Promosi Penjualan Strategi Bauran Promosi

15 menyenangkan sewaktu khalayak menerima dan mencerna informasi entertainment. Kotler 2005, mendefinisikan periklanan sebagai bentuk penyajian dan promosi ide, barang, dan jasa secara non personal oleh suatu sponsor tertentu yang melakukan pembayaran. Ada lima keputusan utama yang harus diambil dalam pembuatan program periklanan yang biasa disebut “lima M”, yaitu antara lain : 1. Mission misi : apakah tujuan periklanan? 2. Money uang : berapa banyak yang dapat dibelanjakan? 3. Message pesan : pesan apa yang harus disampaikan? 4. Media media : media apa yang digunakan? 5. Measurement pengukuran : bagaimana mengevaluasi hasilnya? Tujuan periklanan menurut Swastha 1984 adalah menjual dan meningkatkan penjualan barang, jasa atau ide. Adanya kegiatan periklanan sering mengakibatkan terjadinya penjualan yang baru terjadi pada waktu yang mendatang. Adapun beberapa tujuan lain dari periklanan adalah : • Mendukung program personal selling dan kegiatan promosi yang lain. • Mencapai orang-orang yang tidak dapat dicapai oleh tenaga penjualan atau salesman dalam jangka waktu tertentu. • Mengadakan hubungan dengan para penyalur, misalnya dengan mencantumkan nama dan alamat. • Memasuki daerah pemasaran baru atau menarik langganan baru. • Memperkenalkan produk baru. • Menambah penjualan industri. • Mencegah timbulnya barang-barang tiruan. • Memperbaiki reputasi perusahaan dengan memberikan pelayanan umum melalui periklanan.

3.1.2.2. Promosi Penjualan

Promosi penjualan menurut Kotler 2005 adalah berbagai kumpulan alat- alat insentif, yang sebagian besar berjangka pendek, yang dirancang untuk 16 merangsang pembelian produk atau jasa tertentu dengan lebih cepat dan lebih besar oleh konsumen atau pedagang. Promosi penjualan digunakan untuk memperoleh efek jangka pendek seperti mendramatisir tawaran produk dan meningkatkan penjualan yang telah merosot. Kegiatan promosi penjualan mencoba untuk memasuki dan membujuk konsumen dengan alat serta metode yang diawasi oleh perusahaan itu sendiri. Jadi, secara luas fungsi promosi penjualan adalah menghubungkan antara periklanan, personal selling dan alat promosi lain, juga melengkapi serta mengkoordinir beberapa bidang tersebut. Dalam perusahaan, bagian promosi penjualan dapat melakukan kerja sama dengan kelompok atau badan lain seperti konsumen, dealer, distributor atau bagian lain dalam departemen pemasaran. Sedangkan pada tingkat pengecer, kegiatan promosi penjualannya terutama ditujukan kepada konsumen. Melalui promosi penjualan, perusahaan dapat menarik pelanggan baru, mendorong pelanggan membeli lebih banyak, menyerang aktifitas promosi pesaing, meningkatkan impulse buying pembelian tanpa rencana sebelumnya atau mengupayakan kerja sama yang lebih erat dengan pengecer. Alat promosi penjualan, seperti kupon, hadiah, voucer, undian atau kontes, dan lainnya memiliki manfaat yang berbeda, yaitu : 1. Komunikasi : promosi penjualan mendapat perhatian dan mungkin akan mengarahkan konsumen ke produk tersebut. 2. Insentif : promosi penjualan menggabungkan suatu konsesi, dorongan atau kontribusi yang memberi nilai bagi konsumen. 3. Ajakan : promosi penjualan merupakan ajakan yang jelas untuk terlibat dalam transaksi tersebut. 3.1.2.3. Hubungan Masyarakat Hubungan masyarakat menurut Tjiptono 1997 adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide, barang dan jasa secara personal, yang mana orang atau organisasi yang diuntungkan tidak membayar untuk itu. Hubungan masyarakat merupakan pemanfaatan nilai-nilai berita yang terkandung dalam suatu produk untuk membentuk citra produk yang bersangkutan. Hubungan mayarakat 17 merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. Hubungan masyarakat merupakan satu bagian atau departemen yang bertanggung jawab mendengarkan dan menampung segala kritik, keluhan ataupun saran dari pihak lain yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan. Adapun salah satu kegiatan dari bagian hubungan masyarakat adalah mendorong publisitas. Menurut Swastha 1984 publisitas dibagi menjadi dua kriteria, yaitu : a. Publisitas Produk Publisitas produk adalah publisitas yang ditujukan untuk menggambarkan atau untuk memberitahu kepada masyarakat atau konsumen tentang suatu produk beserta kegunaannya. b. Publisitas Kelembagaan. Publisitas kelembagaan adalah publisitas yang menyangkut tentang organisasi pada umumnya. Kegiatan-kegiatan yang dapat dipublikasikan berupa kegiatan yang dianggap pantas untuk dijadikan berita. Jika dibandingkan dengan alat promosi lain seperti periklanan, publisitas mempunyai beberapa keuntungan, antara lain : • Publisitas dapat menjangkau orang-orang yang tidak mau membaca sebuah iklan. • Publisitas dapat ditempatkan pada halaman depan dari sebuah surat kabar atau pada posisi yang mencolok. • Lebih dapat dipercaya. Apabila sebuah surat kabar atau majalah mempublisitaskan sebuah cerita sebagai berita, pembaca menganggap bahwa cerita tersebut merupakan berita dan umumnya berita lebih dipercaya daripada iklan. • Publisitas jauh lebih murah karena dilakukan secara bebas, tanpa dipungut biaya. 18

3.1.2.4. Penjualan Perorangan