3.2. Variabel Penelitian
3.2.1. Definisi Variabel Sutrisno Hadi dalam Arikunto, 2002: 94 mendefinisikan variabel sebagai
“gejala yang variasi atau objek penelitian yang bervariasi”. Jadi variabel adalah objek penelitian yang menjadi perhatian suatu penelitian. Menurut Sugiyono
2007: 38 mendefinisikan variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini terdapat 2 macam variabel, yaitu variabel bebas
independen variabel adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat dependen variabel,
sedangkan variable terikat dependen variabel adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas independen variabel
Sugiyono, 2007: 39. Dalam penelitian ini variabel yang menjadi obyek penelitian adalah:
a. Variabel Terikat Dependen Variabel adalah motivasi kerja.
b. Variabel Bebas Independen Variabel adalah persepsi penilaian prestasi kerja yang dibagi sesuai dengan aspek-aspeknya, yaitu kesetiaan, prestasi kerja,
tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, kerja sama, prakarsa, dan kepemimpinan.
44
3.2.2. Definisi Konseptual 1. Motivasi kerja adalah adalah kondisi psikologis yang membuat
seseorangindividu mempunyai kemauankebutuhan untuk mencapai tujuan tertentu melalui pelaksanaan suatu tugas secara optimal.
2. Persepsi penilaian prestasi kerja adalah bagaimana guru PNS mempersepsikan dirinya sendiri dalam memberikan penilaian terhadap hasil prestasi kerjanya
dari segi positif maupun negatif dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan kehidupannya.
3.2.3. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan suatu definisi yang memberikan batasan
atau arti suatu variabel dengan merinci hal yang harus dikerjakan oleh peneliti untuk mengukur variabel tersebut Kerlinger, 1990: 51. Variabel operasional dari
penelitian ini adalah: a Motivasi kerja
Motivasi kerja adalah skor yang diperoleh dari guru PNS MTs Negeri sekota Tangerang tentang kondisi psikologis yang membuat seseorangindividu
mempunyai kemauankebutuhan untuk mencapai tujuan tertentu melalui pelaksanaan suatu tugas secara optimal, yang diukur dengan skala motivasi kerja
dengan aspek-aspek motivasi kerja menurut teori Her berg yang Motivational
Factors atau disebut dengan Motivators atau faktor intrinsik meliputi prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab, dan kemajuan dalam Robert L.
Marthis dan John H. Jackson, 2009: 115.
45
b Persepsi penilaian prestasi kerja Persepsi penilaian prestasi kerja adalah skor yang diperoleh dari guru PNS
MTs Negeri se-kota Tangerang tentang bagaimana guru PNS mempersepsikan dirinya sendiri dalam memberikan penilaian terhadap hasil prestasi kerjanya dari
segi positif maupun negatif dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan kehidupannya, yang diukur berdasarkan skala persepsi penilaian prestasi kerja
dengan indikator aspek-aspek DP3 yang meliputi kesetiaan, prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, kerja sama, prakarsa, dan kepemimpinan
Yaslis Ilyas, 2002: 107.
3.3. Pengambilan Sampel Penelitian
3.3.1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian Arikunto, 2002: 108.
Sugiyono 2007: 80, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah guru PNS di MTs Negeri se-kota
Tangerang. MTs Negeri se-kota Tangerang. MTs Negeri se-kota Tangerang terdiri dari 3 sekolah yaitu: MTs Negeri 1 Tangerang, MTs Negeri Cipondoh dan
MTs Negeri Benda yang berjumlah 92 guru PNS. Jumlah tersebut atas MTs Negeri 1 Tangerang ada 39 guru PNS yang terdiri dari 18 guru PNS laki-laki dan
21 guru PNS perempuan, MTs Negeri Cipondoh ada 27 guru PNS terdiri dari 13
46
guru PNS laki-laki dan 14 guru PNS perempuan, MTs Negeri Benda ada 26 guru PNS terdiri atas 19 guru PNS laki-laki dan 7 guru PNS perempuan.
Hal tersebut di atas, berdasarkan data guru tahun 20102011 di MTs Negeri 1 Tangerang dan MTs Negeri Benda, dan data guru tahun 20092010 di
MTs Negeri Cipondoh.
3.3.2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Arikunto, 2002:
109. Sugiyono 2007: 81, sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Sampel penelitian yang diambil dalam penelitian ini adalah keseluruhan guru PNS yang berjumlah 92 guru di MTs Negeri se-kota Tangerang atau disebut
dengan populasi. Penelitian ini dilakukan apabila peneliti ingin melihat semua liku-liku yang ada di dalam populasi. Oleh karena subjeknya meliputi semua yang
terdapat di dalam populasi, maka juga disebut sensus Arikunto, 2002: 108. . Adapun karakteristik sampelnya adalah sebagai berikut:
1. Berstatus Pegawai Negeri Sipil PNS. 2. Berprofesi sebagai guru tetap yang berada di tiga MTs Negeri se-kota
Tangerang, yaitu MTs Negeri 1 Tangerang, MTs Negeri Cipondoh, dan MTs Negeri Benda.
3. Telah bekerja sebagai tenaga pengajar minimal 1 tahun. 47
3.3.3. Teknik Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel dilakukan secara
nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluangkesempatan yang sama bagi setiap unsur anggota populasi
untuk dipilih menjadi sampel Sugiyono, 2008: 66. Pengambilan sampel menggunakan teknik sampel jenuh adalah teknik
penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau
penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan
sampel Sugiyono, 2008: 68.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
3.4.1. Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini adalah metode angket atau kuesioner.
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang
ia ketahui Arikunto, 2002: 128. Menurut Sugiyono 2007: 142, kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Dalam Proses penelitian ini, peneliti menggunakan angket dalam bentuk skala model Likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap,
48
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh
peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian Sugiyono, 2007: 93.
Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Peneliti menggunakan empat alternatif jawaban, yaitu Sangat Sesuai SS, Sesuai
S, Tidak Sesuai ST, dan Sangat Tidak Sesuai STS. Alternatif jawaban ini dipilih untuk menghindari jawaban subjek yang berada ditengah-tengah atau
netral. Pernyataan tersebut adalah untuk item positif atau favourabel kesetujuan dan untuk item negatif atau unfavourabel ketidaksetujuan.
Adapun penilaian dari skala yang digunakan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.1. Tabel Skor Nilai
Kelompok Pernyataan Favorabel
Unfavorabel
Sangat Sesuai SS 4
1 Sesuai S
3 2
Tidak Sesuai TS 2
3 Sangat Tidak Sesuai STS
1 4
3.4.2. Instrumen Penelitian Instrumen pengukuran mengenai motivasi kerja diukur berdasarkan aspek-aspek
motivasi kerja yang dikemukakan oleh Her berg. Skala motivasi kerja terdiri atas 30
pernyataan dengan butir-butir penyebaran berdasarkan aspek-aspek motivasi kerja sebagai berikut:
49