71
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian.
Berpijak pada permasalahan dan tujuan yang akan dicapai, penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif kualitatif. Hakekat penelitian
kualitatif berupaya untuk memahami atau menelusuri alasan-alasan maknawi suatu fenomena yang sedang diteliti, dalam penelitian ini berupa fenomena
pemakaian bahasa Prancis dalam film Paris je t’aime. Penerapan metode
deskriptif dilakukan dengan memerikan gejala-gejala kebahasaan secara cermat berdasarkan fakta-fakta kebahasaan yang sebenarnya. Fakta-fakta
tersebut didapatkan pada kata, frase, klausa, kalimat atau alinea, yang terdapat dalam dialog pada film
Paris , je t’aime yang merupakan sumber data.
B. Data dan Sumber Data Penelitian
Data berbeda dengan objek penelitian. Sudaryanto dalam Mahsun, 2005: 18 memberi batasan data sebagai bahan penelitian, yaitu bahan jadi
yang ada karena pemilihan aneka macam tuturan bahan mentah. Sebagai bahan penelitian, maka di dalam data terkandung objek penelitian dan unsur
lain yang membentuk data, yang disebut konteks. Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah tingkat tutur bahasa
Prancis, sedangkan data penelitian berupa satuan lingual dalam sekuen-sekuen percakapan yang mengandung tingkat tutur yang terdapat dalam sumber
data, berupa film berbahasa Prancis dengan judul Paris je t’aime PJT.
Sumber data penelitian berupa 16 film pendek berbahasa Prancis yang
72
terdapat pada kumpulan film berjudul Paris Je t’aime. Namun karena dua
diantaranya mempergunakan bahasa Inggris dalam dialognya, maka hanya 14 film yang menjadi sumber data.
C. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data.
Tahap penyediaaan data merupakan langkah penting dalam proses penelitian, karena pelaksanaan analisis data hanya dimungkinkan untuk
dilakukan jika data yang akan dianalisis telah tersedia. Data yang diperoleh berbentuk sekuen percakapan yang mengandung variasi tingkat tutur, yang
mungkin berujud kata, frasa atau kelompok kata dan klausa. Metode simak digunakan untuk penyediaan data dalam penelitian ini.
Adapun yang dimaksud dengan metode simak adalah metode yang diterapkan dengan menyimak penggunaan bahasa. Metode ini disejajarkan dengan
metode pengamatan atau observasi pada penelitian sosial yang digunakan untuk memperoleh data yang dilakukan dengan menyimak Mahsun, 2005: 93
dan 242 . Istilah penyimakan berkaitan dengan penggunaan bahasa baik secara lisan maupun tulis.
Dalam pelaksanaannya, proses penyimakan dilakukan dengan menyimak setiap percakapan yang ada dalam film
Paris je t’aime. Penyimakan dilakukan secara berulang-ulang. Penyimakan pada tahap
pertama dilakukan untuk memperoleh transkrip teks dalam bahasa Prancis yang diperlukan dalam proses analisis.
Penyimakan pada tahap selanjutnya dilakukan untuk mengamati adanya pemakaian unsur-unsur lingual yang berupa kata-kata, kelompok
kata ataupun kalimat yang disertai dengan gerakan tubuh ataupun intonasi
73
tertentu, dalam peristiwa tutur tertentu, yang dapat diindikasikan sebagai ujud tingkat tutur.
Pada tahap penyimakan untuk mendapatkan data yang akan diteliti, peneliti secara seksama melihat, mendengarkan dan menganalisis tuturan-
tuturan dalam film yang mempresentasikan situasi pemakaian tingkat tutur. Tuturan atau ujaran-ujaran yang dianalisis dibatasi dengan sekuen-sekuen
dialog dalam peristiwa turur. Dengan demikian tidak semua bagian film dapat dijadikan sumber data, sebab ada beberapa sub judul film yang berupa
monolog dan terdapat beberapa yang secara penuh dari awal sampai akhir dialog-dialognya dilaksanakan dalam bahasa Inggris.
Tahap selanjutnya berupa tahap pencatatan yang dilakukan dengan menuliskan data dalam kartu data yang berujud tabel dengan pembagian
kolom yang terdiri dari no, kode, kalimat data, terjemahan, konteks, jenis satuan lingual dan keterangan. Keterangan kode PJT = singkatan judul film ; 01
= urutan sub judul film pendek ; 01 = sekuen yang diambil dari salah satu film tempat terdapatnya tingkat tutur; 1= kalimat no. 1. Kolom kalimat merupakan
kalimat-kalimat dalam dialog yang mengandung tingkat tutur. Kolom terjemahan merupakan terjemahan kalimat dalam bahasa Indonesia. Kolom
Kategori Satuan lingual merupakan satuan lingual yang merupakan ujud tingkat tutur, yang memiliki nomor 1 untuk satuan lingual berupa kata,
nomor 2 untuk frasa dan nomor 3 untuk satuan lingual berupa kalimat. Kolom konteks merupakan konteks yang melatarbelakangi tuturan yang sama-sama
dimiliki oleh penutur dan mitratutur, baik yang berupa konteks verbal maupun non verbal, yang dibangun melalui penerapan unsur-unsur dalam teori
74
SPEAKING. Kolom keterangan merupakan penjelasan secara linguistik maupun sosiolinguistik, ujud tingkat tutur yang ada dalam data.
Tabel 2. Model Pencatatan Data Tingkat Tutur Dalam Film PJT
1. Montmartre
No. Kode
Data Terjemahan
Konteks Jenis
satuan lingual
Keterangan 1
2 3
1 PJT
01.01 1.Qu’est-ce
que ..... qu’est-ce que
... vous m’entendez?
2.- Je vais
vous
allonger dans ma
voiture, vous serez mieux.
‘Ada apa ini ... ada apa ini ...
anda mendengarku ?
‘ Saya akan membaringkan
anda dalam mobil, anda
akan merasa lebih enak.’
-Seorang laki-laki pengendara mobil,
sedang duduk di dalam mobilnya
sambil mengamati melalui kaca spion,
orang yang lalu lalang di dekat
mobilnya yang diparkir di pinggir
sebuah jalan. Seorang wanita
pejalan kaki jatuh terkulai di dekat
mobilnya. Ia ber sama beberapa
orang menolong, dan mengangkat
wanita tersebut ke dalam mobilnya.
V Penggunaan
unsur kata yang berupa
kata ganti persona vous
‘anda’ , dalam
percakapan antar orang
yang belum saling
menge nal, menunjukkan
adanya jarak dan bentuk
hormat antar partisipan.
Keterangan jenis satuan lingual: 1 = kata 2 = frase
3 = klausa
Sebelum dirangkum dalam tabel, langkah penyusunan data dimulai dengan penerapan semacam sistem kartu data dalam film
Paris je t’aime, seperti seperti berikut ini.
75
.
Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, dengan kemampuan dan pengetahuan tentang hal-hal yang berkaitan dengan
penelitian. Peneliti juga memiliki latar belakang pendidikan sarjana bahasa Prancis bertindak sebagai perencana, pelaksana, pengambil data, penganalisis,
penafsir dan sekaligus pelapor hasil penelitian. KARTU DATA
No. urut : 3 Kode : PJT 01.03.5
Data : - Vous pouvez couper la musique s’il vous plaît ?
+
Ah oui, .. voilà. Terjemahan : - Bisa minta tolong dimatikan musiknya?’
+ Baik ... sudah. Kategori : - kata ganti vous
- klausa s’il vous plaît. Konteks : percakapan terjadi di dalam mobil yang diparkir di
pinggir jalan. Seorang laki-laki lajang yang sedang mencari jodoh duduk dalam mobilnya. Seorang wanita pejalan kaki
jatuh pingsan di dekat mobilnya dan diangkatnya . Ends , si
wanita meminta agar suara musik dimatikan, sehingga dapat berbicara dengan lebih jelas.
Act pesan : berupa permintaan
yang disampaikan dengan menggunakan kata ganti ‘vous’.
Key nada , kalimat disampaikan oleh si wanita dengan lembut dan
pelan. Instrument alat, dengan bahasa lisan. Norma , ucapan
dilakukan oleh si wanita sambil masih tetap rebahan, si laki- laki duduk di bagian kemudi sambil menengok ke belakang.
76
D. Keabsahan Data
Untuk memperoleh derajad kepercayaan atau kredibilitas data, dilakukan dengan ketekunan pengamatan yang dilakukan dengan penyimakan
berulang-ulang, untuk mendapatkan kecermatan dan keakuratan tentang ciri- ciri dan unsur-unsur serta makna yang terkandung di dalam situasi yang
sangat relevan dengan permasalahan yang sedang dicari. Setiap penyimakan dilakukan dengan bantuan alat yang berupa kartu data dan tabel data yang
sudah diberi kode. Satuan-satuan kebahasaan yang mengisyaratkan sebagai satu bentuk variasi bahasa, dicocokkan dengan kamus Argot dan buku
sumber lain yang dapat meyakinkan keberadaannya. Selain langkah-langkah tersebut, untuk menjaga sikap keterbukaan dan
kejujuran ilmiah, dilakukan pula pemeriksaan terhadap hasil sementara oleh teman sejawat yang terdiri dari seorang native yang menguasai kebudayaan
Prancis, dalam bentuk diskusi. Penjelasan proses pelaksanaan diskusi terdapat dalam lampiran.
E. Teknik Analisis Data