisasi, mendefinisikan persepsi perception adalah
proses dalam diri seseorang untuk memberi arti lingkungannya. Persepsi merupakan upaya menyusun dan menafsirkan berbagai stimulus ke dalam
pengalaman psikologis. Menurut Suharnan 2005: 23 adalah suatu proses penggunaan
pengetahuan yang telah dimiliki yang disimpan di dalam ingatan untuk
mendeteksi atau memperoleh dan menginterpretasi stimulus rangsangan yang diterima oleh alat indera seperti mata, telinga dan hidung. Secara singkat dapat
dikatakan bahwa persepsi merupakan suatu proses menginterpretasi atau menafsirkan informasi yang diperoleh melalui sistem alat indera manusia.
Menurut Moskowit dan Orgel 1969, dalam Bimo Walgito, 2003: 54
persepsi merupakan proses pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang diterima oleh organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu
yang berarti, dan merupakan aktivitas yang intergrated dalam diri individu. Dari beberapa definisi-definisi para ahli diatas, maka peneliti
menyimpulkan bahwa persepsi merupakan proses kognitif pemberian arti yang dipergunakan seseorang untuk menafsirkan dan memahami lingkungannya.
Namun tidak demikian dengan prosesnya yang lebih didasarkan pada apa yang mereka lihat atau yang apa mereka rasakan sebagaimana keadaan yang
mempengaruhi perilaku dan sikapnya.
27