Pengertian Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran Kooperatif

sulit. Dengan demikian perasaan seperti ini sebaiknya dihindari agar dapat memperoleh hasil yang maksimal. c Takut sukses, Seseorang yang mempunyai perasaan takut sukses akan menyebabkan orang itu tidak mau berusaha untuk melakukan hal terbaik demi keberhasilannya 2 Faktor Eksternal seperti kesempatan Kesempatan ini dipengaruhi oleh lingkungan. Lingkungan yang mendukung dapat memotivasi seseorang untuk mengembangkan apa yang ada dalam dirinya. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai dan didapat oleh seseorang setelah melakukan kegiatan tertentu dengan usahanya sendiri. Pencapaian prestasi belajar dipengaruhi oleh motivasi dari dalam diri seseorang dan lingkungan di sekitarnya.

3. Pembelajaran Kooperatif

a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Sugiyanto 2010:37 berpendapat bahwa pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Suprijono 2009:54 menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Slavin dalam Solihatin, 2007:4 berpendapat bahwa Cooperative Learning adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4 sampai 6 orang, dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI struktur kelompoknya yang bersifat heterogen. Rusman 2010:202 menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif cooperative learning merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen. Secara umum dalam pembelajaran kooperatif guru dianggap sebagai fasilitator, dimana guru yang menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan informasi dan bahan panduan yang dapat mengarahkan dan membantu siswa dalam menyelesaikan masalah yang dikaji. b. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif Roger dan Johnson dalam Suprijono, 2009:58-61 berpendapat bahwa ada lima unsur model pembelajaran kooperatif adalah: 1 Saling ketergantungan positif Unsur ini menunjukan bahwa dalam pembelajaran kooperatif ada dua pertanggungjawaban kelompok, yaitu mempelajari materi ajar yang ditugaskan kepada kelompok, menjamin semua anggota kelompok mempelajari bahan yang ditugaskan oleh guru. 2 Tanggung jawab perseorangan Tanggung jawab perseorangan dapat dinilai setelah mengikuti kelompok belajar bersama, yaitu setiap anggota kelompok harus dapat menyelesaikan tugas yang sama. 3 Interaksi promotif Unsur ini penting karena dapat menghasilkan saling ketergantungan positif. Ciri-ciri interaksi promotif adalah saling membantu secara efektif dan efisien, saling memberi informasi dan sarana yang diperlukan, memproses informasi bersama secara lebih efektif dan efisien, saling mengingatkan, saling membantu dalam merumuskan dan mengembangkan argumentasi serta meningkatkan kemampuan wawasan terhadap masalah yang dihadapi, saling percaya, dan saling memotivasi untuk keberhasilan bersama. 4 Komunikasi antar anggota Untuk mengkoordinasikan kegiatan peserta didik dalam mencapai tujuan, peserta didik harus saling mengenal dan mempercayai, mampu berkomunikasi secara akurat dan tidak ambisius, saling menerima dan saling mendukung, dan mampu menyelesaikan konflik secara konstruktif. 5 Pemrosesan kelompok Pemrosesan diartikan sebagi kegiatan menilai. Melalui pemrosesan kelompok, dapat diidentifikasi dari urutan atau tahapan kegiatan kelompok dan kegiatan dari setiap anggota kelompok. Tujuan pemrosesan kelompok yaitu meningkatkan efektivitas anggota dalam memberikan kontribusi terhadap kegiatan kolaboratif untuk mencapai tujuan kelompok. Terdapat dua tingkat pemrosesan, yaitu pemrosesan kelompok kecil dan pemrosesan kelas secara keseluruhan.

c. Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas II dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di Mi Al-Amanah Joglo Kembangan

0 6 103

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS IV SDN 3 PANJANG UTARA BANDAR LAMPUNG

1 13 46

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw pada pelajaran IPS kelas IV dalam materi sumber daya alam di MI Annuriyah Depok

0 21 128

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran PKn untuk siswa kelas V SDN Kledokan.

0 0 253

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SD Kanisius Klepu dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II.

0 1 291

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar PKN melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas 6 di SDN Gejayan Yogyakarta.

0 1 284

Peningkatan minat dan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3 dengan penerapan model kooperatif tipe Jigsaw II.

0 8 235

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS kelas IV SD Kanisius Wirobrajan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 0 2

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN CATURTUNGGAL 3 DENGAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW II

0 1 233

Peningkatan minat dan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SDN Adisucipto 1 menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II - USD Repository

0 2 242