Sejalan dengan penelitian Bagus 2001 bahwa lingkungan sosial dan adat istiadat merupakan variabel paling berpengaruh dengan pemilihan penolong
Persalinan, secara proporsi menunjukan 83,91 ibu yang mempunyai lingkungan sosial yang kurang mendukung memilih bayi untuk pertolongan Persalinan
dibandingkan penolong Persalinan oleh bidan 16,09. Menurut Sumaryoto 2003 faktor nan medis terbukti merupakan faktor
dominan yang memberikan kontribusi terhadap kematian ibu karena hamil, melahirkan dan nifas. Apalagi saat ini belum semua masyarakat siap melaksanakan
perubahan perilaku, pengaruh sosial budaya yng bias gender dan masih kurangnya informasi serta kemampuan menerima dan menyerap informasi.
5.2. Pengaruh Faktor Pendukung terhadap Pemanfaatan Penolong Persalinan
Faktor pendukung dalam penelitian ini meliputi status ekonomi dan sarana pelayanan kesehatan
5.2.1. Pengaruh Sosial Ekonomi Ibu terhadap Pemanfaatan Penolong Persalinan
Hasil analisis bivariat menunjukkan ibu dengan sosial ekonomi tinggi 53,7 memanfaatkan tenaga profesional sebagai penolong persalinan, sedangkan ibu
dengan sosial ekonomi rendah hanya 64,5 memanfaatkan tenaga profesional sebagai penolong. Berdasarkan hasil uji chi-square antara variabel sosial ekonomi
terhadap Pemanfaatan Penolong Persalinan diperoleh nilai p = 0,239 α 0,05,
artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel sosial ekonomi terhadap
Universitas Sumatera Utara
Pemanfaatan Penolong Persalinan. Aspek sosial ekonomi adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan kondisi sosial dan perekonomian keluarga. Dari analisis peneliti
bahwa sosial ekonomi keluarga tidak ada pengaruh yang signifikan dikarenakan pendapatan keluarga di wilayah kerja Puskesmas Binjai Serbangan sudah diatas
UMK Kabupaten Asahan. Ekonomi dapat diartikan sebagai usaha untuk memproduksi dan distribusi
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan hidup. Lingkungan sosial ekonomi sangat berpengaruh terhadap tingkah laku seseorang. Keadaan ekonomi keluarga yang relatif
mencukupi akan mampu menyediakan berbagai fasilitas yang diperlukan Sosiologi dan Antropologi 1984. Bagi keluarga yang tidak mampu lebih terjangkau bila
melahirkan dengan bantuan dukun beranak www.situskesepru.info
Penelitian Suprapto, 2002 mengungkapkan bahwa ibu dengan status ekonomi kurang mampu cenderung mencari pertolongan ke non nakes. Kelompok ini berkisar
20-40 dengan karakteristik individu yaitu banyak tinggal di perdesaan, ibubapak berpendidikan SD-SMP atau tidak sekolah, ibubapak bekerja di pertanian atau tidak
bekerja dan tidak mempunyai jaminan kesehatan. Beberapa indikator sosial ekonomi antara lain pekerjaan, pendapatan keluarga, jumlah tanggungan dalam keluarga,
dukungan keluarga, dan masyarakat. Faktor sosial ekonomi cenderung berpengaruh terhadap keputusan seseorang untuk memilih pelayanan kesehatan dalam hal ini
keputusan memilih pertolongan Persalinan, faktor tersebut antara lain rendahnya pendapatan keluarga, di mana masyarakat yang tidak mempunyai uang yang cukup
untuk mendapatkan pelayanan yang aman dan berkualitas.
Universitas Sumatera Utara
5.2.2. Pengaruh Sarana pelayanan kesehatan terhadap Pemanfaatan Penolong Persalinan