gambaran  menyeluruh  mengenai  keseluruhan  model.  SEM  dapat  menguji model  struktural  dan  model  pengukuran  secara  bersama-sama.  Metode
SEM digunakan untuk menganalisis hubungan sebab akibat kausal yang rumit,  dimana  di  dalamnya  terdapat  variabel  laten  dan  variabel  indikator.
SEM  menggambarkan  keterkaitan  hubungan  linear  secara  simultan variabel-variabel  pengamatan,  yang  sekaligus  melibatkan  variabel  laten
yang tidak dapat diukur secara langsung Bollen,1989. Langkah pertama yang dilakukan dalam menafsirkan model adalah
mengevaluasi  model  yang  dibangun.  Evaluasi  suatu  model  penting dilakukan  untuk  mengetahui  baik  atau  tidaknya  suatu  model.  Dalam
analisis  SEM  tidak  ada  alat  uji  statistik  tunggal  untuk  menguji  hipotesis mengenai  model,  sehingga  digunakan  beberapa  fit  index  untuk  menguji
kebenaran-kebenaran  model  Hair,  et  al,  1998. Langkah-langkah
Structural Equation Modelling SEM yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Pengembangan model berbasis konsep dan teori
Pada  tahap  ini  dilakukan  telaah  teori  yang  mendalam sebagai  variabel moderating.  Pada  tahap  ini juga  ditentukan  variabel  laten  dan  variabel
indikator berdasarkan teori.
b. Mengkonstruksi diagram path
Pada tahap ini variabel laten dan indikator dibentuk dalam diagram path agar lebih memahami bentuk hubungan antar variabel.
c. Konversi diagram path ke model struktural
Pada  tahap  ini  model  struktural  dan  model  pengukuran  digambarkan lebih jelas.
d. Memilih matriks input
Pada  tahap  ini  matriks  input  dipilih  dan  dimasukkan  ke  dalam perhitungan.
e. Solusi standar model dan evaluasi goodness of fit index
Pada tahap ini matriks input diolah dan dinilai goodness of fit index dari model  standar.  Menurut  Ghozali  dan  Fuad  2005,  suatu  indeks  yang
menunjukkan bahwa suatu model adalah fit tidak memberikan jaminan bahwa  model  memang  benar-benar  fit.  Sebaliknya,  suatu  indeks  fit
yang  menyimpulkan  bahwa  model  buruk  tidak  memberikan  jaminan bahwa  model  tersebut  benar-benar  buruk.  Dalam  SEM,  peneliti  tidak
boleh  hanya  bergantung  pada  suatu  indeks  atau  beberapa  indeks  fit, tetapi  sebaiknya  mempertimbangkan  seluruh  indeks  fit.  Ukuran  yang
dapat digunakan sebagai patokan kesesuaian model dalam SEM adalah sebagai berikut :
1. Nilai Chi-Square dan Probabilitas P
Ukuran  ini  pada  dasarnya  merupakan  pengujian  seberapa  dekat matriks  hasil  dugaan  dengan  matriks  data  asal  dengan
menggunakan  uji  chi-square.  Semakin  kecil  nilai  ukuran  maka model  yang  digunakan  semakin  baik.  Untuk  memperoleh  chi-
square relative dan chi-square biasanya dibandingkan dengan nilai derajat  bebas.  Model  yang  baik  membutuhkan  nilai  chi-square
yang lebih  kecil daripada derajat bebasnya. Nilai p berkisar antara 0 sampai 1 dan model persamaan struktural akan semakin baik jika
nilai p mendekati 1. 2.
Root Mean Square Error of Approximation RMSEA RMSEA  mengukur  penyimpangan  nilai  parameter  pada  suatu
model dengan matriks kovarians populasinya Browne dan Cudeck dalam Ghozali  dan  Fuad,  2005  atau  dapat  dikatakan  RMSEA
mengukur  kedekatan  suatu  model  terhadap  populasi.  Suatu  model dikatakan  baik  jika  RMSEA  kurang  dari  0,05,  cukup  apabila
kurang dari 0,1 dan buruk apabila lebih dari 0,1.
3. Root Mean Square Residuals RMR
Ukuran  ini  menunjukkaan  niiai  sisaan  dari  kovarian  suatu  model yang dibangun. Suatu model dikatakan baik jika nilai sisanya lebih
kecil  dari  0,1.  Nilai  sisaan  yang  semakin  kecil  dan  mendekati  0, maka model dikatakan semakin baik.
4. Goodness of Fit Index GFI
GFI  merupakan  suatu  ukuran  yang  menunjukkan  seberapa  besar model  mampu  menerangkan  keragaman  data.  Nilai  GFI  harus
berkisar  0-1  Batas  minimal  0,9  merupakan  patokan  model  dapat dikatakan  baik.  Model  yang  nilainya  lebih  besar  dari  0,9  berarti
model semakin baik. 5.
Adjusted Goodness of Fit Index AGFI Ukuran ini merupakan modifikasi dari GFI dengan mengakomodasi
derajat  bebas  model  lain  yang  dibandingkan.  AGFI  sebesar  1 menunjukkan  bahwa  model  memiliki  perfect  fit.  Model  yang
dikatakan fit adalah model yang memiliki AGFI 0,9.
f. Interpretasi model