3. Root Mean Square Residuals RMR
Ukuran  ini  menunjukkaan  niiai  sisaan  dari  kovarian  suatu  model yang dibangun. Suatu model dikatakan baik jika nilai sisanya lebih
kecil  dari  0,1.  Nilai  sisaan  yang  semakin  kecil  dan  mendekati  0, maka model dikatakan semakin baik.
4. Goodness of Fit Index GFI
GFI  merupakan  suatu  ukuran  yang  menunjukkan  seberapa  besar model  mampu  menerangkan  keragaman  data.  Nilai  GFI  harus
berkisar  0-1  Batas  minimal  0,9  merupakan  patokan  model  dapat dikatakan  baik.  Model  yang  nilainya  lebih  besar  dari  0,9  berarti
model semakin baik. 5.
Adjusted Goodness of Fit Index AGFI Ukuran ini merupakan modifikasi dari GFI dengan mengakomodasi
derajat  bebas  model  lain  yang  dibandingkan.  AGFI  sebesar  1 menunjukkan  bahwa  model  memiliki  perfect  fit.  Model  yang
dikatakan fit adalah model yang memiliki AGFI 0,9.
f. Interpretasi model
Langkah  terakhir  adalah  menginterpretasi  model  solusi  standar,  yaitu melihat  besarnya  kontribusi  variabel  indikator  terhadap  variabel  laten
dan besarnya pengaruh variabel laten.
3. Analisis Diskriminan
Analisis diskriminan adalah sebuah teknik untuk menganalisis data ketika kriterion  atau  variabel  dependen  bersifat  katagoris  dan prediktor
atau    variabel    independen    bersifat   interval    atau    rasio  Malhotra, 2005.      Penelitian      ini      menggunakan      metode      analisis  diskriminan
metode  linier,  dimana  variabel  independen  dimasukkan  ke  dalam  model berdasarkan  kemampuan  variabel  independen  tersebut  dalam  melakukan
diskriminan antar grup. Metode ini  cocok  digunakan    jika    banyak variabel independen yang dilibatkan dan peneliti  ingin  menyederhanakan
model  dengan  memilih  variabel independen  terbaik  untuk  dimasukkan kedalam  model  Malhotra, 2005.
Model    analisis    diskriminan    dengan    kombinasi    analisis    linear adalah sebagai berikut Hair et.al., 1998 :
Zk = a + W1X1k + W2X2k + .......+ WnXnk ................. 5 Keterangan:
Zk : Skor Diskriminan a : Intersep
X  : Variabel Independen W :  Bobot Diskriminan
Skala Pengukuran
Teknik skala  pengukuran  adalah  teknik  yang  digunakan  untuk mengukur  variabel  yang  akan  diteliti  sedangkan  tujuan  teknik  skala
pengukuran    adalah    untuk    mengklasifikasikan    variabel    yang    akan diukur  agar  tidak  terjadi  kesalahan  dalam  menetukan  analisis  data  dan
langkah  penelitian  selanjutnya.  Teknik  skala  pengukuran  ada  empat yaitu:  1  skala  nominal;  2  skala  ordinal;  3  skala  interval;  4  skala
rasio  Rangkuti,  1997.  skala   yang digunakan   dalam   penelitian  ini adalah  skala  likert  ordinal  dan  skala  interval.
Skala  likert  yang digunakan   dalam penelitian ini adalah   1, 2, 3, 4, dan 5, yang   menunjukkan   tingkat kepentingan dari variabel masing-
masing  yang  diuji. Skala    likert    adalah    ukuran    gabungan    yang didasarkan  pada struktur intensitas pertanyaan-pertanyaan.
Skala interval adalah tingkatan, juga diasumsikan mempunyai jarak yang pasti antara satu kategori  dan  kategori  lain  dalam  satu  variabel.
Dengan  demikian, skala likert sebenernya bukan skala, melainkan suatu cara  yang  lebih  sistematis  untuk  memberi  skor  pada  indeks.  Menurut
Joreskog  2002,  variabel  ordinal  tidak  memiliki  keaslian  suatu  unit pengukuran. Mean, variasi,  dan  kovarian  dari  variabel  ordinal  tidak
memiliki    arti.  Variabel    ordinal    bukanlah    suatu    variabel    yang kontinyu  dan  tidak seharusnya dipkai dalam penelitian. Oleh karena itu,
variabel  ordinal  perlu  dikonversi  menjadi  variabel  interval  sehingga dapat diketahui jaraknya Hays dalam Waryanto, 2006.
4. Penerapan Manajerial Metode Analisis Data
Penggunaan  Consumer  Decision  Model  CDM  untuk  mengetahui alur-alur  yang dapat  dilalui oleh konsumen mulai dari  pesan iklan  hingga
melakukan  pembelian  nyata.  Analisis  Consumer  Decision  Model  ini didukung dengan menggunakan alat analisis Structural Equation Modeling
SEM  yang  diperlukan  untuk  memperhitungkan  alur yang efektif  dalam mencapai  pembelian  nyata.  Setelah  mendapatkan  alur  yang  efektif  maka
perlu dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan alat analisis diskriminan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian
varian  es  krim  Wall’s  Magnum  pada  pengguna  social  media berdasarkan gender.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN