1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan zaman membuat banyak lapangan kerja menuntut tenaga kerja menguasai bahasa internasional atau bahasa asing. Oleh sebab itu, banyak
orang tua menuntut anak-anaknya mampu berbahasa asing salah satunya bahasa Inggris. Dampaknya, minat anak untuk berbahasa Indonesia sendiripun mulai
berkurang dan bahasa Indonesia perlahan mulai dilupakan karena faktor kebutuhan masa depan. Akibatnya, banyak siswa mengalami kesulitan belajar
bahasa Indonesia karena menurunnya minat mereka untuk mempelajari bahasa Indonesia. Selain itu, tak sedikit juga siswa menganggap bahasa Indonesia itu
mudah sehingga ketika diuji, nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia lebih rendah dari mata pelajaran bahasa asing atau bahasa Inggris. Maka dari itu, perlu adanya
sebuah kreasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia di antaranya yaitu dengan mengemas pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan pendekatan yang
menjadikan pembelajaran lebih menarik dan mengundang minat siswa. Pembelajaran kontekstual adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang
mengakui bahwa belajar dapat terjadi jika siswa memroses informasi atau pengetahuan baru sedemikian rupa sehingga dirasakan masuk akal sesuai dengan
kerangka berpikir yang dimilikinya Agus Suprijono, 2011. Dengan demikian, pemaduan materi pelajaran dengan konteks keseharian siswa di dalam
pembelajaran kontekstual akan menghasilkan dasar-dasar pengetahuan yang kuat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan mendalam sehingga siswa kaya akan pemahaman masalah dan cara untuk menyesuaikannya.
Menurut Depdiknas 2006d, pembelajaran kontekstual merupakan suatu proses pendidikan yang holistik yang bertujuan membantu siswa untuk
memahami makna materi yang dipelajarinya dengan mengaitkan materi itu dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari konteks pribadi, sosio, kultural
sehingga, siswa memiliki pengetahuan keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan ditransfer dari satu permasalahan konteks ke permasalahan konteks
yang lain. Konsep belajar dalam pembelajaran kontekstual membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan
mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan perencanaan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk itu, belajar dengan
menggunakan pendekatan kontekstual ini memudahkan siswa berpikir dan memproses pengetahuannya sehingga hasil yang didapat menjadi dasar
pengetahuan yang kuat. Pada akhirnya, siswa mampu menghadapi situasi kehidupan nyata dengan rencana yang telah dibuat berdasarkan pengetahuannya.
Dari pernyataan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran kontekstual mampu mengubah pola pikir siswa pada sebelum dan sesudah siswa
mengikuti pelajaran. Selain itu, pembelajaran dengan pendekatan Kontekstual memberikan penekanan pada penggunaan berpikir tingkat tinggi, transfer
pengetahuan, pemodelan, informasi dan data dari berbagai sumber. Melalui hubungan di dalam dan di luar ruang kelas, pembelajaran kontekstual menjadikan
pengalaman lebih relevan dan berarti bagi siswa dalam membangun pengetahuan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang akan mereka terapkan dalam pembelajaran seumur hidup. Dengan demikian, dalam kegiatan pembelajaran pendekatan kontekstual membuat belajar lebih
mudah, sederhana, bermakna dan menyenangkan sehingga siswa mudah menerima ide, gagasan, mudah memahami permasalahan dan pengetahuan serta
dapat mengkonstruksi sendiri pengetahuan barunya secara aktif, kreatif dan produktif.
Untuk itu, pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual efektif diimplementasikan pada materi-materi pelajaran yang tergolong berat atau
sukar. Mengingat keterampilan menulis sebagai keterampilan berbahasa yang paling tinggi, peneliti ingin mengimplementasikan pendekatan kontekstual
sebagai sebuah model pembelajaran dalam kegiatan menulis. Diharapkan dengan pendekatan kontekstual ini, keterampilan menulis khususnya menulis teks
eksposisi untuk siswa SMP khususnya pada siswa kelas VII SMPN 8 Yogyakarta mengalami perubahan yang lebih baik dari segi ide, tema, sistematika penulisan,
dan diksi. Keterampilan menulis sebagai salah satu keterampilan berbahasa itu sendiri
oleh Tarigan 2008 dikatakan bahwa menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang
dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang- lambang grafik itu. Gambar atau lukisan mungkin dapat menyampaikan makna-
makna, tetapi tidak menggambarkan kesatuan-kesatuan bahasa. Sedang untuk menulis teks eksposisi, dibutuhkan kemampuan tertentu.
Eksposisi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menguraikan objek dan menjadi alat untuk menjelaskan bagaimana hubungan antara objek yang satu
dengan objek yang lain Keraf, 2010: 7. Menurut pendapat Wahyu Wibowo 2012: 59, eksposisi paparan adalah bentuk tulisan yang berupa paparan pikiran
atau pendapat seorang penulis, tanpa berkehendak memengaruhi pandangan pembaca. Selanjutnya, menurut Nursisto 2010: 59 eksposisi adalah karangan
yang menerangkan atau menjelaskan pokok pikiran yang dapat memperluas wawasan atau pengetahuan pembaca. Melalui eksposisi, penulis berusaha
menjelaskan suatu ide atau gagasan, menganalisis sesuatu, membatasi pengertian sebuah istilah, dan sebagainya. Ismail Marahimin 2010: 193 mendefinisikan
eksposisi sebagai penyingkapan buah pikiran, perasaan atau pendapat penulisnya yang selama ini tersembunyi untuk diketahui orang lain. Buah pikiran itu dapat
berupa gagasan, ide, bahkan informasi-informasi penting yang diketahui oleh penulis. Widharyanto 2003: 1 mengatakan bahwa wacana eksposisi bertujuan
untuk menerangkan suatu hal kepada penerima pembaca agar yang bersangkutan memahaminya.
Pendekatan kontekstual mampu menuntun siswa berpikir secara runtut dan tidak keluar dari konteks. Dengan pendekatan kontekstual ini, guru mampu
memilih pengetahuan dasar apa yang paling cocok untuk ditanamkan pada anak didiknya.
Atas dasar itu, peneliti ingin mencoba melakukan penelitian tentang keefektifan pendekatan kontekstual dalam memecahkan masalah siswa pada
keterampilan menulis, khususnya menulis teks eksposisi. Oleh sebab itu, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penelitian ini dibuat dan diberi judul Keefektifan Implementasi Pendekatan Kontekstual pada Pembelajaran Keterampilan Menulis Teks Eksposisi Kelas VII
SMPN 8 Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah