Kerangka Berpikir LANDASAN TEORI

commit to user 32

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan di atas dapat dikemukakan karangka pemikiran dalam penelitian ini bahwa hasil proses pembelajaran salah satunya dapat dilihat dari prestasi belajar peserta didik. Faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar peserta didik salah satunya adalah pemilihan strategi atau pendekatan pembelajaran merupakan salah satu penunjang utama berhasil atau tidaknya seorang guru dalam menyampaikan materinya. Semakin baik suatu strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan suatu materi maka semakin berhasil pula guru dalam mengajarkannya. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut guru harus mempunyai strategi yang tepat agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien. Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah melalui pembelajaran matematika realistik. Pendekatan ini menempatkan realitas dan pengalaman siswa sebagai titik awal pembelajaran. Realitas dalam hal ini tidak hanya mengacu pada masalah- masalah nyata tetapi pada masalah-masalah maya yang dapat dibayangkan oleh siswa. Dengan titik awal pembelajaran yang dimulai dari hal-hal yang sudah dipahami oleh siswa diharapkan dapat memudahkan siswa untuk memahami konsep-konsep matematika. Dalam pendekatan ini guru berperan sebagai fasilitator yaitu guru mengarahkan siswa sehingga siswa dapat menemukan kembali konsep-konsep matematika dan bisa mengaplikasikan konsep tersebut. Berbeda dengan pendekatan mekanistik yang menitikberatkan proses belajar mengajar pada seorang guru yang aktif menyampaikan materi pelajaran dan siswa hanya mendengar, mencatat dan mengerjakan latihan yang diberikan guru. commit to user 33 Sehingga dengan penerapan pembelajaran matematika realistik pada pokok bahasan segi empat diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar yang lebih baik jika dibandingkan pendekatan mekanistik. Selain pendekatan pembelajaran, prestasi belajar matematika siswa juga dipengaruhi aktivitas belajar siswa. Dalam proses belajar mengajar, aktivitas belajar siswa memegang peranan yang cukup penting dalam memahami materi yang disampaikan guru. Cepat lambatnya siswa untuk memecahkan dan menyelesaikan suatu masalah dalam pembelajaran matematika dipengaruhi oleh aktivitas belajar siswa tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut, pembelajaran matematika lebih menekankan pada pendayagunaan aktivitas pada proses belajar dan pembelajaran agar tujuan belajar dapat tercapai dengan baik. Dengan tercapainya tujuan belajar akan menghasilkan prestasi belajar matematika yang baik pula. Jadi dalam mempelajari materi segi empat, siswa yang mempunyai aktivitas belajar matematika tinggi akan memungkinkan mencapai prestasi belajar matematika yang lebih baik dibandingkan siswa yang mempunyai aktivitas belajar matematika sedang dan rendah, dan siswa yang yang mempunyai aktivitas belajar matematika sedang akan memungkinkan mencapai prestasi belajar matematika yang lebih baik dibandingkan siswa yang mempunyai aktivitas belajar matematika rendah. Pendekatan pembelajaran dan aktivitas belajar merupakan faktor keberhasilan proses belajar mengajar yang tidak dapat dipisahkan dalam matematika. Penggunaan pendekatan pembelajaran tidak selalu efektif di setiap situasi karena adanya perbedaan aktivitas belajar siswa. Siswa yang mempunyai commit to user 34 akivitas belajar tinggi atau sedang akan lebih cocok dengan pendekatan pembelajaran realistik namun tidak untuk siswa yang mempunyai aktivitas belajar rendah. Karena dalam pembelajaran realistik diperlukan keaktifan siswa untuk belajar dan membangun pengetahuannya secara mandiri maka siswa akan lebih mamahami hal yang berkaitan dengan masalah matematika dan pengetahuan yang diperolehnya pun akan lebih bermakna sedangkan guru hanya sebagai fasilitator. Dengan demikian pembelajaran matematika realistik menghasilkan prestasi belajar lebih baik dibandingkan pendekatan pembelajaran mekanistik pada siswa yang mempunyai aktivitas belajar sedang dan tinggi, sedangkan pada siswa yang mempunyai aktivitas belajar rendah tidak ada perbedaan prestasi belajar matematika baik pada pembelajaran realistik maupun mekanistik. Aktivitas belajar matematika siswa dan pengalaman belajar siswa selama proses belajar berlangsung merupakan modal bagi siswa dalam membangun konsep matematika yang dimiliki dan prestasi belajar matematikanya. Ini berarti bagi siswa dengan aktivitas belajar matematika tinggi pada pembelajaran realistik dimungkinkan akan mencapai prestasi hasil belajar matematika yang lebih baik, dibandingkan siswa dengan aktivitas belajar sedang dan rendah, dan siswa dengan aktivitas belajar matematika sedang pada pembelajaran realistik dimungkinkan akan mencapai prestasi hasil belajar matematika yang lebih baik, dibandingkan siswa dengan aktivitas belajar rendah. Pembelajaran dengan pendekatan mekanistik dalam pelaksanaannya lebih menekankan pada bagaimana aktivitas guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Pembelajaran dengan pendekatan mekanistik pada matematika terkait commit to user 35 erat dengan aktivitas belajar siswa sebagai modal bagi siswa dalam membangun konsep matematika yang dimiliki dan prestasi belajar matematikanya. Ini berarti bagi siswa dengan aktivitas belajar matematika tinggi pada pembelajaran dengan pendekatan mekanistik dimungkinkan akan mencapai prestasi hasil belajar matematika yang lebih baik, dibandingkan siswa dengan aktivitas belajar sedang dan rendah, dan siswa dengan aktivitas belajar matematika sedang pada pembelajaran mekanistik dimungkinkan akan mencapai prestasi hasil belajar matematika yang lebih baik, dibandingkan siswa dengan aktivitas belajar rendah.

D. HIPOTESIS

Dokumen yang terkait

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IX SMP KOTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008 2009

4 54 248

PEMBELAJARAN KOOPERATIF MELALUI STAD DAN GI DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN GERAK DI SMP KELAS VII SEMESTER II TAHUN AJARAN 2009 2010

0 4 119

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVINGTERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SPLDV DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA SMP NEGERI 8 SURAKARTA

0 3 80

EKSPERIMENTASI PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA MTs KABUPATEN KLATEN

1 5 112

EKSPERIMENTASI METODE PENEMUAN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN TEKNIK SCAFFOLDING DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 WERU TAHUN AJARAN 2008/ 2009.

0 0 8

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW II PADA POKOK BAHASAN SEGIEMPAT DITINJAU DARI POLA BELAJAR SISWA KELAS VII SEMESTER 2 ( MTs Negeri Bekonang Tahun Ajaran 2008/2009 ).

0 0 8

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKTIVITAS SISWA (PBAS) DAN STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI (SPE) PADA POKOK BAHASAN SEGI EMPAT (Eksperimentasi di SMP Al-Islam 1 Surakarta Kelas VII).

0 0 9

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN REALISTIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA.

0 0 7

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA POKOK BAHASAN HIMPUNAN DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA.

0 0 8

Eksperimentasi Pembelajaran Realistik ditinjau dari Aktivitas Belajar Siswa pada Materi Segiempat Oleh : Dewi Azizah Pendidikan Matematika FKIP Universitas Pekalongan Abstract - Eksperimentasi Pembelajaran Realistik ditinjau dari Aktivitas Belajar Siswa p

0 0 13