34 Wonosari
”. Skripsi Program Studi Pendidikan Teknik Mekatronika, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Cepi Rahmansah 2006, dengan judul “Analisis Kesulitan Menyelesaikan soal-soal Rangkaian listrik Arus
Searah pada Mata Diklat Prinsip Dasar Teknik Listrik PDTL Siswa SMKN 4 Bandung”. Skripsi Jurusan Pendidikan Teknik Elektro,
Fakultas Pendidikan Tekni Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia.
C. Kerangka Berfikir
Model pembelajaran post solution posing merupakan salah satu jenis tipe yang dimiliki oleh model pembelajaran problem posing, adalah salah
satu model pembelajaran yang dinilai efektif digunakan sebagai upaya meningkatkan keaktifan serta prestasi belajar kompetensi dasar
menggunakan elemen pasif dalam rangkaian listrik arus searah pada mata pelajaran dasar dan pengukuran listrik. Pembelajaran kompetensi dasar
menggunakan elemen pasif dalam rangkaian listrik arus searah pada mata pelajaran dasar dan pengukuran listrik yang terjadi masih belum berpusat
kepada siswanya student centered oleh karena itu penggunaan model pembelajaran yang sesuai yakni model pembelajaran post solution posing
merupakan sebagai upaya untuk mencapai suatu pembelajaran yang maksimal. Keaktifan siswa juga akan meningkat jika guru mampu
membawa siswanya untuk terjun langsung dalam menangani kasus-kasus yang terjadi didalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan langsung
dengan pembelajaran kompetensi dasar menggunakan elemen pasif
35 dalam rangkaian listrik arus searah, sehingga siswa dapat dapat lebih
cepat memahami dan menangkap secara lebih cepat materi mata pelajaran dasar dan pengukuran listrik kompetensi dasar menggunakan
elemen pasif dalam rangkaian listrik arus searah dengan cara memahami secara langsung kasus yang mereka temui disekitar kehidupan sehari-hari
mereka dan menggambarkannya melalui soal yang mereka buat sendiri tanpa harus sulit mencerna bahasa yang kaku dari buku-buku pelajaran.
Buku pelajaran adalah sebagai media yang diartikan sebagai jembatan untuk membantu siswa akan tetapi pemahaman langsung dapat dilakukan
siswa sendiri seberapa dalam mereka memahami pembelajaran dasar dan pengukuran listrik akan terlihat dari soal yang mereka buat sendiri dan
mereka akan mampu mengerjakannya. Hal ini juga dapat membuat siswa menjadi aktif dalam setiap proses pembelajaran terutama dalam
kompetensi dasar mendeskripsikan elemen pasif dalam rangkaian listrik arus searah dalam mata pelajaran dasar dan pengukuran listrik, guru
hanya bertugas memberikan stimulus kepada siswanya dan siswa yang yang mendapat transfer stimulus dari guru akan secara mandiri memahami
materi pembelajaran dengan cara mereka sendiri sehingga pembelajaran dasar dan pengukuran listrik akan berpusat kepada siswa student
centered. Keberhasilan suatu proses pembelajaran dapat terlihat dari
pencapaian tingkat keaktifan siswa. Keberhasilan suatu proses pembelajaran berhasil dan berkualitas jika terdapat lebih dari 75 jumlah
siswa aktif dan mampu menguasai materi mata pelajaran. Dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan di Indonesia, proses pembelajaran harus
36 seoptimal mungkin dipusatkan kepada kegiatan siswa. Proses
pembelajaran dikatakan optimal apabila semua tujuan dari pembelajaran itu sendiri tercapai. Dan salah satu cara agar tujuan proses pembelajaran
dapat tercapai adalah dengan menentukan model pembelajaran yang tepat untuk diterapkan pada kompetensi dasar yang dianggap sesuai. Hal ini
akan sangat berpengaruh terhadap keaktifan dan hasil belajar siswa pada
akhirnya.
Mengacu pada kajian teori dan penelitian yang relevan maka, harapannya model pembelajaran post solution posing dapat meningkatkan
kompetensi dasar menggunakan elemen pasif dalam rangkaian listrik arus searah pada mata pelajaran dasar dan pengukuran listrik karena dengan
keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran maka keaktifan serta prestasi siswa akan meningkat.
D. Hipotesis Tindakan