Dalam  strata  lingkungan,  logam  Cd  dan  persenyawaannya  ditemukan  dalam banyak lapisan. Secara sederhana dapat diketahui bahwa kandungan logam Cd akan
dapat  dijumpai  di  daerah-daerah  penimbunan  sampah  dan  aliran  air  hujan,  selain dalam air buangan Palar, 2008.
Kadmium  akan  mengamlami  biotransformasi  dan  bioakumulasi  dalam organisme  hidup  tumbuhan,  hewan  dan  manusia.  Dalam  tubuh  biota  perairan
jumlah  logam  yang  terakumulasi  akan  terus  mengalami  peningkatan  dengan  adanya proses biomagnifikasi di badan perairan. Disamping itu, tingkatan biota dalam sistem
rantai makanan turut menentukan jumlah Cd yang terakumulasi. Di mana pada biota yang  lebih  tinggi  stratanya  akan  ditemukan  akumulasi  Cd  yang  lebih  banyak,
sedangkan  pada  biota  top  level  merupakan  tempat  akumulasi  paling  besar.  Bila jumlah  Cd  yang  masuk  tersebut  telah  melebihi  nilai  ambang  mutu  maka  biota  dari
suatu  level  atau  strata  tersebut  akan  mengalami  kematian  dan  bahkan  kemusnahan Palar, 2008.
2.4.6. Efek Toksisitas Kadmium Cd Pada Biota Air
Kadmium  Cd  merupakan  logam  berat  yang  paling  banyak  ditemukan  pada lingkungan,  khususnya  lingkungan  perairan,  serta  memiliki  efek  toksik  yang tinggi,
bahkan  pada  konsentrasi  yang  rendah.  Di  perairan  Cd  akan  mengendap  karena senyawa sulfitnya sukar larut Palar, 2008.
Kadmium masuk ke  dalam  tubuh  biota  air  dimulai  dari  pengambilan  unsur- unsur  tertentu  dari  badan  air  atau  sedimen  dan  memekatkannya  ke  dalam  tubuh
hingga  100-1000  kali  lebih  besar  dari  konsentrasi  lingkungan  Darmono,  1995. Pengambilan  awal  logam  berat  oleh  biota  air dapat  melalui  tiga  proses  utama,  yaitu
Universitas Sumatera Utara
melalui pernafasan permukaan insang, melalui permukan tubuh kulit dan melalui makanan, partikel serta air yang masuk sistem pencernaan Connell  Miller, 1995.
Insang merupakan jalan masuk air yang penting, karena permukaan insang lebih dari 90  seluruh  luas  badan.  Masuknya  logam  berat Cd ke dalam  insang  dapat
menyebabkan  keracunan,  karena bereaksinya  kation  logam  tersebut  dengan  fraksi tertentu dari lendir insang. Kondisi ini menyebabkan proses metabolisme dari insang
menjadi terganggu. Lendir yang berfungsi sebagai pelindung diproduksi lebih banyak sehingga  terjadi  penumpukan lendir. Hal  ini  akan  memperlambat  respirasi  dan
pengikatan oksigen pada insang dan pada akhirnya menyebabkan kematian Chahaya, 2003.
Hal  ini  sesuai  dengan  penelitian  yang  dilaporkan  oleh  Rahmansyah,  dkk 1998 dalam Yudiati  2009  bahwa udang  windu  yang  tercemar  kadmium  sebesar
0,88 ppm secara fisiologis dapat menurunkan fungsi organ seperti insang, ginjal, otot dan  syaraf  sehingga  tidak  berfungsi  sebagaimana  mestinya
bahkan  dapat menyebabkan  kematian.  Hasil  yang  sama juga  didapatkan  oleh  Wu et  al 2009
dalam Yudiati  2009 dimana  paparan akut  pada  konsentrasi  Cd  yang  tinggi menyebabkan perubahan histologi insang L. Vannamei.
2.4.7. Efek Toksisitas Kadmium Cd Pada Manusia