commit to user 27
4. Bila soal cerita dihadapkan sebagai aplikasi maka soal cerita tersebut merupakan soal cerita penjumlahan murni biasa, tidak ada reproduksi bebas,
tidak ada soal konflik, dan tidak ada soal dimana siswa harus menyediakan informasi sendiri.
5. Dalam pembelajaran, guru tidak mengaitkan antara materi ajar dengan kehidupan siswa, jadi tidak menggunakan bantuan alat peraga, model atau
simbol yang sesuai. Uraian di atas dapat dipandang sebagai kelemahan dari kegiatan
pembelajaran mekanistik. Adapun kelebihan dari pembelajaran mekanistik antara lain :
1 Dapat menampung kelas besar dan setiap siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk mendengarkan penjelasan guru.
2 Kemampuan masing-masing siswa kurang mendapatkan perhatian, sehingga isi dari silabus dapat mudah diselesaikan.
3 Bahan pelajaran dapat diberikan secara urut sesuai kurikulum.
6. Aktivitas Belajar Siswa
Menurut pandangan jiwa modern dalam Sardiman A.M 2001:98 menyatakan bahwa, “yang dimaksud aktivitas belajar adalah aktivitas yang
bersifat fisik maupun mental”. Untuk mencapai aktivitas belajar yang optimal kedua aktivitas itu harus selalu terkait. Sebagai contoh seseorang yang sedang
membaca, secara fisik penglihatanya harus tetuju pada buku yang sedang ia baca, sedang secara mental pikiranya juga tertuju pada buku yang sedang ia baca.
commit to user 28
Montessori dalam Sardiman A.M, 2001:94 menegaskan bahwa anak- anak itu memiliki tenaga-tenaga untuk berkembang sendiri. Pendidik akan
berperan sebagai pembimbing dan pengamat bagaiman perkembangan anak-anak didiknya. Pernyataan Montessori ini memberikan petunjuk lebih banyak melalui
aktivitas di dalam pembentukan diri adalah anak itu sendiri, sedang pendidik memberikan bimbingan dan merencanakan segala kegiatan yang akan diperbuat
oleh anak sendiri. Banyak aktivitas yang dapat dilakukan di sekolah. Aktivitas tersebut tidak
hanya mendengar dan mencatat seperti yang lazim terdapat di sekolah-sekolah tradisional. Paul B Diedrich dalam Ahmad Rohani, 2004:9 membuat suatu daftar
yang berisi macam kegiatan siswa yang antara lain dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan pekerjaan lain.
2. Oral activities, seperti mengatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, dan diskusi.
3. Listening activities sebagai contoh: mendengarkan uraian percakapan, diskusi musik, pidato.
4. Writing activities, seperti: menulis cerita, karangan, laporan angket, menyalin. 5. Drawing activities, misalnya: menggambar, membuat grafik pada peta dunia.
6. Motor activities, misalnya: melakukan percobaan membuat koneksi, model mereparasi, bermain, berkebun, berternak.
commit to user 29
7. Mental activities, misalnya: menanggapi, menggugat, memecahkan masalah, menganalisa, mengambil keputusan.
Dengan mengemukakan beberapa pandangan dari berbagai ahli tersebut di atas, jelas bahwa dalam kegiatan belajar, subjek didiksiswa harus aktif berbuat.
Dengan kata lain bahwa dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas, tanpa aktivitas, belajar itu tidak mungkin berlangsung dengan baik. Dalam pembelajaran
matematika diperlukan aktivitas siswa untuk memecahkan dan menyelesaikan suatu masalah matematika.
Jadi dengan klasifikasi seperti diuraikan di atas, menunjukkan bahwa aktivitas di sekolah sangat bervariasi. Tetapi tidak semua jenis aktivitas tersebut
dilakukan siswa dalam belajar matematika. Oleh karena itu dalam penelitian ini aktivitas belajar siswa yang dimaksud adalah keaktifan siswa dalam belajar
matematika baik di rumah maupun di sekolah. Adapun manfaat aktivitas dalam pembelajaran menurut Oemar Hamalik
2007:91 antara lain: 1 Siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri.
2 Berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa. 3 Memupuk kerjasama yang harmonis dikalangan para siswa yang pada
giliranya dapat memperlancar kerja kelompok. 4 Siswa belajar dan bekerja berdasarkan minat dan kemampuan sendiri.
5 Memupuk disiplin belajar dan suasana belajar yang demokratis dan kekeluargaan, musyawarah dan mufakat.
commit to user 30
6 Membina dan memupuk kerjasama antara sekolah dan masyarakat, dan hubungan antara guru dan orang tua siswa, yang bermafaat dalam pendidikan
siswa. 7 Pembelajaran dan belajar dilaksanakan secara realistik dan konkrit, sehingga
mengembangkan pemahaman dan berpikir kritis serta menghindarkan terjadinya verbalisme.
8 Pembelajaran dan kegiatan belajar menjadi lebih hidup.
B. Penelitian yang Relevan