Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai 1 latar belakang masalah, 2 rumusan masalah, 3 tujuan penelitian, 4 manfaat penelitian, 5 spesifikasi prototipe yang dihasilkan, dan 6 definisi operasional.

1.1 Latar Belakang Masalah

Budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sangatlah beragam, dimana setiap budaya memiliki nilai-nilai kehidupan yang dapat dipelajari oleh warganya. Salah satu bentuk kebudayaan di Indonesia, khususnya di Jawa adalah upacara tradisional. Upacara tradisional merupakan salah satu wujud peninggalan kebudayaan Purwadi, 2005:1. Dalam Sunjata 2013:76, Soepanto mengungkapkan bahwa upacara adat Jawa merupakan suatu bentuk kegiatan sosial yang melibatkan warga masyarakat di Jawa dengan tujuan untuk mencari keselamatan secara bersama-sama. Salah satunya yaitu upacara atau tradisi nglarung. Nglarung merupakan salah satu upacara tradisional yang ada di Jawa. Namun, belum semua masyarakat Jawa memahami tradisi nglarung. Nglarung berasal dari kata larung yaitu membuang sesuatu ke dalam air sungai atau laut. Dalam konteks ini, yang dimaksud dengan tradisi nglarung adalah memberi sesaji kepada roh halus yang berkuasa di satu tempat Suyami, 2008:101. Tradisi nglarung merupakan salah satu kegiatan budaya yang sampai sekarang masih diselenggarakan oleh masyarakat pendukungnya khususnya di daerah Bantul. Tradisi tersebut pada umumnya dilakukan satu tahun sekali pada bulan Sura Sunjata, 2013:75. Bulan Sura merupakan bulan pertama menurut 2 kalender Jawa. Tujuan pelaksanaan upacara tersebut sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat yang telah dilimpahkan berupa melimpahnya hasil tangkapan ikan, disamping bentuk persembahan kepada penguasa laut selatan, Kanjeng Ratu Kidul Sunjata, 2013:117. Kanjeng Ratu Kidul merupakan tokoh mitos yang dipercaya masyarakat sebagai penguasa laut selatan. Peneliti melakukan wawancara kepada 9 anak usia 8-9 tahun ditiga kota yang berbeda yaitu Yogyakarta, Purworejo dan Pekalongan. Tiga kota tersebut peneliti pilih untuk mencari data awal tentang pemahaman anak di daerah pantai dan pertanian tentang tradisi nglarung. Dari hasil wawancara tersebut peneliti mendapat informasi bahwa mereka tidak memahami tradisi nglarung. Memprihatinkan bila anak-anak sekarang tidak mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi nglarung sebab mengandung nilai gotong royong, nilai etos kerja, dan nilai ketaqwaan. Apabila disoroti dalam konteks pendikan karakter kebangsaan, nilai gotong royong dan etos kerja memiliki kaitan dengan olah rasa dan karsa. Nilai ketaqwaan memiliki kaitan dengan olah hati. Pada tanggal 23 November 2015, peneliti membagikan kuesioner kepada 28 anak kelas III di SD 1 Bantul. Dari kuesioner tersebut didapat data bahwa: 1 39 anak tidak memahami bahwa setelah membersihkan lingkungan, nelayan bergotong royong memasang tenda di tepi pantai, 2 39 anak tidak memahami bahwa pada tradisi nglarung, para nelayan merefleksikan diri untuk menambah motivasi nelayan dalam mengarungi kehidupan, 3 29 anak tidak memahami bahwa setelah menghias perahu, para nelayan membersihkan lingkungan pantai, 3 dan 4 89 anak memerlukan buku tentang tradisi nglarung sebaiknya berupa buku cerita dan mewarnai. Berdasarkan persentase data tersebut peneliti mencoba mengembangkan prototipe buku cerita anak tentang tradisi nglarung dalam konteks pendidikan karakter kebangsaan. Buku tersebut berupa buku cerita dan mewarnai yang dapat digunakan oleh anak untuk mengenal budaya Jawa, khususnya nglarung. Tujuan dari buku cerita anak diantaranya yaitu a dapat membuat anak menjadi terinspirasi, b membantu anak dalam perkembangan apresiasi kultural, c memperluas pengetahuan anak, d menimbulkan kesenangan tersendiri bagi anak, e mengembangkan imajinasi bagi anak, dan f dapat memotivasi anak untuk lebih banyak menggali lliteratur. Sedangkan melalui kegiatan mewarnai anak- anak diberi kebebasan memilih dan memadukan warna. Anak juga dapat meningkatkan kemampuan fisik motorik halusnya. Hal ini dikarenakan melalui kegiatan mewarnai gambar, akan melatih otot-otot jemari anak dan meningkatkan konsentrasi anak terhadap suatu objek yang sedang diperhatikan oleh anak. Hampir setiap anak gemar mewarnai, karena pada usia 3-9 tahun, anak mulai mengekspresikan dunianya melalui kata-kata dan gambar Murdiani, 2010:107- 109 Prototipe berupa buku cerita dan mewarnai dengan judul “Tradisi Nglarung ” bertujuan untuk membantu anak memahami tradisi nglarung dan menanamkan nilai-nilai karakter kebangsaan. Buku cerita dan mewarnai tersebut diperkuat dengan 13 gambar rangkaian kegiatan tradisi nglarung yang bisa diwarnai oleh anak usia 8-9 tahun. Maka penelitian ini berjudul “Pengembangan 4 Prototipe Buku Cerita Anak Tradisi Nglarung dalam Konteks Pendidikan Karakter Kebangsaan”.

1.2 Rumusan Masalah