F. Organ-Organ Persero
Organ BUMN Persero sama seperti yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, oleh karena BUMN Persero pada
hakekatnya adalah Perseroan Terbatas, yaitu meliputi RUPS, Direksi, dan Dewan Komisaris. Perbedaan antara Organ Perseroan Terbatas dengan Organ BUMN Persero
terletak pada pemegang sahamnya. Pada BUMN Persero pemerintah dapat bertindak selaku RUPS apabila seluruh sahamnya dimiliki oleh negara, sementara apabila
pemerintah terlibat dalam Penyertaan Modal Negara PMN sebagian, maka kedudukan pemerintah adalah sebagai salah satu pemegang saham. Seberapa besar
pengaruh pemerintah dalam mengendalikan BUMN Persero tentunya dipengaruhi oleh seberapa besar peran pemerintah dalam PMN dibuktikan dengan jumlah
kepemilikan saham. Semakin besar peran pemerintah dalam PMN maka semakin berperan pula dalam mengendalikan perusahaan. Dalam forum RUPS, pemegang
saham berhak memperoleh keterangan yang berkaitan dengan segala kegiatan perseroan mulai dari direksi danatau dewan komisaris, sepanjang berhubungan
dengan mata acara rapat dan tidak bertentangan dengan kepentingan perseroan. 1. Rapat Umum Pemegang Saham RUPS
Rapat umum pemegang saham yang selanjutnya disebut RUPS adalah organ persero yang memegang kekuasaan tertinggi dalam persero dan memegang
segala wewenang yang tidak diserahkan kepada direksi atau komisaris.
76
76
Pasal 1 angka 13 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN.
Universitas Sumatera Utara
Dalam persero berlaku ketentuan bahwa bila seluruh saham persero dimiliki oleh negara 100 seratus persen maka yang bertindak selaku RUPS
adalah menteri. Menteri yang ditunjuk mewakili negara selaku pemegang saham dalam setip keputusan tertulis yang berhubungan dengan persero adalah merupakan
keputusan RUPS. Dalam praktiknya, menteri dapat memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada perorangan atau badan hukum untuk mewakilinya dalam RUPS.
Perorangan adalah seseorang yang menduduki jabatan dibawah menteri yang secara teknis bertugas membantu menteri selaku pemegang saham pada persero. Meskipun
kedudukan menteri selaku wakil pemerintah telah dikuasakan kepada perorangan atau badan hukum untuk mewakilinya dalam RUPS, untuk hal-hal tertentu penerima kuasa
wajib terlebih dahulu memperoleh persetujuan dari menteri sebelum hal-hal dimaksud diputuskan dalam RUPS. Hal ini perlu mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
menteri mengingat sifatnya yang sangat strategis bagi kelangsungan persero.
77
2. Direksi Direksi adalah Organ BUMN yang bertanggung jawab atas pengurusan
BUMN untuk kepentingan dan tujuan BUMN, serta mewakili BUMN baik didalam maupun diluar pengadilan.
78
Menurut Pasal 15 ayat 1 UU BUMN pengangkatan dan pemberhentian direksi dilakukan oleh RUPS. Dalam kedudukannya selaku RUPS, pengangkatan dan
pemberhentian cukup dilakukan dengan keputusan Menteri. Keputusan Menteri
77
Mulhadi, Op Cit., hlm 169.
78
Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN.
Universitas Sumatera Utara
tersebut mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan keputusan yang diambil secara sah dalam RUPS. Mengingat kedudukan Direksi sebagai organ persero dalam
mengurus perusahaan guna mencapai maksud dan tujuan perusahaan untuk mengisi jabatan tersebut diperlukan calon-calon anggota direksi yang mempunyai keahlian,
integritas, kejujuran, kepemimpinan, pengalaman, perilaku yang baik dan dedikasi yang tinggi serta mempunyai visi pengembangan perusahaan. Untuk memperoleh
calon-calon anggota yang terbaik, diperlukan seleksi melalui uji kelayakan dan kepatutan yang dilakukan secara transparan, profesional, mandiri dan dapat
dipertanggungjawabkan.
79
Uji kelayakan dan kepatutan tersebut dilakukan oleh suatu tim yang ditunjuk oleh Menteri selaku RUPS dalam hal seluruh sahamnya dimiliki oleh negara,
dan ditunjuk oleh Menteri selaku pemegang saham dalam hal sebagian sahamnya dimiliki oleh negara, khusus bagi direksi yang mewakili unsur pemerintah. Anggota-
anggota tim yang ditunjuk oleh Menteri harus memenuhi kriteria antara lain profesionalitas, pemahaman bidang manajemen dan usaha BUMN yang
bersangkutan, tidak memiliki benturan kepentingan dengan calon anggota direksi yang bersangkutan dan memiliki integritas serta dedikasi yang tinggi. Menteri
BUMN dapat pula menunjuk lembaga profesional untuk melakukan uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon-calon anggota direksi persero.
80
Anggota direksi diangkat untuk masa jabatan 5 tahun dan dapat diangkat
79
Mulhadi, Op Cit., hlm 171.
80
Ibid., hlm.172.
Universitas Sumatera Utara
kembali untuk 1 kali masa jabatan. Apabila masa jabatan anggota direksi berakhir, maka dalam waktu selambat-lambatnya 30 hari sejak masa jabatan tersebut berakhir,
RUPS untuk persero sudah harus menetapkan anggota direksi yang definitif. Anggota direksi tidak berwenang mewakili BUMN, apabila terjadi perkara
di depan pengadilan antara BUMN dan anggota direksi dan anggota direksi yang bersangkutan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan
BUMN. Anggota direksi dilarang memangku jabatan rangka sebagai anggota direksi pada BUMN, badan usaha milik daerah, badan usaha milik swasta, dan jabatan lain
yang dapat menimbulkan benturan kepentingan, jabatan struktural dan fungsional lainnya pada instansilembaga pemerintah pusat dan daerah dan jabatan lainnya
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
81
Larangan perangkapan jabatan tersebut dimaksudkan agar anggota direksi benar-benar mencurahkan segala tenaga dan pikirannya danatau perhatian secara
penuh pada tugas, kewajiban dan pencapaian tujuan persero serta menghindari timbulnya benturan kepentingan. Menurut pasal 23 ayat 2 Peraturan Pemerintah
nomor 45 Tahun 2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan dan Pembubaran BUMN, pemberhentian anggota direksi apabila berdasarkan kenyataan, anggota
direksi yang bersangkutan : 1. Tidak dapat memenuhi kewajibannya yang telah disepakati dalam kontrak
manajemen. 2. Tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
81
Pasal 21 ayat 1 Peraturan Pemerintah nomor 45 tahun 2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan dan Pembubaran Badan Usaha Milik Negara.
Universitas Sumatera Utara
3. Tidak melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan danatau ketentuan anggaran dasar.
4. Terlibat dalam tindakan yang merugikan BUMN danatau negara. 5. Dinyatakan bersalah dalam putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum
yang tetap. f. Mengundurkan diri.
Menurut pasal 24 peraturan pemerintah nomor 45 Tahun 2005 tentang pendirian, pengurusan, pengawasan dan pembubaran BUMN, jabatan anggota direksi
berakhir apabila : 1. Meninggal dunia.
2. Masa jabatan berakhir. 3. Diberhentikan berdasarkan keputusan RUPSMenteri.
4. Tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota direksi berdasarkan ketentuan
perarturan pemerintah ini dan peraturan perundang-undangan lainnya. Ada beberapa tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh direksi dalam
menjalankan tugasnya
82
1. Menyiapkan rancangan rencana jangka panjang yang merupakan rencana strategis yang memuat sasaran dan tujuan persero yang hendak dicapai dalam jangka waktu
5 lima tahun. , yaitu :
Rancangan rencana jangka panjang memuat antara lain yaitu evaluasi pelaksanaan rencana jangka panjang sebelumnya, posisi perusahaan saat ini,
asumsi-asumsi yang dipakai dalam penyusunan rencana jangka panjang dan penetapan misi, sasaran, strategi, kebijakan, dan program kerja rencana jangka
panjang. 2. Menyiapkan rancangan rencana kerja dan anggaran perusahaan yang merupakan
penjabaran tahunan dari rencana jangka panjang.
82
Mulhadi, Op Cit., hlm 173.
Universitas Sumatera Utara
Rancangan rencana kerja dan anggaran perusahaan memuat antara lain : misi persero, sasaran usaha, strategi usaha, kebijakan perusahaan dan
program kerjakegiatan, anggaran perusahaan yang dirinci atas setiap anggaran program kerjakegiatan, proyeksi keuangan persero setiap anggaran program
kerjakegiatan dan hal-hal lain yang memerlukan keputusan RUPS. 3. Menyampaikan rancangan rencana kerja dan anggaran perusahaan kepada RUPS
untuk memperoleh pengesahan. Mengingat rencana kerja dan anggaran perusahaan disahkan oleh RUPS,
setiap perubahannya juga harus disetujui oleh RUPS, kecuali ditentukan lain dalam keputusan RUPS mengenai pengesahan rencana kerja dan anggaran
perusahaan dimaksud. 4. Menyampaikan laporan tahunan kepada RUPS untuk memperoleh pengesahan
dalam waktu lima bulan setelah tahun buku persero ditutup. Laporan tahunan memuat antara lain :
a. Perhitungan tahunan yang terdiri dari neraca akhir tahun buku yang baru, lampau dan perhitungan laba rugi dari tahun buku yang bersangkutan serta
penjelasan atas dokumen tersebut. b. Neraca gabungan dari perseroan yang tergabung dalm satu grup, di samping
neraca dari masing-masing perseroan tersebut. c. Laporan mengenai keadaan dan jalannya perseoran, serta hasil yang telah
tercapai. d. Kegiatan utama perseroan dan perubahan selama tahun buku.
e. Rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang mempengaruhi kegiatan perseroan.
f. Nama anggota direksi dan komisaris. g. Gaji dan tunjangan lain bagi anggota direksi dan honorarium serta tunjangan
lain bagi anggota direksi.
Universitas Sumatera Utara
5. Direksi wajib memelihara risalah rapat dan menyelenggarakan pembukuan persero.
Risalah rapat di sini adalah risalah rapat direksi, komisaris dan risalah RUPS. Direksi perlu memelihara risalah rapat tersebut karena merupakan
dokumen resmi yang memuat hal-hal yang dibicarakan dan diputuskan dalam rapat, serta merupakan bukti yang melatarbelakangi diambilnya suatu tindakan
baik direksi, komisaris maupun pemegang saham dalam pengelolaan perusahaan. Menurut Peraturan Pemerintah nomor 45 tahun 2005 tentang Pendirian,
Pengurusan, Pengawasan dan Pembubaran Badan Usaha Milik Negara kewajiban direksi adalah sebagai berikut :
1. Direksi wajib mencurahkan perhatian dan pengabdiannya secara penuh pada tugas, kewajiban dan pencapaian tujuan BUMN Pasal 26 ayat 2.
2. Direksi wajib menyiapkan rancangan rencana jangka panjang yang merupakan strategis yang memuat sasaran dan tujuan BUMN yang hendak dicapai dalam
jangka waktu 5 lima tahun Pasal 32 ayat 1 . Rancangan rencana jangka panjang memuat antara lain yaitu evaluasi
pelaksanaan rencana jangka panjang sebelumnya, posisi BUMN pada saat penyusunan rencana jangka panjang, asumsi-asumsi yang dipakai dalam
penyusunan rencana jangka panjang dan penetapan misi, sasaran, strategi, kebijakan, dan program kerja rencana jangka panjang. Rencana jangka panjang
yang telah ditandatangani bersama dengan komisaris disampaikan kepada RUPS
Universitas Sumatera Utara
untuk persero untuk memperoleh pengesahan.
83
3. Direksi wajib menyiapkan rencana kerja dan anggaran perusahaan yang memuat penjabaran tahunan dan rencana jangka panjang Pasal 35 ayat 1.
Rencana kerja dan anggaran dasar perusahaan sekurang-kurangnya memuat misi,sasaran usaha,strategi usaha, kebijakan perusahaan yang dirinci atas
setiap anggaran program kerjakegiatan, anggaran perusahaan yang dirinci atas setiap anggaran program kerjakegiatan, proyeksi keuangan perusahaan dan anak
perusahaannya dan hal-hal lain yang memerlukan keputusan RUPS untuk persero.
84
Rencana kerja dan anggaran dasar yang telah ditandatangani bersama dengan komisaris, diajukan kepada RUPS untuk persero selambat-lambatnya 60
hari sebelum tahun anggaran dimulai untuk memperoleh pengesahan. Rancangan rencana kerja dan anggaran perusahaan disahkan oleh RUPS untuk Persero
selambat-lambatnya 30 hari setelah tahun anggaran berjalan
85
4. Direksi wajib menyiapkan laporan berkala yang memuat pelaksanaan rencana kerja dan anggaran perusahaan Pasal 39 ayat 1.
sedangkan rancangan rencana kerja dan anggaran perusahaan belum disahkan oleh RUPS
maka rancangan rencana kerja dan anggaran perusahaan dianggap sah untuk dilaksanakan sepanjang telah memenuhi ketentuan cara penyusunan rancangan
rencana kerja dan anggaran perusahaan.
83
Pasal 33 ayat 1 Peraturan Pemerintah nomor 45 tahun 2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan dan Pembubaran Badan Usaha Milik Negara.
84
Pasal 37.
85
Pasal 35 ayat 1.
Universitas Sumatera Utara
5. Direksi wajib menyerahkan perhitungan tahunan kepada auditor eksternal yang ditunjuk oleh RUPS untuk persero Pasal 44 ayat 1.
Laporan atas hasil pemeriksaan auditor eksternal yang disampaikan secara tertulis kepada RUPS untuk persero. Perhitungan tahunan yang disediakan
ternyata tidak benar dan atau menyesatkan, anggota direksi dan dewan pengawas secara tanggung renteng bertanggungjawab terhadap pihak yang dirugikan.
86
3. Komisaris Komisaris adalah organ persero yang bertugas melakukan pengawasan dan
memberikan nasihat kepada direksi dalam menjalankan kegiatan pengurusan perseroan. Pengangkatan dan pemberhentian komisaris dilakukan oleh RUPS. Dalam
hal ini menteri bertindak selaku RUPS, pengangkatan dan pemberhentian komisaris ditetapkan oleh menteri.
87
Anggota komisaris diangkat berdasarkan pertimbangan integritas, dedikasi, memahami masalah-masalah manajemen perusahaan yang berkaitan dengan salah
satu fungsi manajemen, memiliki pengetahuan yang memadai di bidang usaha pesero tersebut, serta dapat menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugasnya.
Komisaris tidak boleh mempunyai kepentingan yang dapat menganggu kemampuannya untuk melaksanakan tugasnya secara mandiri dan kritis dalam
hubungan satu sama lain dan terhadap direksi.
86
Pasal 44 ayat 2.
87
Pasal 1 angka 7 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 Tentang BUMN.
Universitas Sumatera Utara
Anggota komisaris tidak berwenang mewakili BUMN, apabila terjadi perkara di depan pengadilan antara BUMN dan anggota komisaris dan anggota
komisaris yang bersangkutan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan BUMN. Anggota komisaris dilarang memangku jabatan sebagai anggota
direksi pada BUMN, badan usaha milik daerah, badan usaha milik swasta dan jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan jabatan lain yang
dapat menimbulkan benturan kepentingan. Anggota komisaris dapat diberhentikan berupa tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, tidak melaksanakan
ketentuan peraturan perundang-undangan danatau anggaran dasar, terlibat dalam tindakan yang merugikan BUMN danatau negara, dinyatakan bersalah dengan
putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap dan mengundurkan diri.
88
Komisaris dalam melakukan tugasnya berkewajiban
89
1. Memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai rencana kerja dan anggaran perusahaan yang diusulkan direksi.
yaitu:
2. Mengikuti perkembangan kegiatan persero, memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi pengurusan
persero. 3. Melaporkan dengan segera kepada pemegang saham apabila terjadi gejala
menurunkannya kinerja persero. 4. Memberikan nasihat kepada direksi dalam melaksanakan pengurusan persero.
5. Melakukan tugas pengawasan lain yang ditetapkan anggaran dasar persero danatau berdasarkan keputusan RUPS.
Selain itu, agar komisaris dapat melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai
88
Mulhadi, Op Cit., hlm 174.
89
Penjelasan Pasal 31 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 Tentang BUMN.
Universitas Sumatera Utara
dengan tugas dan fungsinya, komisaris mempunyai wewenang
90
1. Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumen-dokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi dan memeriksa kekayaan persero.
sebagai berikut :
2. Memasuki pekarangan, gedung, dan kantor yang dipergunakan oleh persero. 3. Meminta penjelasan dari direksi danatau pejabat lainnya mengenai segala
persoalan yang menyangkut pengelolaan persero. 4. Meminta direksi danatau pejabat lainnya dengan sepengetahuan direksi untuk
menghadiri rapat komisaris. 5. Menghadiri rapat direksi dan memberikan pandangan-pandangan terhadap hal-hal
yang dibicarakan. 6. Memberhentikan sementara direksi dengan menyebutkan alasannya.
7. Wewenang lain yang dianggap perlu sebagaimana diatur dalam anggaran dasar persero.
G. Tanggung Jawab Direksi Menurut Undang-Undang Perseroan Terbatas