tembakau, pipa rokok yang mengandung Cd, perokok pasif, plastik berlapis Cd, serta air minum yang mengandung Cd Widowati, 2008.
2.4.3. Sifat-Sifat Kadmium Cd
Menurut Palar 2008, sifat-sifat logam berat kadmium Cd yaitu : 1. Sifat Fisik
a. Logam berwarna putih keperakan b. Mengkilat
c. Lunakmudah ditempa dan ditarik d. Titik lebur rendah
2. Sifat Kimia a. Cd tidak larut dalam basa
b. Larut dalam H
2
SO
4
encer dan HCL encer Cd + H
2
SO
4
CdSO
4
+ H
2
c. Cd tidak menunjukkan sifat amfoter d. Bereaksi dengan halogen dan nonlogam seperti : S, Se, P
e. Cd adalah logam yang cukup aktif f.
Dalam udara terbuka, jika dipanaskan akan membentuk asap coklat CdO
g. Memiliki ketahanan korosi yang tinggi h. CdI
2
larut dalam alkohol
2.4.4. Kegunaan Kadmium Cd
Kadmium merupakan logam yang sangat penting dan banyak kegunaannya, khususnya untuk electroplating pelapisan elektrik serta galvanisasi karena kadmium
Universitas Sumatera Utara
memiliki keistimewaan nonkorosif. Kadmium banyak digunakan dalam pembuatan alloy, pigmen warna pada cat, keramik, plastik, stabilizer plastik, katoda untuk Ni-Cd
pada baterai, bahan fotografi, pembuatan tabung TV, karet, sabun, kembang api, percetakan tekstil, dan pigmen untuk gelas dan email gigi Widowati, 2008.
Menurut Palar 2008, pemanfaatan kadmium dan persenyawaannya meliputi: a.
Senyawa CdS dan CdSeS yang banyak digunakan sebagai zat warna b.
Senyawa Cd sulfat CdSO
4
yang digunakan dalam industri baterai yang berfungsi sebagai pembuatan sel wseton karena memiliki potensial voltase stabil
c. Senyawa Cd-bromida dan Cd-ionida yang digunakan untuk fotografi
d. Senyawa dietil-Cd yang digunakan dalam proses pembuatan tetraetil-Pb
e. Senyawa Cd-stearat untuk perindustrian polivinilkorida sebagai bahan yang
berfungsi untuk stabilizer. Kadmium dalam konsentrasi rendah banyak digunakan dalam industri pada
proses pengolahan roti, pengolahan ikan, pengolahan minuman serta industri tekstil.
2.4.5. Kadmium Cd dalam Lingkungan
Logam kadmium dan bentuk-bentuk persenyawaannya dapat masuk ke lingkungan, terutama sekali merupakan efek samping dari aktivitas yang dilakukan
manusia. Dapat dikatakan bahwa semua industri yang melibatkan kadmium dalam proses operasional industrinya menjadi sumber pencemaran Cd. Selain itu kadmium
juga berasal dari pembakaran sampah rumah tangga dan pembakran bahan bakar fosil karena secara alami bahan bakar mengandung kadmium, penggunaan pupuk posfat
Palar, 2008.
Universitas Sumatera Utara
Dalam strata lingkungan, logam Cd dan persenyawaannya ditemukan dalam banyak lapisan. Secara sederhana dapat diketahui bahwa kandungan logam Cd akan
dapat dijumpai di daerah-daerah penimbunan sampah dan aliran air hujan, selain dalam air buangan Palar, 2008.
Kadmium akan mengamlami biotransformasi dan bioakumulasi dalam organisme hidup tumbuhan, hewan dan manusia. Dalam tubuh biota perairan
jumlah logam yang terakumulasi akan terus mengalami peningkatan dengan adanya proses biomagnifikasi di badan perairan. Disamping itu, tingkatan biota dalam sistem
rantai makanan turut menentukan jumlah Cd yang terakumulasi. Di mana pada biota yang lebih tinggi stratanya akan ditemukan akumulasi Cd yang lebih banyak,
sedangkan pada biota top level merupakan tempat akumulasi paling besar. Bila jumlah Cd yang masuk tersebut telah melebihi nilai ambang mutu maka biota dari
suatu level atau strata tersebut akan mengalami kematian dan bahkan kemusnahan Palar, 2008.
2.4.6. Efek Toksisitas Kadmium Cd Pada Biota Air