Kewajiban Lembaga Bantuan Hukum LBH Dalam Proses Peradilan Pidana

“Yang dimaksud dengan Advokat berstatus sebagai penegak hukum adalah Advokat sebagai salah satu perangkat dalam proses peradilan yang mempunyai kedudukan setara dengan penegak hukum lainnya dalam menegakkan hukum dan keadilan” Sedangkan dalam Kode Etik Advokat Pasal 8 huruf a dinyatakan: “Profesi Advokat adalah profesi yang mulia dan terhormat officium nobile dan karenanya dalam menjalankan profesinya selaku penegak hukum di pengadilan sejajar dengan Jaksa dan Hakim, yang dalam melaksanakan profesinya berada di bawah perlindungan hukum, Undang-undang dan kode etik ini. 6. Hak untuk melindungi dokumen dan rahasia klien Kerahasiaan klien adalah satu hal yang sangat penting dijaga, baik demi kepentingan klien itu sendiri dan hubungan dirinya dengan seorang Advokat maupun hubungannya dengan hukum. Klien biasanya telah disesuaikan untuk terbuka terhadap Advokatnya menyangkut persoalan hukum yang dimintakannya dapat diselesaikan. Demi kepentingan klien itu pula biasanya seorang Advokat membuat berbagai nasihat untuk kepentingan kliennya. Dalam pasal 19 angka 2 dinyatakan: ”Advokat berhak atas kerahasiaan hubungannya dengan klien, termasuk perlindungan atas berkas dan dokumennya terhadap penyitaan atau pemeriksaan dan perlindungan terhadap penyadapan atas komunikasi elektronik Advokat.” Dalam pasal 19 angka 2 di atas, perlindungan hak kerahasiaan seorang klien sangatlah diutamakan.

B. Kewajiban Lembaga Bantuan Hukum LBH Dalam Proses Peradilan Pidana

Universitas Sumatera Utara Dalam kamus Umum Bahasa Inggris-Indonesia, Indonesia-Inggris susunan WJS. Poerwadarminta terbitan PN Balai Pustaka 1976 disebutkan kewajiban berasal dari kata “oblige” yang mempunyai arti mewajibkan; mengikat; mengharuskan, “due” mempunyai arti kewajiban; keharusan, dan “necessary” mempunyai arti memaksa; perlu; sesuatu yang memaksa. 55 1. Menjunjung tinggi hukum dan kode etik profesinya. Berdasarkan arti ini maka dapat disimpulkan kewajiban adalah hal yang harus dilakukan, tidak boleh tidak melakukanmemenuhi, sudah sepatutnya. Dalam proses peradilan pidana baik pada tingkat penyidikan sampai dengan pada tingkat pengadilan Lembaga Bantuan Hukum sebagai Advokat yang memberikan bantuan hukum kepada tersangka tentunya memiliki kewajiban. Sama halnya seperti Advokat pada umumnya, maka Lembaga Bantuan Hukum sebagai Advokat juga memiliki kewajiban yang sama yang harus dipenuhi sebagai berikut: Hal ini sebagaimana tertera pada pasal 2 dan 9 a Kode Etik Advokat serta pasal 26 2 Undang-undang tentang Advokat yang masing-masing menyatakan: Advokat Indonesia adalah warga negara Indonesia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bersikap satria, jujur dalam mempertahankan keadilan dan kebenaran dilandasi moral yang tinggi, luhur, dan mulia, dan yang dalam melaksanakan tugasnya menjunjung tinggi hukum, Undang-undang Dasar Republik Indonesia, Kode Etik Advokat, serta sumpah jabatannya Pasal 2 Kode Etik Advokat. Setiap Advokat wajib tunduk dan mematuhi Kode Etik Advokat ini pasal 9 55 Dwi Nurdiansyah Santosa, Op. cit., hal. 25. Universitas Sumatera Utara a Kode Etik Advokat. Advokat wajib tunduk dan mematuhi kode etik profesi Advokat dan ketentuan tentang Dewan Kehormatan Advokat pasal 26 2 Undang-undang Advokat. 2. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahui atau diperoleh dari kliennya karena hubungan profesinya, kecuali ditentukan lain oleh Undang-undang. Hal ini sebagaimana tertera dalam pasal 19 ayat 1 Undang-undang Advokat dan pasal 4 h Kode Etik Advokat yang masing-masing menyatakan: Advokat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui atau diperoleh dari kliennya karena hubungan profesinya, kecuali ditentukan lain oleh Undang- undang pasal 19 1 Undang-undang Advokat. Advokat wajib memegang rahasia jabatan tentang hal-hal yang diberitahukan oleh klien secara kepercayaan dan wajib tetap menjaga rahasia itu setelah berakhirnya hubungan antara Advokat dan klien itu pasal 4h Kode Etik Advokat. 3. Menghormati lembaga peradilan sebagai Officer of the Court dan segala perangkat di dalamnya. Hal ini sebagaimana tertera dalam pasal 218 ayat 1 Undang-undang KUHAP yang menyatakan: Dalam ruang sidang siapapun wajib menunjukkan sikap hormat kepada pengadilan. Ini memberikan gambaran bahwa siapapun yang berada dalam ruangan sidang harus menunjukkan sikap hormat kepada pengadilan. Apalagi dalam hal ini Lembaga Bantuan Hukum sebagai Advokat tentunya harus menghormati pengadilan beserta jalannya persidangan. Universitas Sumatera Utara

C. Fungsi Dan Peranan Lembaga Bantuan Hukum LBH Dalam Proses Peradilan Pidana

Dokumen yang terkait

Implementasi Pemberian Bantuan Hukum Cuma-Cuma (Pro Bono Publico) dalam Perkara Pidana di Kota Medan Ditinjau Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum (Studi di Lembaga Bantuan Hukum Medan)

16 268 163

Pemberian Bantuan Hukum Secara Cuma-cuma Kepada Anak Golongan Masyarakat Kurang Mampu Yang Berkonflik Dengan Hukum Dalam Peradilan Pidana Anak (Studi di Lembaga Bantuan Hukum Medan)

2 53 120

PERANAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM DALAM MEMBERIKAN BANTUAN HUKUM SECARA CUMA-CUMA TERHADAP PERANAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM DALAM MEMBERIKAN BANTUAN HUKUM SECARA CUMA-CUMA TERHADAP MASYARAKAT MISKIN PADA PERADILAN PIDANA.

0 2 11

PENDAHULUAN PERANAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM DALAM MEMBERIKAN BANTUAN HUKUM SECARA CUMA-CUMA TERHADAP MASYARAKAT MISKIN PADA PERADILAN PIDANA.

0 3 15

PENUTUP PERANAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM DALAM MEMBERIKAN BANTUAN HUKUM SECARA CUMA-CUMA TERHADAP MASYARAKAT MISKIN PADA PERADILAN PIDANA.

0 3 5

Pemberian Bantuan Hukum Secara Cuma-cuma Kepada Anak Golongan Masyarakat Kurang Mampu Yang Berkonflik Dengan Hukum Dalam Peradilan Pidana Anak (Studi di Lembaga Bantuan Hukum Medan)

0 0 9

Pemberian Bantuan Hukum Secara Cuma-cuma Kepada Anak Golongan Masyarakat Kurang Mampu Yang Berkonflik Dengan Hukum Dalam Peradilan Pidana Anak (Studi di Lembaga Bantuan Hukum Medan)

0 0 1

Pemberian Bantuan Hukum Secara Cuma-cuma Kepada Anak Golongan Masyarakat Kurang Mampu Yang Berkonflik Dengan Hukum Dalam Peradilan Pidana Anak (Studi di Lembaga Bantuan Hukum Medan)

0 0 26

Pemberian Bantuan Hukum Secara Cuma-cuma Kepada Anak Golongan Masyarakat Kurang Mampu Yang Berkonflik Dengan Hukum Dalam Peradilan Pidana Anak (Studi di Lembaga Bantuan Hukum Medan)

0 0 2

PERANAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM DALAM MEMB

0 0 19