membandingkan sebuah model yang diuji terhadap sebuah baseline model.
Indeks ini diperoleh dengan rumus:
34 5
5 5
Dimana: C
= diskrepansi dari model yang dievaluasi d
= degrees of freedomnya C
b
dan d
b
= diskrepansi dan degrees of freedom dari baseline model yang dijadikan pembanding.
Nilai TLI yang dapat diterima adalah lebih dari atau sama dengan 0.95.
g. CFI – Comparative Fit Index
Menurut Tanaka dalam Hullen dalam Ferdinand, 2002:60 keunggulan dari indeks ini adalah besarannya tidak dipengaruhi oleh
ukuran sampel karena itu sangat baik untuk mengukur tingkat penerimaan sebuah model.
5 67
5 5
Dimana: C
= diskrepansi dari model yang dievaluasi d
= degrees of freedomnya
C
b
dan d
b
= diskrepansi dan degrees of freedom dari baseline model yang dijadikan pembanding
Nilai CFI yang dapat diterima adalah lebih dari atau sama dengan 0.95.
Tabel III.2 Goodness-of-fit Indices
Goodness of Fit Index Cut-off Value
χ2- Chi-Square Diharapkan kecil 0.05
Significance Probability 0.05
RMSEA 0.08
GFI 0.90
AGFI 0.90
CMINDF 2.00
TLI 0.95
CFI 0.95
Sumber: Ferdinand, Augusty. 2002. Structural Equation Modeling dalam Penelitian Manajemen
. Semarang: Undip, hal.61
Jika dalam penelitian ini kriteria Goodness of Fit belum terpenuhi, maka dilakukan perlakuan seperti memberikan hubungan
kovarian antar error hingga semua kriteria Goodness of Fit terpenuhi.
3. Interpretasi dan Modifikasi Model
Langkah terakhir adalah menginterpretasikan model dan memodifikasi model bagi model-model yang tidak memenuhi syarat
pengujian yang dilakukan. Menurut Tabachnick dan Fidell dalam Ferdinand, 2002:64 setelah model diestimasi, residual dari kovarians
haruslah kecil atau mendekati nol dan distribusi frekwensi dari kovarians residual
harus bersifat simetrik. Ferdinand 2002:64-65 menyatakan bahwa batas keamanan
untuk jumlah residual adalah 5. Bila jumlah residual lebih besar dari 5 dari semua residual kovarians yang dihasilkan oleh model, maka
modifikasi perlu dipertimbangkan. Modifikasi dapat dilakukan dengan menguji standardized residual yang dihasilkan oleh model itu.
Setelah diperoleh model yang memenuhi goodness-of-fit-indices, maka uji hipotesis dapat dilakukan dengan uji kausalitas.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menentukan tingkat signifikansi dan melihat
nilai critical ratio C.R. Penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi sebesar 0.05. Jika nilai C.R lebih besar atau sama dengan 1.96, maka
hipotesis dapat diterima. Secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut: H
1
, H
2
, H
3
, H
4
diterima bila nilai C.R 1.96 dan 0.05.
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Waroeng Steak dan Shake
Waroeng Steak Shake didirikan oleh Jody Brotosuseno dan Siti Haryani pada tanggal 4 September 2000. Pada awalnya usaha ini didirikan di
Jl. Cendrawasih no. 30 Yogyakarta, kemudian berkembang dengan membuka empat cabang lainnya di sekitar Yogyakarta. Sebelum menggeluti bisnis ini,
mereka pernah menekuni berbagai bisnis diantaranya menjual roti bakar, susu kedelai serta memproduksi kaos partai menjelang pemilu Tahun 1999. Dari
bisnis kaos tersebut, mereka mampu membeli motor untuk kemudian dijual kembali pada Tahun 2001 sebagai modal membuka waroeng steak. Modal
awal tersebut digunakan untuk membayar kontrakan dan membeli beberapa peralatan warung seperti 10 hot plate, 10 gelas, satu lusin piring serta 5 set
meja. Kesuksesan usaha ini tidak terlepas dari pengaruh ayah Jody yang
telah lebih dahulu berkecimpung dalam bisnis kuliner yang bernama Obonk Steak. Obonk Steak sudah cukup lama berdiri di Yogyakarta dan sasaran
konsumennya adalah kalangan menengah ke atas. Melihat hal tersebut, Jody dan Aniek memiliki ide untuk membuka tempat makan steak yang dapat
menyentuh kalangan menengah ke bawah. Mereka juga memilih nama ‘Waroeng’ agar dapat menarik minat mahasiswa.
Waroeng Steak Shake atau yang lebih dikenal dengan nama WS ini buka mulai pukul 12.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB setiap hari, kecuali hari
Jumat buka pukul 13.00 WIB. Penataan interiornya sederhana namun tetap nyaman bagi kaum muda. Pada bagian depan tempat makan ini terdapat
tulisan “Waroeng Steak Shake” dengan paduan warna hitam dan kuning yang khas. Pada dinding waroeng tersebut dipajang gambar menu-menu yang
ditawarkan, sehingga diharapkan dapat menggugah selera konsumen. Di sana juga terdapat dua pilihan ruangan yaitu smoking area dan non smoking area.
Dengan adanya pilihan ruangan tersebut, maka konsumen yang tidak merokok juga bisa merasa nyaman dalam menyantap hidangan yang disajikan.
B. Menu yang Ditawarkan
Waroeng Steak menawarkan berbagai pilihan hidangan steak istimewa mulai dari daging sapi, ayam, ikan, udang hingga cumi. Ada dua jenis steak
yaitu steak original dan steak goreng tepung. Steak original adalah steak yang tidak dilapisi dengan tepung. Sedangkan steak goreng tepung adalah steak
yang dilapisi dengan tepung dan kemudian digoreng hingga crispy. Hidangan steak ini selalu disajikan dalam hot plate yang kemudian disiram dengan dua
pilihan saus. Steak yang berbahan dasar daging sapi, ayam, dan udang menggunakan brown sauce, saus coklat kental dari kaldu daging yang gurih.
Sedangkan steak yang berbahan dasar ikan menggunakan saus ikan agar lebih terasa aroma ikannya.
Menu lain yang tersedia untuk menemani hidangan utama tersebut yaitu french fries, spaghetti, mushroom, kentang lokal, nasi putih dan sayuran.
Minuman yang ditawarkan pun bermacam-macam mulai dari air mineral, lemon tea, juice
hingga milkshake dengan aneka rasa. Waroeng Steak Shake menetapkan harga yang relatif terjangkau, namun tetap mempertahankan cita
rasa khas. Sehingga semua kalangan masyarakat baik anak-anak maupun dewasa dapat menikmati sajian steak istimewa tersebut. Berikut adalah daftar
menu yang ditawarkan oleh Waroeng Steak Shake: 1.
Steak Tepung disajikan dengan brown sauce a.
Sirloin Rp
8.500 b.
Sirlon Double Rp
13.000 c.
Tenderloin Rp
8.500 d.
Tenderloin Double Rp
13.000 e.
Chicken Rp
8.000 f.
Chicken Double Rp
12.500 g.
Shrimp Rp
10.500 h.
Steak Waroeng Rp
13.000 2.
Steak Original disajikan dengan brown sauce a.
Beef Steak Rp
13.000 b.
Black pepper Rp
13.000 c.
Chicken Mushroom Rp
12.500 d.
Chicken Pepper Rp
12.500 e.
Rib Eye Import Rp
25.000
f. Sirloin Import
Rp 27.000
g. Beef Burger
Rp 9.500
h. Chicken Burger
Rp 9.500
3. Nasi Parika Ayam
Rp 8.000
4. Nasi Paprika Sapi
Rp 9.000
5. Chicken Drumstick
Rp 8.500
6. Chicken Cordon Bleu
Rp 12.500
7. Steak Ikan disajikan dengan saus ikan
a. Steak Kakap
Rp 9.500
b. Steak Cumi
Rp 9.500
c. Tuna Mushroom
Rp 11.000
d. Tuna Pepper
Rp 11.000
8. Pelengkap
a. French Fries
Rp 5.500
b. Spaghetti
Rp 6.500
c. Kentang Lokal
Rp 2.500
d. Saos Spaghetti
Rp 1.000
e. Kuah Steak
Rp 1.000
f. Sayur Middle
Rp 1.500
g. Sayur Lengkap
Rp 2.500
h. Nasi Putih
Rp 1.500
i. Mushroom
Rp 1.500
9. Milkshake
a. Coklat
Rp 5.500
b. Vanilla
Rp 5.500
c. Strawberry
Rp 5.500
d. Mocca
Rp 6.000
10. Milkshake Spesial
a. Coklat
Rp 6.500
b. Vanilla
Rp 6.500
c. Strawberry
Rp 6.500
d. Mocca
Rp 7.000
11. Hot and Ice
a. Lemon tea
Rp 4.000
b. Teh Manis
Rp 2.000
c. Teh Tawar
Rp 500
d. Teh Botol
Rp 3.000
e. Jeruk
Rp 3.500
f. Cappucino
Rp 4.500
g. Air Mineral
Rp 500
12. Juice
a. Melon
Rp 4.000
b. Apel
Rp 4.000
c. Wortel
Rp 4.000
d. Tomat
Rp 4.000