Fungsi Budaya Organisasi Pembentukan Budaya Organisasi

1.2. Fungsi Budaya Organisasi

Budaya organisasi menurut Tika 2006 memiliki beberapa fungsi yaitu 1sebagai batas pembeda terhadap lingkungan, organisasi maupun kelompok lain, 2 sebagai perekat bagi staf dalam suatu organisasi, 3mempromosikan stabilitas sistem sosial, 4sebagai mekanisme kontrol dalam memadu dan membentuk sikap serta perilaku staf, 5sebagai integrator, 6membentuk perilaku bagi para staf, 7sebagai sarana untuk menyelesaikan masalah-masalah pokok organisasi, 8sebagai acuan dalam menyusun perencanaan perusahaan, 9sebagai alat komunikasi, 10sebagai penghambat berinovasi. Robbins 2003 menyatakan bahwa budaya organisasi mempunyai beberapa fungsi dalam organisasi yaitu memberi batasan untuk mendefinisikan peran sehingga memperlihatkan perbedaan yang jelas antar organisasi, memberikan pengertian identitas terhadap sesuatu yang lebih besar dibandingkan minat anggota organisasi secara perorangan, menunjukkan stabilitas sistem sosial, memberikan pengertian dan mekanisme pengendalian yang dapat dijadikan pedoman untuk membentuk sikap dan perilaku anggota organisasi dan pada akhirnya budaya orgnisasi dapat membentuk pola pikir dan perilaku anggota organisasi. Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh kedua belah pihak, baik organisasi maupun para anggotanya. Manfaat tersebut adalah memberikan pedoman bagi tindakan pengambilan keputusan, mempertinggi komitmen organisasi, menambah perilaku konsistensi perilaku para anggota organisasi dan Universitas Sumatera Utara mengurangi keraguan para anggota orgnisasi, karena budaya memberitahukan pada mereka sesuatu dilakukan dan dianggap penting Mangkunegara, 2005.

1.3. Pembentukan Budaya Organisasi

Robbins 2001 berpendapat bahwa dibutuhkan waktu yang lama untuk pembentukan budaya organisasi. Sekali terbentuk, budaya itu cenderung berakar, sehingga sukar bagi para manager untuk mengubahnya. Gambar 1.3. Proses Pembentukan Budaya Organisasi Dari gambar diatas, dapat dilihat bahwa budaya organisasi diturunkan dari filsafat pendiri, kemudian budaya ini sangat mempengaruhi kriteria yang digunakan dalam merekrutmemperkerjakan anggota organisasi. Tindakan dari manajemen puncak menentukan iklim umum dari perilaku yang dapat diterima baik dan tidak. Tingkat kesuksesan dalam mensosialisasikan budaya organisasi tergantung pada kecocokan nilai-nilai staf baru dengan nilai-nilai organisasi dalam proses seleksi maupun pada preferensi manajemen puncak akan metode-metode sosialisasi. Filosofi Pendiri Kriteria Seleksi Manajemen Puncak Sosialisasi Budaya Organisasi Universitas Sumatera Utara

1.4. Dimensi Budaya Organisasi