Simpulan Keefektifan implementasi pendekatan kontekstual pada pembelajaran menulis teks eksposisi siswa kelas VII SMP Negeri 8 Yogyakarta tahun ajaran 2015/ 2016.

74 BAB V PENUTUP Pada bab ini peneliti akan menguraikan dua hal yang menjadi bagian dari penutup suatu penelitian. Dua hal itu adalah simpulan, dan saran. Berikut adalah uraian simpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan beserta keterbatasan penelitiannya.

A. Simpulan

Penelitian eksperimen ini berlangsung dalam empat kali tatap muka di dalam kelas. Satu kali tatap muka di dalam kelas sesuai dengan alokasi waktu berdasarkan Kurikulum 2013 yaitu, 3 JP 3 x 35 menit. Penelitian ini dilakukan di kelas VII G dan VII J SMP N 8 Yogyakarta pada bulan Oktober- November 2015. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas implementasi Pendekatan Kontekstual dalam menulis teks eksposisi pada pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas VIII SMP N 8 Yogyakarta Tahun Ajaran 20152016. Proses pembelajaran yang menekankan pada tujuh komponen utama pembelajaran dalam pendekatan Kontekstual efektif diimplementasikan di dalam kelas. Pemecahan masalah di dalam kelas diatasi dalam proses masyarakat belajar dan dikonfirmasi dalam proses refleksi. Efektivitas penerapannya dibuktikan dengan nilai signifikasi dalam uji-t pada perbedaan nilai post-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, yaitu 0,77. Hal ini membuktikan bahwa Pendekatan Kontekstual efektif diterapkan dalam pembelajaran keterampilan menulis teks eksposisi siswa karena nilai t lebih besar dari 0,05. Data lain yang mendukung adalah nilai awal keterampilan menulis teks eksposisi siswa baik dari kelompok kontrol kelas VII G maupun kelompok eksperimen kelas VII J adalah sama yaitu 85. Jika dikategorikan berdasarkan tabel acuan PAP tipe I termasuk dalam kategori mahir dengan rentang skor 80-89. Kemudian setelah dilakukan pembelajaran dengan menerapkan Pendekatan Kontekstual, nilai keterampilan menulis teks eksposisi siswa meningkat dari 85 menjadi 88 pada percobaan pertama, sedangkan pada percobaan kedua nilai keterampilan menulis teks eksposisi siswa meningkat menjadi 91. Hal ini membuktikan bahwa peningkatan nilai keterampilan siswa dengan mengimplementasikan Pendekatan Kontekstual dalam pembelajaran meningkat sebesar 6. Begitu juga dengan percobaan yang dilakukan peneliti dengan menerapkan metode guru. Percobaan pertama yang dilakukan peneliti dengan menerapkan metode guru memperoleh nilai 83, sedangkan pada percobaan kedua dengan menerapkan metode guru juga mengalami peningkatan menjadi 85. Akan tetapi, tetap meningkat apabila dibandingkan dengan percobaan yang mengimplementasikan Pendekatan Kontekstual. Peningkatan nilai post-test keterampilan menulis teks eksposisi siswa sebesar 6. Dari hasil peningkatan nilai post-test itu, maka dapat dikatakan bahwa Pendekatan Kontekstual efektif diimplementasikan dalam pembelajaran keterampilan menulis teks eksposisi siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti, dapat disimpulkan bahwa Pendekatan Kontekstual efektif diterapkan pada pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya keterampilan menulis teks eksposisi. Langkah-langkah pembelajarannya meliputi konstruktivisme, inkuiri, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, dan penilaian otentik yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kesemuanya diimplementasikan secara proporsional. Komponen konstruktivisme merupakan metode yang digunakan dalam pemilihan materi. Pada kegiatan inti pembelajarnnya mengaitkan langkah inkuiri, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, dan refleksi. Penilaian otentik merupakan ciri khas evaluasi pada pendekatan kontekstual. Dalam bermenulis teks eksposisi siswa dikelompokkan dengan kelompok yang heterogen baik agama maupun kemampuan akademiknya, sehingga dapat melatih siswa agar mampu bekerjasama dengan siapapun, selain itu membantu teman yang mengalami kesulitan dalam memahami teks yang diberikan untuk menulis teks eksposisi. Hal yang membedakan pada pendekatan kontekstual ini adalah pada kegiatan refleksi dan evaluasi yang digunakan. Dalam berefleksi dengan menerapkan pendekatan kontekstual peneliti mengajukan berbagai pertanyaan untuk mengetahui hasil pencapaian pengetahuan siswa. Misalnya, peneliti mengajukan pertnyaan “Apa yang kalian ketahui tentang teks eksposisi?” kepada seluruh siswa di dalam kelas, kemudian siswa A menjawab berdasarkan pengetahuan yang ia peroleh. Setelah itu, peneliti mengonfirmasi den gan pertanyaan “Setujukah kalian dengan jawaban siswa A?”, jika ada yang berbeda pendapat maka peneliti akan mengonfirmasi dengan pertanyaan yang sama. Apabila terjadi banyak perbedaan pendapat, peneliti melakukan konfirmasi dengan cara menampilkan materi yang sesugguhnya. Kegiatan di atas dilakukan dengan kondisi kelas yang santai, tidak ada beban dan tuntutan agar siswa dapat menjawab dengan benar karena jawaban tersebut akan menjadi pengetahuan dasar yang harus dimiliki siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Saran