25 proses belajar mengajar sehingga dapat ditarik kesimpulan apakah
perlu dilakukan perlakuan khusus atau tidak. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Cronbach dalam Zaenal Arifin 2009: 13 bahwa
kegunaan prestasi belajar banyak ragamn ya, antara lain ”sebagai
umpan balik bagi guru dalam mengajar, untuk keperluan diagnosis, untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan, untuk keperluan seleksi,
untuk keperluan penempatan dan penjurusan, untuk menentukan isi kurikulum dan untuk menentukan kebi
jakan sekolah” Setiap individu memiliki pemikiran, kreatifitas, dan imajinasi yang
berbeda-beda, hal inilah yang merupakan faktor penyebab setiap individu memiliki prestasi yang berbeda pula. Hal demikian yang terjadi
di dalam kelas dalam suatu proses pembelajaran yang berlangsung. Setiap individu siswa yang ada memiliki tingkat prestasi belajar yang
beraneka ragam. Siswa memerlukan usaha lebih agar mampu mencapai prestasi belajar yang lebih menonjol dibandingkan siswa
yang lain. Prestasi belajar pada umumnya dibuktikan dengan penilaian berupa angka dari hasil test, ujian yang diberikan kepada siswa.
5. Hakikat Belajar dan Pembelajaran
Belajar pada prinsipnya adalah proses perubahan tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antar siswa dengan sumber-sumber atau
objek belajar baik secara sengaja dirancang atau tanpa sengaja dirancang. Kegiatan belajar sebaiknya dapat dihayati dialami oleh
individu yang menjalaninya. Selain itu kegiatan belajar dapat diamati oleh orang lain. Belajar yang dapat dihayati oleh seorang siswa ada
hubungannya dengan usaha pembelajaran, yang dilakukan oleh
26 pembelajar guru. Pada satu sisi, belajar yang dialami oleh pembelajar
terkait dengan pertumbuhan jasmani yang siap berkembang. Pada sisi lain, kegiatan belajar yang juga merupakan perkembangan mental
tersebut juga didorong oleh tindakan pendidikan atau pembelajaran. Dengan kata lain, belajar erat kaitannnya dengan usaha atau rekayasa
pembelajar. Belajar merupakan suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan diri
sendiri yang dinyatakan dengan cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan pelatihan Oemar Hamalik, 2011: 21. Tingkah
laku yang baru yang dimaksud adalah dari tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pengertian-pengertian baru, perubahan dan sikap,
kebiasaan-kebiasaan, keterampilan,
kesangupan menghargai,
perkembangan sifat-sifat sosial, emosional dan pertumbuhan jasmani dan sebagainya.
Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang melalui proses melihat, mengamati,
dan memahami sesuatu Nana Sujana, 2006: 2. Perubahan sebagai hasil belajar dapat ditunjukan dengan berbagai bentuk seperti
perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, ketrampilan, kecakapan, kemampuan, daya reaksi, daya penerimaan
dan lain-lain yang merupakan aspek yang ada pada individu. Jadi belajar pada dasarnya adalah perubahan yang diperlihatkan oleh
individu dalam bentuk tindakan sebagai adanya interaksi dengan lingkungannya. Seseorang tidak dapat dikatakan belajar tanpa adanya
perubahan yang lebih baik pada dirinya.
27 Dari segi siswa, belajar yang dialami sesuai dengan pertumbuhan
jasmani dan perkembangan mental, akan menghasilkan hasil belajar sebagai dampak pengiring, selanjutnya dampak pengiring tersebut
akan menghasilkan program belajar sendiri sebagai perwujudan emansipasi siswa menuju kemandirian. Dari segi guru, kegiatan belajar
siswa merupakan akibat dari tindakan pendidikan atau pembelajaran. Proses belajar siswa tersebut menghasilkan perilaku yang dikehendaki,
suatu hasil belajar sebagai dampak pengajaran Dimyati Mudjiono, 2009: 27.
6. Hakikat Kompetensi Dasar Menggunakan Elemen Pasif dalam Rangkaian Listrik Arus Searah