Tujuan PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

3 3. Mengevaluasi karakteristik pelanggaran iklan pada beberapa kategori produk pangan.

1.3. Manfaat

Kajian terhadap kesesuaian iklan pangan dengan peraturan perundang- undangan beserta jenis pelanggaran serta karakteristik pelanggarannya ini diharapkan mampu memberikan edukasi bagi masyarakat umum agar lebih bersikap kritis terhadap iklan pangan yang ditayangkan. Kajian ini juga dapat menjadi masukan bagi pemerintah untuk lebih meningkatkan pengawasan terhadap iklan pangan serta bagi produsen pangan agar mampu menyajikan iklan- iklan pangan secara benar dan tidak menyesatkan konsumen. 1.4. Ruang Lingkup dan Batasan Dalam kajian ini dipilih media cetak karena media cetak merupakan sumber media terbesar dalam pemantauan iklan pangan dan media cetak merupakan media utama dalam periklanan pangan serta pemantauan di media cetak lebih mudah dilakukan dibandingkan jenis media lainnya. 4 II . TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Iklan

Kleppner 1986 menyatakan bahwa iklan advertisement berasal dari bahasa latin ad-vere berarti menyampaikan pikiran dan gagasan pada pihak lain. Pengertian iklan tersebut merupakan pengertian komunikasi satu arah. Proses komunikasi ini penting sebagai alat pemasaran untuk membantu menjual barang, memberi ide-ide melalui saluran tertentu dalam bentuk informasi persuasif. Iklan adalah setiap bentuk komunikasi yang dimaksudkan untuk memotivasi seorang pembeli potensial dalam mempromosikan penjualan suatu produk atau jasa, untuk mempengaruhi pendapat publik, memenangkan dukungan publik untuk berpikir atau bertindak sesuai dengan keinginan para pemasang atau pembuatnya Pattis, 1993. Menurut Undang-undang Pangan nomor 7 tahun 1996, iklan pangan adalah setiap keterangan atau pernyataan mengenai pangan dalam bentuk gambar, tulisan atau bentuk lain yang dilakukan dengan berbagai cara untuk pemasaran atau perdagangan pangan. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 69 tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan, iklan pangan adalah setiap keterangan atau pernyataan mengenai pangan dalam bentuk gambar, tulisan, atau bentuk lain yang dilakukan dengan berbagai cara untuk pemasaran atau perdagangan. Sidang Codex Committee on Food Labelling CCFL ke 35 bulan Mei 2007 menyimpulkan bahwa iklan adalah segala bentuk komunikasi komersial kepada masyarakat yang dilakukan dengan berbagai cara kecuali label pangan, dalam rangka meningkatkan secara langsung atau tidak langsung penjualan atau konsumsi suatu pangan dengan menggunakan klaim gizi dan klaim kesehatan. Dari perspektif perlindungan konsumen, iklan merupakan sumber informasi tentang produk yang harus dapat dibuktikan kebenarannya. Informasi yang salah atau tidak sesuai dengan kenyataan dalam iklan yang disebarkan dapat dituntut Sukmaningsih, 1997.