4. Gambaran Umum Masyarakat di Bantaran Rel Kereta Api 4.1.

33 2. 4. Gambaran Umum Masyarakat di Bantaran Rel Kereta Api 2.4.1. Sejarah Pemukiman Menurut cerita sebagian warga pemukiman di rel kereta api ini berdiri sekitar tahun 1970-an. Yang pertama kali mendirikan rumah disini adalah orang- orang Batak perantauan di Kota Medan yang sudah memiliki istri. Awalnya sebelum menikah mereka tidaklah tinggal disini melainkan menyewa di rumah kontrakan, setelah menikah maka otomatis tempat tinggal yang dibutuhkan pun akan semakin besar, untuk itu diperlukan tempat baru. Biasanya mereka hanyalah buruh-buruh kasar atau sopir angkot dengan gaji pas-pasan. Sebenarnya mereka hanya mengikuti jejak orang yang mendirikan rumah di bantaran rel kereta api lainnya sebelum mereka. Pada awalnya rumah-rumah disini adalah hunian-hunian darurat yang terbuat dari papan bekas atau kardus yang mereka didirikan secara mandiri, namun lama kelamaan rumah-rumah yang mereka huni ini kondisinya semakin baik, bahkan sudah ada yang menjadi rumah permanen dengan dinding dan lantainya seluruhnya terbuat dari semen. Lokasi penelitian ini terbentang dari Jalan Bambu II sampai Jalan Karantina, berrikut adalah batas-batas nya: • Sebelah Utara berbatasan dengan Jalan Karantina Kelurahan Glugur Darat I • Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Sidorame Barat II • Sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan Sutomo Ujung Kelurahan Durian • Sebelah Barat berbatasan dengan Jalan Glugur Kelurahan Glugur Kota 34 Secara administratif daerah ini termasuk dalam Kelurahan Durian dan Kelurahan Glugur Kota, namun demikian secara data mereka ini termasuk warga Kelurahan Durian, walaupun secara geografis sebagian tanah yang ditempatinya adalah daerah administratif Kelurahan Glugur Kota. Ini disebabkan karena masyarakat yang tinggal disini pada umumnya mengurus masalah KTP dan masalah administrasi lainnya adalah di Kantor Kelurahan Durian. Alasan mereka mendaftar sebagai warga Kelurahan Durian adalah masalah jarak, dimana Kantor Lurah Durian lebih dekat dari pada Kantor Lurah Glugur Kota. Sebenarnya lahan yang mereka tempati ini adalah kawasan hijau yang harus bebas dari pemukiman dan lahan yang mereka tempati ini adalah milik PT Kereta Api Indonesia. Menurut cerita masyarakat, orang yang pertama kali membuat pemukiman disini adalah komunitas perantau orang Batak Toba. Namun walaupun begitu lahan-lahan yang kosong disini masih banyak dijumpai, tapi bukan berarti itu bebas untuk ditinggali, biasanya lahan kosong itu sudah ada pemiliknya yaitu orang yang sudah pindah dari sini. Jadi, jika ingin memakai tanah tersebut haruslah minta izin kepada pemilik sebelumnya yang biasanya harus disewakan.

2.4.2. Kepadatan Penduduk