mengganggu pesan yang
disampaikan.
6. Susunlah
kembali teks eksposisi di
atas dengan bahasamu
dendiri berdasarkan
pokok-pokok argumentasi
yang telah kalian buat
Memenuhi dua
komponen atau semua
komponen sangat
kurang sehingga
mengganggu pesan yang
disampaikan. Memenuhi
dua komponen
saja dan tidak terlalu
mengganggu. Jawaban
jelas, logis dan tepat
sesuai dengan
norma yang berlaku
10 30
33 99
Lembar Penilaian
No. Nama Peserta Didik
Skor x Bobot NILAI
Jumlah skor
x bobot + 1 1
2 3
4 5
6
1 2
3 4
5
3. Lembar penilaian Psikomotorik
Pedoman Observasi
Petunjuk: Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah
nilai pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut:
5 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 4 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak
melakukan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
No. Aspek Pengamatan
1 Mempresentasikan hasil tugas siswa dengan baik dan benar
2 Lafal dan pengucapan baik dan benar
3 Mengemukakan pendapat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar
LEMBAR PENILAIAN Kelas VII G No.
Nama Peserta Didik NILAI
1 2
3 4
5
Ketiga nilai di atas, yaitu nilai afektif, kognitif dan psikomotorik kemudian dijumlahkan lalu dibagi tiga untuk mendapatkan nilai akhir dari
masing-masing siswa. Pada pertemuan pertama proses pembelajaran berjalan lancar,
siswa-siswa kelas VII J dapat melakukan proses pembelajaran dengan pendekatan kontekstual. Mereka merasa tidak kesulitan dan keaktifan untuk
membicarakan hal-hal di luar pembelajaran berkurang. Tindakan peneliti selanjutnya adalah dengan melakukan pertemuan kedua. Langkah-langkah
pembelajaran menulis teks eksposisi pada pertemuan kedua yang dilakukan peneliti dengan menerapkan pendekatan kontekstual, yaitu sebagai berikut:
1. Konstruktivisme
Konstruktivisme pada pertemuan kedua masih sama, yaitu peneliti memerhatikan paham konstruktivisme dalam kontekstual sebagai dasar
pertimbangan dalam pemilihan bahan ajar. Bahan ajar yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan siswa dalam memroses informasi atau
pengetahuan baru yang mereka dapatkan. Dalam proses pembelajarannya, peneliti mengasumsikan bahwa siswa mampu memroses informasi atau
materi yang peneliti sampaikan dengan tahap-tahap pembelajaran selanjutnya sehingga peneliti tidak perlu menyampaikan materi secara kompleks.
2. Inkuiri
Pengimplementasian inkuiri dirumuskan peneliti pada proses pembelajaran. Materi yang telah disusun peneliti digunakan sebagai acuan
pembelajaran. Siswa
diminta untuk
mencari, merumuskan,
dan mengomunikasikan hasil observasi mereka yang kemudian diberi penegasan
ulang sebagai hasil dari pemrosesan informasi dan atau pengetahuan mereka. Teks eksposisi yang digunakan pada pertemuan kedua adalah
“Mandiri p
angan dari Pekarangan dan Teknologi Tepat Guna”. 3.
Bertanya Dalam pembelajaran ini peneliti tidak menyampaikan informasi
begitu saja tetapi memancing terlebih dahulu pengetahuan siswa dengan bertanya agar dapat menemukan jawabannya sendiri. Kegiatan ini bertujuan
mengarahkan siswa untuk memasuki materi yang hendak disampikan oleh peneliti. Pertanyaannya seputar materi yang akan dipelajari dan pengalaman
yang telah dialami siswa. Contohnya, “Apa yang kalian ketahui tentang teks Mandiri pangan dari Pekarangan dan Teknologi Tepat Guna?
”, “Pernahkah kalian membuat tanaman hidroponik
?”, “Apa manfaat tanaman hidroponik?”, dan sebagainya.
4. Masyarakat Belajar learning community
Maksud dari masyarakat belajar dalam pendekatan kontekstual ini, peneliti mengharapkan siswa dapat memperoleh informasi dari berbagai
sumber sehingga tidak hanya bergantung pada guru saja. Selain itu, masyarakat belajar dapat dimanfaatkan untuk mengeksplorasi dan
mengonfirmasi pengetahuan yang telah diperoleh. Penerapan masyarakat belajar dalam pembelajaran menulis teks eksposisi ini hamper sama dengan
pertemuan pertama, peneliti membagi siswa menjadi beberapa kelompok tetapi berbeda dengan kelompok pada pertemuan pertama. Hal ini bertujuan
agar siswa mampu bekerja sama dengan siapapun, selain itu memperkaya hasil eksplorasi yang akan diperoleh. Kegiatan yang dilakukan dalam
kelompok adalah sharing, diskusi, dan tanya jawab dalam rangka mengeksplorasi dan mengonfirmasi pengetahuan baru yang didapat. Tujuan
adanya masyarakat belajar dalam pendekatan kontekstual ini untuk membantu siswa mengatasi hambatan yang dialami. Dalam hal ini peneliti memberikan
kebebasan sepenuhnya kepada siswa. 5.
Pemodelan modeling Konsep pemodelan dalam pendekatan kontekstual ini adalah
memfokuskan pada pemberian model atau contoh. Harapan peneliti, dalam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kegiatan pemodelan ini, siswa dapat mengalami sendiri materi yang akan disampaikan, tetapi karena keterbatasan waktu peneliti memberikan contoh
atau model dalam bentuk video. Tema yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah Teknologi Tepat Guna dan Mandiri Pangan. Contoh video yang
peneliti sampaikan pada pertemuan kedua adalah tentang manfaat dan cara pembuatan tanaman hidroponik.
6. Refleksi
Kegiatan refleksi pada pendekatan kontekstual ini, siswa bertanya jawab saling melengkapi pengetahuan yang diperoleh sehingga menjadi
pengetahuan baru yang kompleks. Dalam kegiatan refleksi, peneliti mengajukan berbagai pertanyaan untuk mengetahui hasil pencapaian
pengetahuan siswa. Misalnya, peneliti mengajukan pertnyaan “Apa yang kalian ketahui tentang teks eksposisi?” kepada seluruh siswa di dalam kelas,
kemudian siswa A menjawab berdasarkan pengetahuan yang ia peroleh. Setelah itu, peneliti mengonfirmasi dengan pertanyaan “Setujukah kalian
dengan jawaban siswa A?”, jika ada yang berbeda pendapat maka peneliti akan mengonfirmasi dengan pertanyaan yang sama. Apabila terjadi banyak
perbedaan pendapat, peneliti melakukan konfirmasi dengan cara menampilkan materi yang sesugguhnya. Kegiatan di atas dilakukan dengan kondisi kelas
yang santai, tidak ada beban dan tuntutan agar siswa dapat menjawab dengan benar karena jawaban tersebut akan menjadi pengetahuan dasar yang harus
dimiliki siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Penilaian Nyata authentic assesement
Penilaian ini merupakan ciri khas dari evaluasi dalam pendekatan kontekstual. Peneliti tidak hanya melakukan penilaian terhadap pengetahuan
siswa saja, melainkan aspek afektif dan psikomotorik. Ketiga aspek tersebut dinilai dengan porsi yang seimbang. Peneliti menggunakan pedoman authentic
assesement yang serupa dengan pertemuan pertama, hanya ada perbedaan pada bagian penilaian aspek kognitifnya. Berikut hasil evaluasi yang dilakukan
siswa kelas eksperimen VII J. Kegiatan
evaluasi ketika
mengimplementasikan pendekatan
kontekstual dan tanpa mengimplementasikan pendekatan kontekstual menjadi langkah ketiga sekaligus langkah terakhir dalam penelitian ini, yaitu dengan
memberikan posttest menulis teks eksposisi pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Bentuk soal posttest pada kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen adalah sama. Hasil dari posttest itu berupa data kemampuan akhir siswa yang digunakan untuk mengetahui pengaruh yang
ditimbulkan akibat dari pemberian perlakuan. Posttest dilakukan sebanyak dua kali untuk mengetahui kemampuan siswa, setelah itu dari kedua posttest dicari
nilai rata-ratanya. Hasil dari nilai rata-rata posttest itu adalah nilai akhir keterampilan berbicara siswa dari kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen. Berikut adalah tabel daftar nilai siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR NILAI KELAS VII G dengan Metode Guru
NO. NAMA SISWA
NILAI Pre-
test Post-
test
1. ADELIA RAHMI TRI AGUSTIN
91 91
2. ADNAN ABDILAH
85 85
3. AIDA ZHARIFAN UTAMI
83 87
4. ANINDYA GALUH MARIARUCI
85 88
5. AVITA RAHMA FADHILA
84 85
6. BENINGINDAH EDELWEIS M.
82 85
7. DHIA FAWWAZ AMMAR PUTRA
83 88
8. ERLANGGA CAKTI
83 83
9. FAUZAN NAJIB HABIIBII
91 91
10. HAFID ASYAM
85 87
11. HAKANSYAH JASVIR
83 76
12. HASNA AZ-ZAHRA RAHMATIKA
75 76
13. ISNAENI CHOIRIYA AGMA PUTRI
91 91
14. MARISTHA KARIN NARULITA
85 88
15. MAURA RIZKY AULIANA
81 85
16. MORINCHA RADIN PRADHANTA Y.
80 83
17. MUHAMMAD AZIZ HUTAMA
91 91
18. MUHAMMAD RIZAL FIRMANSYAH
81 85
19. NABILA AMANDA PUTRI
87 90
20. NABILAH MAISARAH
85 85
21. NABILLA RACHMA ANANDITYA
85 88
22. NASTITI LISTYA PRAWESTI
84 91
23. NESHA FADILLA
78 83
24. RAFLI RAJENDRA PERMANA
81 85
25. SALSABILA KINANTI
75 76
26. SEPTIAN YOGI KURNIAWAN
83 83
27. SHAKA DANENDRA RAMADHENI
85 87
28. STEFANIA RATIH PURNAMASARI
74 76
29. SYAMMUR SAKHA ZARYA MARWA
82 87
30. TITSARI INDAH SETYOWATI
85 87
RATA- RATA 83,43
85,43
DAFTAR KELAS VII J dengan Pendekatan Kontekstual
NO. NAMA SISWA
NILAI Pre-
test Post-
test
1. ABSHARINA MARA SHABRINA
91 93
2. ADELIA PUTRI MITAYANI
81 87
3. AISA ROZIKHA
92 94
4. AKHMAD SHALAHUDDIN RAIS H.
98 98
5. ALIYYA PUTRI SALSABILA
81 87
6. ALYA TALITHA LARASATI
98 98
7. AMALINA NUR SABRINA
86 88
8. ANAK AGUNG ISTRI DHYANI S.
96 98
9. AQMARINA FAUZIYYAH PURNAWAN
88 90
10. BELVIA AISHA PUTRI
96 98
11. DESTHA SAKHARANI KADARSO
92 94
12. DESVITRI HAYYU RIMANJANI
86 88
13. DEWA GDE YOGA SETIADHI
81 93
14. DIZA STIAWATI
92 94
15. ERVANDO PRANAYA
82 90
16. FEBRIYANTI PARAMESTHI
87 90
17. FRISKA ALFIANA ALZUDHI
90 93
18. IRFAN AZIS AL RASYID
85 93
19. KAYYIS RIDWAN SUHAIL
85 90
20. M. HILAL ALKAHF CHAMS SAPUTRA
85 87
21. MARITZA MARTHARANI
87 94
22. MUHAMMAD ACHYAR RAIZAN
85 90
23. NADIA HANIFA
85 88
24. NANDYA TIRA SAFARANI
84 88
25. RAYZA WIDYADHANA APRITAPUTRA
86 88
26. REYHAN SAVERO PUTRA ANDICA
92 94
27. REZKA EGIANSYAH
81 87
28. RIZVI NAHAR ILHAMMULLAH
93 96
29. SABINA MAHESWARI
87 88
30. SEPTYAN JAYA SAPUTRA
86 88
RATA-RATA 88,03
91,37
Berdasarkan tabel nilai rata-rata keterampilan menulis teks eksposisi siswa kelas VII G dan VII J terdapat perbedaan kelas yang signifikan.
Perbedaan itu terdapat pada nilai keterampilan menulis teks eksposisi siswa dengan menerapkan pendekatan kontekstual dan tanpa menerapkan
pendekatan kontekstual. Apabila peneliti mengambil angka bulat, maka rata-rata nilai keterampilan menulis teks eksposisi siswa kelas VII J yaitu
91 adalah kategori sangat mahir pada nilai 91 dalam PAP Tipe I, sedangkan rata-rata nilai keterampilan berbicara siswa kelas VII G yaitu 85
dalam kategori mahir pada nilai 85 dalam PAP Tipe 1. Perolehan rata-rata nilai keterampilan siswa kelas VII G menunjukakan tidak ada perubahan
yang signifikan dengan kondisi awal kelas. Oleh sebab itu, maka pendekatan kontekstual efektif diimplemntasikan pada keterampilan
menulis teks eksposisi siswa kelas VII SMP N 8 Yogyakarta karena selisih nilai rata-rata ketika mengimplementasikan pendekatan kontekstual dengan
metode guru adalah 6. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
BAB V PENUTUP
Pada bab ini peneliti akan menguraikan dua hal yang menjadi bagian dari penutup suatu penelitian. Dua hal itu adalah simpulan, dan saran. Berikut adalah
uraian simpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan beserta keterbatasan penelitiannya.
A. Simpulan