11
anal yang lebih panjang daripada betina. Setelah pertama kali matang gonad pada umumnya ikan akan terus menerus memijah, tergantung dari daur pemijahannya.
Faktor - faktor yang mempengaruhi dan menentukan daur reproduksi ikan antara lain suhu, oksigen terlarut, dan faktor - faktor lingkungan lainnya serta hormon -
hormon yang berperan dalam proses reproduksi Effendie 1997.
2.5.3. Indeks kematangan gonad IKG
Indeks kematangan gonad IKG merupakan perbandingan berat gonad dan berat tubuh ikan. Indeks kematangan gonad akan semakin meningkat nilainya
dan akan mencapai batas maksimum pada waktu akan terjadi pemijahan. Berbeda dengan TKG yang dilihat secara kualitatif, IKG diukur secara kuantitatif. Secara
umum nilai IKG akan meningkat sejalan dengan perkembangan gonad ikan dan mencapai nilai tertinggi pada TKG IV.
Pada TKG yang sama, IKG ikan jantan akan berbeda dengan ikan betina. Umumnya kisaran IKG ikan betina lebih besar dibandingkan dengan kisaran IKG
ikan jantan Effendie 1997. Hal ini disebabkan oleh perbedaan ukuran gonad antara ikan jantan dan betina. Biasanya ovarium pada ikan betina akan lebih berat
daripada testis pada ikan jantan. Pada umumnya pertambahan berat gonad pada ikan betina berkisar antara 10 - 25 dari berat tubuhnya, sedangkan pada ikan
jantan berkisar antara 10 - 15 Effendie 1997 atau 5 - 10 Affandi Tang 2002.
2.5.4. Fekunditas
Fekunditas merupakan jumlah telur masak sebelum dikeluarkan pada waktu ikan memijah Effendie 1997. Menurut Nikolsky 1963, jumlah telur yang
terdapat di dalam ovarium ikan dinamakan fekunditas individu, fekunditas mutlak atau fekunditas total, sedangkan fekunditas relatif adalah jumlah telur per satuan
berat atau panjang. Royce 1972 in Effendie 1997 mengemukakan bahwa fekunditas total diartikan sebagai jumlah telur yang dihasilkan oleh ikan selama
hidupnya, sedangkan fekunditas relatif adalah jumlah telur per satuan berat. Fekunditas individu adalah jumlah telur dari generasi tahun tertentu yang
dikeluarkan pada tahun yang sama Nikolsky 1969. Menurut Moyle dan Cech 1988, fekunditas merupakan ukuran yang
paling umum dipergunakan untuk mengetahui potensi reproduksi pada ikan. Ikan betok sangat sukar memijah jika tidak berada pada habitat aslinya, meskipun telah
12
matang gonad Muhammad et al. 2001. Ikan betok dengan kisaran bobot tubuh 15 - 110 gram dan bobot gonad 2.42 - 15.96 gram, mempunyai jumlah telur
fekunditas antara 4 882 - 19 248 butir Makmur 2006. Secara umum fekunditas meningkat sesuai dengan ukuran tubuh ikan.
Beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah telur yang dihasilkan oleh ikan betina, antara lain fertilitas, frekuensi pemijahan, perlindungan induk parental care,
ukuran telur, kondisi lingkungan, dan kepadatan populasi Moyle Cech 1988, serta ketersediaan makanan, ukuran panjang berat ikan, ukuran diameter telur, dan
faktor lingkungan Satyani 2003. Spesies ikan yang mempunyai fekunditas besar, pada umumnya memijah
di daerah permukaan sedangkan spesies yang fekunditasnya kecil umumnya melindungi telurnya dari pemangsa atau menempelkan telurnya pada tanaman atau
habitat lainnya Nikolsky 1963. Ikan betok adalah salah satu spesies ikan yang tidak membuat sarang saat memijah, membiarkan telur - telurnya mengapung
bebas di permukaan air telurnya mengandung butiran minyak yang besar sehingga bobotnya menjadi ringan tanpa adanya penjagaan induk Britz Cambray 2001,
sehingga ikan betok diduga memiliki fekunditas yang besar.
2.5.5. Diameter telur dan pola pemijahan