BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari uraian bab-bab dimuka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Direksi BUMN dalam melakukan pelepasan asset tidak bergerak harus sesuai
dengan peraturan-peraturan yang berlaku yaitu berdasarkan pasal 7 ayat 1 dari Keputusan Menteri Keuangan No.89KMK.0131999 tentang Pedoman
Pemindahtanganan Aktiva Tetap Badan Usaha Milik Negara yang bunyinya permohonan pemindahantanganan aktiva tetap tidak bergerak dan aktiva tetap
bergerak yang unsur ekonomisnya diatas lima tahun diajukan oleh direksi BUMN kepada Menteri Keuangan dengan tembusan kepada dewan komisarisdewan
pengawas dan
Surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional No.42HGUBPN2002 tentang pemberian perpanjangan jangka waktu Hak Guna
Usaha atas tanah terletak di Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara, yang menyatakan pada bagian memutuskan diktum ketiga yang bunyinya
Menegaskan bahwa atas sebagian tanah-tanah perkebunan sebagaimana diuraikan dalam peta pada daftar lampiran keputusan ini seluruhnya seluas 3.353,5900 ha
terletak di Kecamatan Sunggal, Pancur Batu, Kutalimbaru, Tanjung Morawa, STM Hilir, Pagar Merbau, Hamparan Perak, Percut Sei Tuan, Beringin, labuhan Deli,
Batangkuis, Patumbak dan Perbauangan, kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara menjadi tanah yang langsung dikuasai oleh negara dan keempat
Universitas Sumatera Utara
bunyinya menyerahkan pengaturan, penguasaan, pemilikan, pemanfaatan dan penggunaan tersebut dalam diktum ketiga keputusan ini kepada Gubernur
Sumatera Utara untuk selanjutnya diproses sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku setelah memperoleh ijin pelepasan asset dari Menteri yang
berwenang. Jadi direktur utama PTPN.II Persero tidak dapat dimintakan pertanggung jawaban sebagai direksi BUMN, karena direktur utama PTPN.II
Persero sudah mendapat izin dari Menteri BUMN melalui RUPS tanggal 28 Mei 2004 telah disetujui pelepasan areal eks HGU yang tidak diperpanjang dan RUPS
tanggal 26 Mei 2005, surat Menteri Negara BUMN No.351MBU2004 tanggal 30 Juni 2004 yang isinya memberikan persetujuan untuk menghapus bukuhan aktiva
PTPN.II berupa areal bekas HGU Kebun Tamora di Desa Dagang Kerawang, Kec.Tanjung Morawa, Kab.Deli Serdang seluas + 59 ha dan surat Sekretaris
Menteri Negara BUMN No.S-08MBU.S2006 tanggal 20 Januari 2006, perihal : penegasan atas selisih areal lahan kebun tamora milik PTPN.II yang didivestasikan
untuk Yayasan Pendidikan Nurul Amaliyah dan juga surat Gubernur No.59319412004 tertanggal 14 April 2004 perihal pengaturan pemanfaatan tanah
eks.HGU PTPN.II yang berlokasi di Desa Dagang Kerawang, Kec.Tanjung Morawa yang ditujukan kepada Dirut PTPN.II.
2. Direksi BUMN dalam memasukkan hasil pelepasan asset tidak bergerak yang tidak masuk ke kas negara harus berdasarkan pasal 31 ayat 1 dari Peraturan
Menteri Negara BUMN Nomor : PER-02MBU2010 tentang Tata Cara Penghapusbukuan Dan Pemindahtanganan Aktiva Tetap Badan Usaha Milik
Universitas Sumatera Utara
Negara dikatakan pembayaran atas transaksi pemindahtanganan disetorkan langsung ke kas BUMN dan dilakukan secara tunaisekaligus pada hari
pelaksanaan pemindahtanganan dilakukan. Jadi direktur utama PTPN.II Persero harus bertanggung jawab terhadap hasil pelepasan asset yang tidak masuk ke kas
negara melainkan ke kas perusahaan yang mengakibatkan kerugian pada negara.
B. Saran