Dasar-Dasar Pengambilan Keputusan Pengambilan Keputusan

Dari definisi pengambilan keputusan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keputusan itu diambil dengan sengaja, tidak secara kebetulan, dan tidak boleh sembarangan. Pengambilan keputusan itu sendiri suatu cara yang digunakan untuk memberikan suatu pendapat yang dapat menyelesaikan suatu masalah dengan cara teknik tertentu agar dapat lebih diterima oleh semua pihak. Masalahnya telebih dahulu harus diketahui dan dirumuskan dengan jelas, sedangkan pemecahannya harus didasarkan pemilihan alternatif terbaik dari alternatif yang ada.

1. Dasar-Dasar Pengambilan Keputusan

Dalam setiap pengambilan keputusan selalu didasarkan pada hal-hal tertentu tergantung pada jenis keputusan yang akan diambil oleh pemimpin atau pengambil keputusan.Terrt menyebutkan ada lima dasar dari pengambilan keputusan yang berlaku secara umum yaitu: a. Insting, yaitu pengambilan keputusan yang dilakukan dengan berdasarkan atas insting yang bersifat subjektif, sehingga mudah terkena oleh beberapa pengaruh. b. Pengalaman, yaitu pengambilan keputusan yang dilakukan dengan berdasarkan pada pengalaman. Karena pengalaman seseorang dapat memprediksi keadaan sesuatu berdasarkan pada pengalaman yang telah dialami. c. Fakta, yaitu pengambilan keputusan yang didasarkan pada fakta.Keputusan yang didasarkan pada fakta dapat melahirkan keputusan yang baik,karena dengan fakta maka tingkat kepercayaan terhadap pengambil keputusan dapat lebih tinggi. Universitas Sumatera Utara d. Wewenang, yaitu pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilalkukan oleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi jabatannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya. e. Rasional, yaitu pengambilan keputusan berdasarkan rasional,keputusan yang dihasilkan bersifat objektif dan logis sehingga dapat dikatakan keputusan yang dihasilkan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diharapakan. DASAR-DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN Dasar Kelebihan Kelemahan Intuisi Waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relative lebih cepat. Untuk masalah yang pengaruhnya terbatas pengambilan keputusan akan memberikan kepuasan pada umumnya. Kemampuan mengambil keputusan itu sangat berperan oleh karena itu perlu dimanfaatkan. Keputusan yang dihasilkan relatif kurang baik.Sulit mencari alat komparasinya,sehingga sulit diukur kebenarannya.Dasar- dasar lain dalam pengambilan keputusan serangkali diabaikan. Wewenang Kebanyakan penerimaannya adalah bawahan,terlepas apakah penerimaan tersebut secara sukarela ataukah secara terpaksa. Keputusannya dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama. Memiliki orientisitas orientik. Dapat menimbulkan sifat rutinitas. Mengasosialisasikan dengan praktik dictatorial. Sering melewati permasalahan yang seharusnya dipecahkan sehingga menimbulkan kekaburan. Universitas Sumatera Utara Pengalaman Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis.Karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu,dapat memperhitungkan untung ruginya,baik buruknya keputusan yang dihasilkan. Fakta Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat,solid,dan baik.Dengan fakta,maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi,sehingga orang cepat menerimanya dengan ikhlas. Rasional Keputusan yang diambil bersifat objektif,logis, lebih transparan,konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu,sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan.Pengambilan keputusan secara rasional dapat tercapai: 1 kejelasan masalah, 2 orientasi tujuan, 3 pengetahuan alternatif, 4 preferensi yang jelas, dan 5 hasil maksimal. Tabel 2.1 Dasar-Dasar Pengambilan Keputusan 2. Jenis – Jenis Pengambilan Keputusan Berdasarkan Kriteria yang menyertainya, pengambilan keputusan dapat diklasifikasi atas beberapa jenis, yaitu sebagai berikut : 1 Berdasarkan programnya, pengambilan keputusan dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu : a. Pengambilan keputusan terprogram yaitu pengambilan keputusan yang bersifat rutinitas, berulang-ulang dan cara menanganinya telah ditentukan. Pengambilannya keputusan terprogram ini digunakan untuk menyelesaikan masalah yang terstruktur yang melalui hal-hal sebagai Universitas Sumatera Utara berikut. Yaitu a Prosedur, yaitu serangkaian langkah yang berhubungan dan berurutan yang harus diikuti oleh pengambilan keputusan, b Aturan, yaitu ketentuan yang mengatur apa yang harus dan apa yang tidak harus dilakukan oleh pengambil keputusan. c Kebijakan, yaitu pedoman yang menentukan parameter untuk membuat keputusan. b. Pengambilan keputusan tidak terprogram, yaitu pengambilan keputusan yang tidak rutinitas dan sifat unik shingga memerlukan pemecahan masalah yang khusus. Pengambilan keputusan tidak terprogram ini untuk menyelesaikan masalah yang tidakterstruktur. Contoh strategi mempromosikan untuk produk baru. 2 Berdasarkan Lingkungannnya, keputusan dapat dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu sebagai berikut : a. Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti, yaitu pengambilan keputusan berlangsung hal-hal sebagai berikut : a alternative yang harus dipilh hanya memiliki satu konsekuensijawabanhasil. Ini berarti hasil keputusan dari setiap alternative tindakan tersebut ditentukan dengan pasti, b keputusan yang akan diambil didukung oleh informasidata yang lengkap, sehingga dapat diramalkan secara akurat atau eksak dari setiap tindakan yang dilakukan, c dalam kondisi ini, pengambil keputusan secara pasti mengetahui apa yang akan terjadi di masa mendatang. d teknik pemecahannya antara lain model antrian. b. Pengambilan keputusan dalam kondisi beresiko, yaitu pengambilan keputusan dimana berlangsung hal-hal sebagai berikut: a alternative yang harus di pilih mengandung lebih dari satu kemungkinan hasil, b pengambil keputusan memiliki lebih dari satu alternative tindakan, c Universitas Sumatera Utara diasumsikan bahwa pengambil keputusan mengetahui peluang yang akan terjadi terhadap berbagai tindakan dan hasil, d resiko dapat terjadi karena pengambilan keputusan tidak dapat diketahui dengan pasti,walaupun diketahui nilai probabilitynya, e pada kondisi ini, keadaan lingkungan dalam keadaan tidak pasti. f teknik pemecahannya adalah menggunakan metode probability. c. Pengambilan keputusan dalam keadaan yang tidak pasti, yaitu pengambilan keputusan dimana, a tidak diketahui sama sekali jumlah kondisi yang mungkin terjadi, b pengambilan keputusan tidak dapat menentukan probability terjadinya berbagai kondisi atau hasil yang keluar. c yang diketahui hanyalah kemungkinan hasil dari suatu tindakan, tetapi tidak dapat diprediksi berapa besar probability setiap hasil tersebut, d pengambil keputusan tidak mempunyai pengetahuan atau informasi lengkap mengenai peluang terjadinya bermacam-macam keadaan tersebut, e hal yang akan diputuskan biasanya relative belum pernah terjadi sebelumnya, f teknik pemecahannya adalah menggunakan beberapa metode yaitu antara lain metode maximin atau metode minimax. d. Pengambil keputusan dalam kondisi konflik, yaitu pengambilan keputusan dimana; a kepentingan dua atau lebih pengambil keputusan saling bertentangan dalam situasi persaingan,b pengambil keputusan saling bersaing dengan pengambilan keputusan lainnya yang rasional, tanggap dan bertujuan untuk memenangkan persaingan tersebut, c pengambil keputusan bertindak sebagai pemain dalam suatu permainan, d teknik pemecahannya adalah menggunakan teori permainan. Jadi dalam teori pengambilan keputusan atau pendekatan-pendekatan dapat digunakan oleh Universitas Sumatera Utara para pemimpin birokrasi dalam suatu proses pemilihan alternative sebagai pemecahan masalah.

1.6 Peranan Kepemimpinan Wanita dalam Pengambilan Keputusan