Variabel Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Tabel 4.2.2 diatas menunjukan arus kas tertinggi dari aktivitas investasi adalah PT Indo kordsa Tbk pada tahun 2005 senilai Rp 7.407.313.000,- yang disebabkan oleh penjualan aktiva tetap dan penerimaan dari penjualan aktiva dari surat-surat berharga sehingga mengakibatkan nilai dari aktivitas operasi meningkat. Arus kas terendah dari aktivitas investasi adalah PT Astra International Tbk pada tahun 2008 senilai Rp 7.195.000.000.000,- yang disebabkan oleh perolehan asset tetap sehingga mengakibatkan nilai arus kas dari aktivitas investasi menurun.

4.2.3. Variabel Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan merupakan arus kas dari aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh data mengenai arus kas dari aktivitas pendanaan sebagai berikut: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.2.3. Data Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Perusahaan Otomotif pada Indeks LQ45 BEI pada tahun 2005-2009 Perusahaan Tahun Arus Kas Pendanaan PT.Astra international Tbk 2005 1.181.334.000.000 2006 5.039.623.000.000 2007 6.817.284.000.000 2008 1.238.000.000.000 2009 5.994.000.000.000 PT.Astra Otopart Tbk 2005 98.234.000.000 2006 183.271.000.000 2007 96.212.000.000 2008 276.625.000.000 2009 300.776.000.000 PT.Goodyear indo Tbk 2005 9.139.556.000 2006 20.059.933.000 2007 24.071.672.000 2008 325.979.007.000 2009 103.033.405.000 PT.Indo kordsa Tbk 2005 193.748.830.000 2006 138.764.708.000 2007 49.677.479.000 2008 83.867.749.000 2009 282.347.211.000 PT.indo spring Tbk 2005 24.018.545.812 2006 76.534.536.747 2007 1.624.792.574 2008 139.435.949.050 2009 99.516.975.244 PT.Selamat Sempurna 2005 60.789.927.549 2006 24.411.624.476 2007 10.418.326.646 2008 18.917.954.308 2009 211.918.732.297 Sumber : Bursa Efek Indonesia Lampiran 3 Tabel 4.2.3. diatas menunjukan arus kas tertinggi dari aktivitas pendanaan adalah PT GoodYear Tbk pada tahun 2008 senilai Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 325.979.007.000,- yang disebabkan oleh penerimaan pinjaman bank dan pembayaran deviden sehingga mengakibatkan nilai arus kas aktivitas pendanaan meningkat. Arus kas terendah dari aktivitas pendanaan adalah PT Astra International Tbk pada tahun 2007 senilai Rp 6.817.284.000,- yang disebabkan oleh pembayaran hutang jangka panjang dan pembayaran deviden sehingga mengakibatkan nilai arus kas aktivitas pendanaan menurun. 4.2.4. Variabel Earning Per Share Earning Per Share EPS atau laba per lembar saham adalah jumlah yang diperoleh dalam satu periode untuk tiap lembar saham yang beredar. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh data mengenai Earning Per Share sebagai berikut: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.2.4. Data Earning Per Share Perusahaan Otomotif pada Indeks LQ45 BEI pada tahun 2005-2009 Perusahaan Tahun EPS PT.Astra international Tbk 2005 1.348 2006 917 2007 1.610 2008 1.174 2009 2.480 PT.Astra Otopart Tbk 2005 362 2006 366 2007 590 2008 552 2009 996 PT.Goodyear indo Tbk 2005 163 2006 619 2007 1.034 2008 20 2009 2.953 PT.Indo kordsa Tbk 2005 266 2006 41 2007 87 2008 211 2009 160 PT.indo spring Tbk 2005 156 2006 58 2007 264 2008 849 2009 1.567 PT.Selamat Sempurna 2005 51 2006 46 2007 56 2008 64 2009 92 Sumber : Bursa Efek Indonesia Lampiran 4 Tabel 4.2.4. diatas menunjukan EPS tertinggi dan terendah adalah PT GoodYear Tbk pada 2009 nilai tertinggi senilai Rp 2953,- tinggi rendahnya Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Earning Per Share EPS disebabkan oleh seberapa besar laba bersih yang dihasilkan perusahaan dan kebijakan perusahaan dalam menentukan berapa jumlah saham yang akan diterbitkan. Jika laba yang dihasilkan tinggi dan jumlah saham yang diterbitkan rendah, tentu akan menhasilkan nilai EPS yang tinggi. Sebaliknya jika laba yang dihasilkan turun namun jumlah saham yang diedarkan bertambah tentu nilai EPS yang dihasilkan juga akan turun sehingga mengakibatkan nilai EPS tinggi dan nilai terendah 2005 senilai Rp.163,- yang disebabkan perusahaan pada periode tersebut mengalami kerugian sebesar Rp 7.249.294 dengan jumlah saham yang beredar sebesar 41.000.000 lembar sehingga mengakibatkan nilai EPS rendah.

4.2.5. Variabel Harga Saham

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Profitabilitas, Leverage Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

0 39 96

Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

7 58 98

Analisis Pengaruh Earning Per Share (EPS), Dividend Per Share (DPS), Price/Earning Ratio (PER) dan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap Harga Saham pada Perusahaan yang Terdaftar dalam Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia (BEI)

3 63 94

Pengaruh Faktor Teknikal Terhadap Harga Saham Sektor Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 70 62

Pengaruh Earning Per Share dan Dividend Per Share terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

12 85 93

Analisis Peluang Kecenderungan Overvalue Atau Undervalue Harga Saham Perdana Dengan Metode Real Option Pada Bursa Efek Indonesia

3 51 109

Pengaruh Dividend Per Share Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Go Public Di Bursa Efek Indonesia

0 47 83

Pengaruh Komponen Laporan Arus Kas Dan Earning Per Share Terhadap Return Saham Perusahaan Barang-Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia

1 31 104

PENGARUH DIVIDEN DAN EARNING PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 64

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN PRICE EARNING RATIO (PER) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

2 16 103