Tujuan dan Sasaran Pembinaan Kesiswaan

48 kelompok program peningkatan mutu, program-program pembinaan kesiswaan ada yang langsung melibatkan siswa sebagai sasaran kegiatan; ada pula yang melibatkan guru sebagai sasaran tidak langsung mediasisasaran antara. Adapun sub kelompok program pembinaan kesiswaan meliputi sebagai berikut. 1 Lokakarya Kegiatan Kesiswaan, terdiri dari: a Kegiatan yang bersifat akademik b Kegiatan non-akademik. 2 Pengembangan Program Kesiswaan, meliputi pengembangan: a klub olah raga siswa b klub bakat, minat, dan kreativitas siswa c etika, tata tertib, dan tata kehidupan sosial di sekolah d Usaha Kesehatan Sekolah UKS 3 Program Pra-vokasional untuk siswa SMA dinamakan Program Pendidikan Berorientasi Kecakapan Hidup Melalui Pendidikan Pra- vokasional. 4 Program Lomba Kesiswaan, meliputi: a International Junior Science OlympiadIJSO b Olimpiade Sains Nasional c Lomba Penelitian Ilmiah Pelajar LPIP d Pekan Olahraga dan Seni Porseni e Lomba Mengarang dalam Bahasa Indonesia f Lomba Pidato dalam Bahasa Inggris 49 5 Pembinaan Lingkungan Sekolah, terdiri dari: a Asistensi Pendidikan Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba b Program Pembinaan Sekolah Sehat Lomba Sekolah SehatLSS c Program Pendidikan Budi Pekerti Mamat Supriatna, 2011: 6-8.

c. Tanggung jawab Pembinaan Kesiswaan

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008 Pasal 5 tentang Pembinaan Kesiswaan disebutkan bahwa: 1 Pembinaan kesiswaan di sekolah menjadi tanggung jawab kepala sekolah. 2 Pembinaan kesiswaan di kecamatan menjadi tanggung jawab unit kerja yang menangani pendidikan di kecamatan. 3 Pembinaan kesiswaan di kabupatenkota menjadi tanggung jawab unit kerja yang menangani pendidikan di kabupatenkota. 4 Pembinaan kesiswaan di propinsi menjadi tanggung jawab unit kerja yang menangani pendidikan di propinsi. 5 Pembinaan kesiswaan secara nasional menjadi tanggung jawab Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional

d. Pendanaan

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008 Pasal 6 tentang Pembinaan Kesiswaan disebutkan bahwa: 1 Pendanaan pembinaan kesiswaan di sekolah dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah APBS. 50 2 Pendanaan pembinaan yang dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah APBS dapat bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD, dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN dan sumber lain yang tidak mengikat.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Penelitian yang dilakukan oleh Riyan Yudistira Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia Tahun 2013, dengan judul “Pengembangan Karakter Kepemimpinan Siswa melalui Sekolah Alam Studi Kasus di Sekolah Alam Bandung”. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang pengembangan karakter kepemimpinan siswa melalui sekolah alam. Penelitian tersebut menunjukkan hasil sebagai berikut. a. Pelaksanaan pembelajaran dalam pengembangan karakter kepemimpinan di Sekolah Alam Bandung dilaksanakan melalui ragam program dan kegiatan kreatif yaitu outbond, kemahcamping, homestay, MABIT Malam Bina Iman dan Taqwa, dan praktek kewirausahaan. b. Nilai-nilai karakter kepemimpinan yang dikembangkan Sekolah Alam Bandung adalah nilai envision memiliki visi, integrity integritas, dedication dedikasi, magnanimity keluhuran budi, humility rendah hati, openness keterbukaan, creativity kreativitas, fairness keadilan, assertiveness ketegasan, sense of humor memiliki rasa humor. c. Pengembangan karakter kepemimpinan siswa di Sekolah Alam Bandung dihadapkan pada hambatan-hambatan sebagai berikut. 51 1 Belum teridentifikasi yang secara optimal tentang karakter siswa. 2 Kurangnya pengalaman guru dalam menerapkan metode outbound. 3 Belum adanya kurikulum baku yang terstandar. d. Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan pengembangan karakter kepemimpinan siswa di Sekolah Alam Bandung sebagai berikut. 1 Upaya untuk mengidentifikasi karakter siswa secara optimal dilakukan melalui kegiatan masa orientasi peserta didik di awal penerimaan siswa baru. 2 Meningkatkan intensitas kegiatan pelatihan bagi guru terkait metode pembelajaran. 3 Membuat rambu-rambu wajib pelaksanaan sebagai dasar pelaksanaan pembelajaran. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Ummi Khamidah Skripsi Institut Agama Islam Negeri Walisongo Tahun 2012, dengan judul “Strategi Sie Kerohanian Islam dalam Pembentukan Karakter Kepemimpinan pada Siswa tahun 20112012 Studi Kasus ROHIS di SMA Negeri 3 Semarang”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi, hambatan, tantangan, dan dukungan sekolah terhadap ROHIS dalam pembentukan karakter kepemimpinan pada siswa. Penelitian tersebut menunjukkan hasil sebagai berikut. a. Strategi yang digunakan ROHIS dalam pembentukan karakter kepemimpinan pada siswa meliputi: pelatihan kepemimpinan yang terdiri dari beberapa tahap; Latihan Kepemimpinan Siswa Muslim I LKSM I,