Hakikat Buku Cerita Anak Macam-macam Bentuk Buku Cerita

17 dan bernegara sebagai hasil keterpaduan empat bagian yakni olah hati, olah pikir, olah raga, serta olah rasa dan karsa. Yang pertama adalah olah hati, berkenaan dengan perasaan sikap dan keyakinankeimanan. Kedua olah pikir, berkenaan dengan proses nalar guna mencari dan menggunakan pengetahuan secara kritis, kreatif, dan inovatif. Ketiga olah raga, berkenaan dengan proses persepsi, kesiapan, peniruan, manipulasi, dan penciptaan aktivitas baru disertai sportifitas. Serta yang keempat adalah olah rasa dan karsa, berkenaan dengan kemauan dan kreativitas yang tercernin dalam kepedulian, pencitraan, dan penciptaan kebaruan Pemerintah Republik Indonesia, 2010:28. Semua nilai tersebut akan mudah dipahami oleh anak apabila disajikan dalam bentuk buku cerita anak.

2.1.3 Buku Cerita Anak

Berikut ini akan dijelaskan mengenai hakikat buku cerita anak, macam- macam bentuk buku cerita, dan tujuan buku cerita.

2.1.3.1 Hakikat Buku Cerita Anak

Hardjana 2006:02-03 mengungkapkan bahwa cerita anak adalah cerita yang ditujukan untuk anak-anak, dan bukan cerita tentang anak. Dalam buku cerita anak yang menjadi tokoh tidak harus terdiri dari anak, melainkan apa saja atau siapa saja dapat dijadikan tokohpelaku dalam sebuah cerita tersebut. Orang tua, kakek, nenek, pak guru, mahasiswa, anak remaja, binatang, bahkan peri atau makhluk halus boleh menjadi tokoh cerita. Kurniawan 2013:18 mengungkapkan cerita anak adalah cerita yang ditulis dengan menggunakan sudut pandang anak. Jika cerita adalah pengalaman 18 sehari-hari, maka pengalaman itu harus ditulis dengan menggunakan sudut pandang anak. Jika cerita adalah gambaran sehari-hari, maka gambaran kehidupan itu harus ditulis dengan sudut pandang anak. Dari pengertian menurut para ahli, dapat disimpulkan bahwa buku cerita anak merupakan cerita yang ditujukan untuk anak dimana tokoh yang terdapat dalam cerita tersebut bisa apa saja atau siapa saja dan disajikan menggunakan cara pandang anak.

2.1.3.2 Macam-macam Bentuk Buku Cerita

Dalam mengarang buku cerita anak dapat menggunakan bentuk atau wadah: cerita pendek, novelet dan novel. Dalam ilmu kesusastraan ketiga bentuk cerita tadi disebut fiksi. Kata fiksi yang dalam bahasa Inggris dinamakan fiction diturunkan dari bahasa latin fictio yang berarti: membentuk, membuat, mengadakan, menciptakan Tarigan dalam Hardjana, 2006:4. Cerita fiksi adalah cerita yang dibentuk, cerita yang dibuat, cerita yang diadakan atau yang diciptakan. Itulah sebabnya cerita fiksi juga disebut sebagai cerita rekaan. Selain fiksi ada juga cerita nonfiksi, kalau fiksi berdasar khayalan atau tidak nyata sedangkan non fiksi merupakan nyata. Menurut Hardjana 2006:5 perbedaan utama antara fiksi dengan nonfiksi terletak dalam tujuan. Maksud dan tujuan narasi nonfiksi adalah untuk menciptakan kembali sesuatu yang telah terjadi secara aktual. Karena itu dengan kata lain dapat dikatakan sebagai berikut: 1 narasi nonfiksi mulai dengan mengatakan: karena semua ini fakta, maka beginilah yang harus terjadi; 2 narasi 19 fiksi mulai dengan mengatakan: seandainya semua ini fakta, maka beginilah yang akan terjadi.

2.1.3.3 Tujuan Buku Cerita