Udang Windu Kak Dian dan Bang Marihot serta Staf di FKM USU yang telah banyak

ditoleransikan bagi manusia adalah 400-500 μ g per orang atau 7 μ g per kg berat badan.

2.4.8. Waktu Paruh Cd dalam Tubuh

Kadmium memiliki banyak efek diantaranya kerusakan ginjal dan karsinogenik pada hewan yang menyebabkan tumor pada testis. Akumulasi logam kadmium dalam ginjal membentuk kompleks dengan protein. Waktu paruh dari kadmium dalam lingkungan adalah 10-30 tahun sedangkan waktu paruh kadmium dalam tubuh 7-30 tahun dan menembus ginjal terutama setelah terjadi kerusakan Azmir, 2009.

2.5. Udang Windu

Udang windu Penaeus monodon, Fabricius. merupakan udang komoditas asli daerah tropis yang telah berkembang sejak awal 1980-an, menjadi primadona komoditas perikanan di Indonesia dan memiliki nilai tinggi dalam perdagangan internasional Rozi, 2008. Klasifikasi Ilimiah Kerajaan : Animalia Filum : Arthropoda Subfilum : Crustaceae Kelas : Malacostraca Ordo : Decapoda Subordo : Dendrobranchaiata Famili : Penaeidae Genus : Penaeus Universitas Sumatera Utara Spesies : Penaeus monodon Udang windu Penaeus monodon yang dikenal dengan sebutan black tiger shrimp adalah spesies udang laut yang dapat mencapai ukuran besar. Di alam bebas udang ini dapat mencapai ukuran 35 cm dan berat sekitar 260 gram, sedangkan apabila dibudidayakan di tambak, panjang tubuhnya mencapai 20 cm dan berat sekitar 140 gram. Udang windu memiliki kulit tubuh yang keras, berwarna hijau kebiru-biruan dan berloreng-loreng besar. Habitat udang windu adalah laut, dan udang ini dikenal sebagai penghuni dasar laut Khordi, 2012. Udang windu dapat hidup pada salinitas 3-35 ppt. Bahkan, kini udang windu telah dipelihara di kolar air tawar. Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ternyata udang windu dapat beradaptasi dengan air tawar salinitas 0 ppt secara bertahap Harianto, 2002 dalam Khordi, 2012. Udang windu adalah hewan nokturnal sehingga lebih aktif mencari makan di malam hari. Pada siang hari udang lebih suka beristirahat, baik dengan cara membenamkan diri di dalam lumpur maupun menempel pada suatu benda yang terbenam di dalam air. Bila media hidupnya terutama saat dipelihara dalam keadaan normal, yakni apabila keadaan lingkungannya cukup baik, udang jarang kali menampakkan diri pada siang hari. Bila di dalam suatu media pemeliharaan tambak, KJA, atau kolam udang tampak aktif bergerak pada siang siang hari, ada sesuatu yang tidak beres, mungkin makanannya kurang, salinitas meningkat, suhu naik atau turun, oksigen kurang, atau muncul senyawa-senyawa beracun, seperti H 2 S, CO 2 , dan lain-lain Khordi, 2012. Universitas Sumatera Utara Logam berat Cd masuk ke dalam tubuh krustasea berturut-turut paling banyak melalui insang, saluran pencernaan dan kulit, sehingga insang dari jenis binatang beruas ini paling banyak menderita oleh pengaruh toksisitas logam berat Cd Darmono, 2001. Jenis krustasea yang hidup di dalam air terdiri atas banyak spesies, salah satunya adalah udang windu Penaeus monodon. Jenis organisme ini pergerakannya relatif tidak secepat jenis ikan untuk menghindar dari pengaruh polusi logam berat Cd dalam air karena bergerak dan mencari makan di dasar air, sedangkan lokasi tersebut merupakan indikator yang baik untuk mengetahui terjadinya polusi lingkungan Darmono, 2001.

2.6. Budidaya Udang Windu

Dokumen yang terkait

Analisis Kandungan Kadmium (Cd) Dalam Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Yang Berada Di Tambak Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (Tpa) Sampah Paluh Nibung Kelurahan Terjun Kota Medantahun 2016

2 20 94

Analisis Kandungan Kadmium (Cd) Dalam Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Yang Berada Di Tambak Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (Tpa) Sampah Paluh Nibung Kelurahan Terjun Kota Medantahun 2016

0 0 14

Analisis Kandungan Kadmium (Cd) Dalam Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Yang Berada Di Tambak Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (Tpa) Sampah Paluh Nibung Kelurahan Terjun Kota Medantahun 2016

0 0 2

Analisis Kandungan Kadmium (Cd) Dalam Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Yang Berada Di Tambak Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (Tpa) Sampah Paluh Nibung Kelurahan Terjun Kota Medantahun 2016

0 0 7

Analisis Kandungan Kadmium (Cd) Dalam Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Yang Berada Di Tambak Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (Tpa) Sampah Paluh Nibung Kelurahan Terjun Kota Medantahun 2016

0 0 33

Analisis Kandungan Kadmium (Cd) Dalam Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Yang Berada Di Tambak Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (Tpa) Sampah Paluh Nibung Kelurahan Terjun Kota Medantahun 2016 Chapter III VI

0 0 28

Analisis Kandungan Kadmium (Cd) Dalam Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Yang Berada Di Tambak Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (Tpa) Sampah Paluh Nibung Kelurahan Terjun Kota Medantahun 2016

0 1 4

Analisis Kandungan Kadmium (Cd) Dalam Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Yang Berada Di Tambak Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (Tpa) Sampah Paluh Nibung Kelurahan Terjun Kota Medantahun 2016

0 0 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sampah 2.1.1. Pengertian Sampah - Analisis Kandungan Kadmium (Cd) dalam Udang Windu (Penaeus monodon) yang Berada di Tambak Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Kelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2014

0 1 30

Analisis Kandungan Kadmium (Cd) dalam Udang Windu (Penaeus monodon) yang Berada di Tambak Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Kelurahan Terjun Kota Medan Tahun 2014

0 0 14