Tabel 4.13. Distribusi Responden terhadap Pemanfaatan Penolong Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Binjai Serbangan Kabupaten Asahan
Memanfaatkan Tenaga Profesional Bidan, Dokter Kandungan Sebagai Penolong
Persalinan Frekuensi
Persentase
Ya Tidak
91 66
58,0 42,0
Total 157
100,0
4.3 Analisis Bivariat
Analisis bivariat dimaksud untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen dan dependen. Untuk mengetahui ada tidak adanya pengaruh
antara variabel independen faktor predisposisi : pendidikan, pengetahuan, sikap, sosial budaya. Faktor pendukung : status ekonomi, sarana pelayanan kesehatan.
Faktor kebutuhan : kebutuhan akan pelayanan kesehatan terhadap variabel dependen memanfaatkan tenaga profesional bidan, dokter kandungan sebagai penolong
Persalinannya, maka dilakukan uji statistik dengan chi-square . Suatu variabel independen dinyatakan mempunyai pengaruh yang bermakna jika hasil uji
statistiknya memperoleh nilai p 0,05.
4.3.1 Pengaruh Pendidikan Ibu terhadap Pemanfaatan Penolong Persalinan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 42 orang ibu yang berpendidikan SDSMPSederajat, sebanyak 23 orang 54,8 memanfaatkan tenaga profesional
sebagai penolong persalinan. Dari 88 orang ibu yang berpendidikan SMASederajat, sebanyak 51 orang 58,0 memanfaatkan tenaga profesional sebagai penolong
Universitas Sumatera Utara
persalinan. Sedangkan dari 27 orang ibu yang berpendidikan AkademiPT, sebanyak 17 orang 63,0 memanfaatkan tenaga profesional sebagai penolong persalinan.
Berdasarkan hasil uji chi-square antara variabel pendidikan terhadap Pemanfaatan Penolong Persalinan diperoleh nilai p = 0, 454
α 0,05, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel pendidikan terhadap Pemanfaatan Penolong
Persalinan. Untuk lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 4.14 berikut:
Tabel 4.14. Pengaruh Pendidikan Ibu terhadap Pemanfaatan Penolong Persalinan
No Pendidikan
Pemanfaatan Penolong Persalinan
Total p
Ya Tidak
n n
N
1 SDSMPSederajat
23 54,8
19 45,2
42 100,0
0,454 2
SMUSederajat 51
58,0 37
42,0 88
100,0 3
AkademiPT 17
63,0 10
37,0 27
100,0
Total 91
58,0 66
42,0 157
100,0
4.3.2 Pengaruh Pengetahuan Ibu terhadap Pemanfaatan Penolong Persalinan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 62 orang ibu yang berpengetahuan baik, sebanyak 43 orang 69,4 memanfaatkan tenaga profesional sebagai penolong
persalinan. Sedangkan 95 orang ibu yang berpengetahuan tidak baik, ada 48 orang 50,5 memilih tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan. Berdasarkan hasil uji
chi-square antara variabel pengetahuan terhadap Pemanfaatan Penolong Persalinan diperoleh nilai p = 0,030
α 0,05, artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel pengetahuan terhadap Pemanfaatan Penolong Persalinan. Untuk lebih rinci
dapat dilihat pada Tabel 4.15 berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.15. Pengaruh Pengetahuan Ibu terhadap Pemanfaatan Penolong Persalinan
No Pengetahuan
Pemanfaatan Penolong Persalinan
Total p
Ya Tidak
n n
N
1 Baik
43 51,6
19 30,6
62 100,0
0, 030 2
Tidak Baik 48
50,5 47
49,5 95
100,0
Total 99
63,1 58
36,9 157
100,0 4.3.3 Pengaruh Sikap Ibu terhadap Pemanfaatan Penolong Persalinan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 64 orang ibu yang berpengetahuan baik, sebanyak 45 orang 70,3 memanfaatkan tenaga profesional sebagai penolong
persalinan. Sedangkan 93 orang ibu yang berpengetahuan tidak baik, ada 46 orang 49,5 memanfaatkan tenaga profesional sebagai penolong persalinan. Berdasarkan
hasil uji chi-square antara variabel pengetahuan terhadap Pemanfaatan Penolong Persalinan diperoleh nilai p = 0,015
α 0,05, artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel sikap terhadap Pemanfaatan Penolong Persalinan. Untuk lebih rinci
dapat dilihat pada Tabel 4.16 berikut:
Tabel 4.16. Pengaruh Sikap Ibu terhadap Pemanfaatan Penolong Persalinan
No Sikap Pemanfaatan Penolong
Persalinan Total
p Ya
Tidak n
n N
1 Baik
45 70,3
19 29,7
64 100,0
0, 015 2
Tidak Baik 46
49,5 47
50,5 93
100,0
Total
91
58,0 66
42,0 157
100,0
Universitas Sumatera Utara
4.3.4 Pengaruh Sosial Budaya Ibu terhadap Pemanfaatan Penolong Persalinan