Pandangan Masyarakat tentang Air Bersih dan Layak Minum Pandangan Masyarakat Tentang Air PAMPDAM

72 Kepala Lingkungan. Ketiga, ini adalah masyarakat yang tidak memiliki saluran air PAM, namun masyarakat kelompok ini selain memakai air sumur dan air gallon mereka juga membeli air PAM dari tetangga atau dari Kepala Lingkungan yang memiliki saluran air PAM.

4.6.1. Pandangan Masyarakat tentang Air Bersih dan Layak Minum

Seperti dikemukakan di atas bahwa kebutuhan air bukanlah sekedar harus ada, namun air yang sudah ada itu haruslah dapat dikonsumsi baik itu untuk keperluan mandi, mencuci, maupun keperluan untuk masak dan minum. Intinya adalah air itu haruslah bersih dan bisa diminum. Menurut masyarakat, yang disebut air bersih adalah air yang memenuhi standar kebersihan. Adapun standar kebersihan masyarakat tentang air adalah seperti tertuang dalam tabel berikut : Tabel 4.2. Tabel Kriteria Air Bersih dan Layak Minum Menurut Informan No. Nama Informan Kriteria Air Bersih 1. Rida Wati Jernih, tidak berbau, tidak berasa, tidak ada bercampur dengan hal-hal yang kotor atau kalau bercampur dengan hal yang kotor harus banyak lebih dari dua kula, menurut ajaran Islam 2. Jefry Sitanggang Jernih, tidak berbau, tidak berasa 3. Melinda Sitompul Jernih, tidak berbau, tidak berasa 4. Suandi Tambunan Jernih, tidak berbau, tidak berasa, kalau memakai air sumur harus jauh dari tempat-tempat yang kotor seperti tempat penumpukan sampah ditanah, 73 tidak berdebu. 5. Resdi Munthe Jernih, tidak berbau, tidak berasa 6. Dame Sianipar Jernih, tidak berbau, tidak berasa 7. Rumiati Jernih, tidak berbau, tidak berasa Menurut masyarakat, ada tiga jenis air yang sudah memenuhi standar kebersihan, jadi dia layak untuk diminum apalagi untuk mandi. Tiga jenis air yang dimaksud adalah air PAM, air gallon, dan air hujan, untuk itu mereka biasanya memakai ketiga jenis air ini untuk diminum atau untuk keperluan memasak.

4.6.2. Pandangan Masyarakat Tentang Air PAMPDAM

Hampir dari setiap kota setara kota kabupaten di Indonesia pada umumnya memiliki perusahaan air minum sendiri yang dikelola oleh Pemerintah Daerah. Dalam UUD 1945 memang sudah ditegaskan bahwa air yang ada di bumi Indonesia ini dikuasai oleh negara yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan air warga negaranya, untuk itu disetiap daerah terdapat Perusahaan Daerah Air Minum PDAM. Dalam hal ini kebanyakan dari warga pemukim di daerah bantaran rel kereta api belum dapat menikmati aliran air ini, namun demikian pada umumnya mereka tetap memakai jenis air ini dalam kehidupannnya sehari-hari baik untuk diminum atau dimasak. Air ini mereka peroleh dari warga lainnya yang sudah memiliki aliran air PDAM dengan cara dibeli. Menurut masyarakat air ini termasuk pada air yang dapat dikonsumsi untuk keperluan apa pun. Mereka percaya bahwa air PDAM ini adalah air bersih, sebab air ini mereka tahu asalnya dari pemerintah 74 dalam arti air ini dikelola oleh pemerintah, seperti pengakuan bapak Suandi Tambunan dan Ibu Rida Wati: “...kalau udah air dari pemerintah udah bersihlah itu, PAM itu punya pemerintahnya itu kan, kan diolah dulunya itu sama orang PAM baru dikasih ke kita, tapi walau pun gitu harus dimasaklah dulu baru bisa diminum, ga mungkinkan dimasak sama orang PAM baru disalurkan sama kita...” Suandi Tambunan, 48 tahun ”...itukan asalnya dari pemerintah, ga mungkinlah ga bersih, soalnya kalau airnya ga bersih kan ketara kali, yang penting awak percaya kalau itu bersih” Rida Wati, 36 tahun Jelas terlihat bagaimana kepercayaan Ibu Rida Wati dan Bapak Suandi tadi tentang kebersihan air PAM ini. Demikian juga dengan masyarakat lainnya bahwa mereka sangat percaya dengan kebersihan air yang dikelola oleh pemerintah ini. Karena kepercayaan tadi maka seluruh masyarakat memakai air ini dalam kehidupannya.

4.6.3. Pandangan Masyarakat Tentang Air Gallon