Pengujian Multikolinieritas Hasil Pengujian Regresi Asumsi Klasik

Tabel 4.2.5 diatas dapat diketahui harga saham mengalami fluktuatif dari tahun 2005-2009 yang menunjukan bahwa perusahaan yang memiliki harga saham tertinggi adalah pada PT. Astra International Tbk yaitu sebesar Rp.34.700,- hal ini disebabkan saham perusahaan tersebut banyak menarik minat para investor sehingga menyebabkan harga saham menjadi tinggi pada tahun 2009, sedangkan perusahaan yang memiliki harga saham terendah adalah PT. Selamat Sempurna Tbk sebesar Rp 305,- pada tahun 2005 hal ini disebabkan saham perusahaan tersebut kurang diminati para investor sehingga menyebabkan harga saham menjadi rendah.

4.3. Hasil Pengujian Regresi Asumsi Klasik

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi yang diperoleh dari model kuadrat terkecil biasa ordinary least squares merupakan model regresi yang menghasilkan estimasi linier tidak bias yang terbaik Best linear Unbias Estimator BLUE. Kondisi ini akan terjadi jika dipenuhi beberapa asumsi klasik yaitu :

4.3.1 Pengujian Multikolinieritas

Identifikasi secara statistik ada atau tidaknya gejala multikolinier dapat dilakukan dengan menghitung Variance Inflation Factor VIF. Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai variance inflation factor VIF 10, dan mempunyai angka tolerance mendekati 1 maka hal ini berarti dalam Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. persamaan regresi tidak ditentukan adanya kolerasi antar variabel bebas atau bebas multikolinieritas Ghozali, 2009: 96. Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh hasil bahwa nilai VIF untuk masing- masing variabel adalah sebagai berikut: Tabel 4.3.1. Hasil Uji Multikolinieritas 1 Variabel bebas Tolerance VIF Keterangan Arus kas aktivitas Operasi X 1 0,014 73,649 Multikolinieritas Arus kas aktivitas Investasi X 2 0,039 25,731 Multikolinieritas Arus kas aktivitas Pendanaan X 3 0,043 23,190 Multikolinieritas Earning Per Share X 4 0,646 1,594 Non Multikolinieritas Sumber : Lampiran 7.A Berdasarkan tabel 4.3.1. diatas hasil uji multikolinieritas menunjukkan bahwa nilai VIF dari variabel X 1 , X2, X 3 10. Maka dapat disimpulkan bahwa X 1 , X2, X 3 terjadi multikolinieritas dan hanya X 4 terbebas dari multikolinieritas, oleh sebab itu dilakukan pengujian putaran yang ke-2. Salah satu cara mengatasi multikolinieritas adalah mengeluarkan satu variabel yang mempunyai korelasi tinggi dari variabel lainnya Ghozali, 2009 : 99. Variabel yang dikeluarkan adalah Arus kas dari Aktivitas Operasi X 1 yang tingkat VIF paling besar dibandingkan yang lain. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 4.3.1.A. sebagai berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.3.1.A. Hasil Uji Multikolinieritas Putaran ke-2 Variabel bebas Tolerance VIF Keterangan Arus kas aktivitas Investasi X 2 0,509 1,963 Non Multikolinieritas Arus kas aktivitas Pendanaan X 3 0,497 2,011 Non Multikolinieritas Earning Per Share X 4 0,680 1,470 Non Multikolinieritas Sumber : Lampiran 7.A Berdasarkan hasil uji multikolinieritas putaran ke-2 nilai VIF X 2 ,X 3 ,X 4 10 tidak terjadi multikolinieritas, maka memenuhi syarat untuk uji regresi linier berganda.

4.3.2. Pengujian Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Profitabilitas, Leverage Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

0 39 96

Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

7 58 98

Analisis Pengaruh Earning Per Share (EPS), Dividend Per Share (DPS), Price/Earning Ratio (PER) dan Dividend Payout Ratio (DPR) terhadap Harga Saham pada Perusahaan yang Terdaftar dalam Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia (BEI)

3 63 94

Pengaruh Faktor Teknikal Terhadap Harga Saham Sektor Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 70 62

Pengaruh Earning Per Share dan Dividend Per Share terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

12 85 93

Analisis Peluang Kecenderungan Overvalue Atau Undervalue Harga Saham Perdana Dengan Metode Real Option Pada Bursa Efek Indonesia

3 51 109

Pengaruh Dividend Per Share Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Go Public Di Bursa Efek Indonesia

0 47 83

Pengaruh Komponen Laporan Arus Kas Dan Earning Per Share Terhadap Return Saham Perusahaan Barang-Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia

1 31 104

PENGARUH DIVIDEN DAN EARNING PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 64

PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN PRICE EARNING RATIO (PER) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

2 16 103