Definisi Operasional Uji Daya Terima

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian Proses pembuatan tepung biji nangka dan tepung bayam dan pembuatan donat tepung biji nangka dan tepung bayam dilakukan di laboratorium gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Pengujian zat gizi dilakukan di Balai Riset dan Standarisasi Industri Medan. Sedangkan pelaksanaan uji daya terima donat tepung biji nangka dan tepung bayam dilakukan di SMPN 1 Padangsidimpuan.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penulisan proposal penelitian dilakukan pada bulan Juli 2016 sampai Oktober 2016 dan penelitian dilakukan pada bulan November sampai Desember 2016.

3.3 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah donat dengan penambahan tepung biji nangka, tepung bayam, dan tepung terigu sebesar 10 : 6 : 84 dan 6 : 10 : 84.

3.4 Definisi Operasional

1 Tepung biji nangka adalah tepung yang dibuat dari biji nangka yaitu dengan cara direbus, dikuliti, diiris kecil, dikeringkan, digilingdihaluskan dan diayak. 2 Tepung bayam adalah tepung yang dibuat dari bayam yaitu dengan cara dikeringkan, digilingdihaluskan dan diayak. Universitas Sumatera Utara 3 Donat adalah roti yang dibuat dengan berbahan dasar campuran tepung biji nangka, tepung bayam dan tepung terigu yang dibentuk bulat dan dilubangi di bagian tengahnya. 4 Daya terima adalah tingkat kesukaan panelis yaitu siswasiswi Sekolah Menengah Pertama SMP terhadap donat yang terbuat dari campuran tepung terigu ditambah dengan tepung biji nangka dan tepung bayam, yang meliputi indikator warna, tekstur, aroma dan rasa. 5 Warna adalah corak rupa donat tepung biji nangka dan tepung bayam yang dapat dilihat dengan indera penglihatan. 6 Rasa adalah bagian dari organoleptik yang ditimbulkan oleh donat yang dapat dirasakan oleh indera pengecap pada donat berbasis biji nangka dan bayam. 7 Aroma adalah bagian dari organoleptik yang ditimbulkan oleh donat tepung biji nangka dan tepung bayam yang dapat dirasakan oleh indera penciuman. 8 Tekstur adalah tingkat kelembutan dari donat tepung biji nangka dan tepung bayam. 9 Kandungan gizi adalah zat gizi yang terdapat dalam donat tepung biji nangka dan tepung bayam.

3.5 Alat dan Bahan Pelaksanaan Eksperimen

Adapun alat dan bahan dalam pelaksanaan eksperimen penelitian ini adalah sebagai berikut :

3.5.1 Alat

Peralatan yang digunakan dalam melaksanakan percobaan pembuatan donat yang dimodifikasi dengan tepung biji nangka dan tepung bayam dipilih Universitas Sumatera Utara yang kondisinya masih baik dan higienis. Peralatan yang digunakan yaitu : timbangan 1 buah, baskom adonan 1 buah, mixer 1 buah, sendok goreng 1 buah, kuali 1 buah, dan kompor 1 buah. Alat yang digunakan untuk menganalisis kandungan gizi donat biji nangka dan bayam yaitu blender, labu ukur 100 ml, alat tirasi, tabung reaksi, pipet, kertas saring, cawan, dan oven desikator. Alat yang digunakan untuk melakukan uji daya terima donat biji nangka dan bayam, yaitu : 1. Formulir uji organoleptik yang berisi pertanyaan tentang warna, rasa, aroma, dan tekstur dari donat biji nangka dan bayam. 2. Alat tulis berupa pulpenpensil dan penghapus.

3.5.2 Bahan

Penggunaan bahan di dalam eksperimen ini dipilih bahan yang berkualitas baik. Biji nangka yang digunakan adalah biji nangka dari nangka yang sudah masakmatang, bayam yang dipakai adalah bayam yang berwarna hijau. Untuk telur yang digunakan adalah telur eropa. Sedangkan untuk tepung terigu, garam, gula halus, ragi instan, margarin dan minyak goreng yang digunakan pada eksperimen ini adalah produk olahan pabrik yang banyak beredar dipasaran. Jenis dan ukuran bahan yang digunakan di dalam eksperimen ini dapat dilihat pada tabel 3.2. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.2 Jenis dan Ukuran Bahan Bahan Kelompok Penelitian A1 A2 Tepung terigu berprotein tinggi 250 gr 250 gr Tepung biji nangka 30 gr 20 gr Tepung bayam 20 gr 30 gr Garam ½ sdt ½ sdt Telur 2 butir 2 butir Gula halus 60 gr 60 gr Ragi instan 11 gr 11 gr Margarin 35 gr 35 gr Air 40 ml 40 ml Minyak goreng Secukupnya Keterangan : A1 : Donat dengan perbandingan tepung terigu, tepung biji nangka, dan tepung bayam 84 : 10 : 6 A2 : Donat dengan perbandingan tepung terigu, tepung biji nangka, dan tepung bayam 84 : 6 : 10

3.6 Prosedur Pelaksanaan Eksperimen

Penggunaan biji nangka dan bayam di dalam penelitian ini dipilih yang memiliki kualitas baik yaitu biji nangka dan bayam yang digunakan tidak busuk, masih segar, tidak berubah warna dan dalam keadaan bersih.

3.6.1 Prosedur Pembuatan Tepung Biji Nangka

Proses pertama dalam pembuatan tepung biji nangka adalah dengan pencucian biji nangka, setelah itu direbus untuk menghilangkan bau kurang lebih selama 30 menit. Biji nangka yang direbus sebanyak 2kg dan banyak air yang dipakai dalam merebus yaitu sampai semua biji nangka tenggelam hingga 5cm diatas permukaan biji nangka yang paling atas. Setelah direbus, biji nangka dipisahkan dari sisa kotoran yang masih menempel. Kemudian biji nangka diiris- iris dipotong menjadi bagian-bagian kecil agar memudahkan pada pengeringan. Selanjutnya dilakukan pengeringan hingga kadar air di dalam biji nangka hilang Universitas Sumatera Utara seluruhnya keringkan di oven pada suhu 60ºC selama 7 jam untuk menurunkan kadar air. Dilanjutkan dengan penggilinganpenghancuran biji nangka yang sudah kering hingga menjadi bubuk halus, lalu diayak dan tepung biji nangka selesai dibuat. Dari percobaan yang telah dilakukan, Jumlah biji nangka per buah nangka ± 150 - 350 biji. 1 kg biji nangka berkisar ± 85-100 keping biji nangka dan 1 kg biji nangka menghasilkan ± 250 gram tepung biji nangka. Berikut ini merupakan diagram pembuatan tepung biji nangka Prosedur Pembuatan Tepung Biji Nangka Gambar 3.1 Diagram Pembuatan Tepung Biji Nangka

3.6.2 Prosedur Pembuatan Tepung Bayam

Proses pertama dalam pembuatan tepung bayam adalah dengan pencucian bayam. Setelah dicuci, bayam kemudian dijemurdikeringkan hingga kadar air di Biji nangka Dicuci Direbus 30 menit api sedang Diiris menjadi bagian kecil Dikeringkan di oven pada suhu 60ºC selama 7 jam Digilingdihaluskan Diayak Tepung biji nangka Universitas Sumatera Utara dalam bayam hilang. Dilanjutkan dengan penghancuranpenghalusan bayam yang sudah kering hingga menjadi bubuk halus, lalu diayak dan tepung bayam selesai dibuat. Berikut ini merupakan diagram pembuatan tepung bayam Prosedur Pembuatan Tepung Bayam Gambar 3.2 Diagram Pembuatan Tepung Bayam

3.6.3 Proses Pembuatan Donat Biji Nangka dan Bayam

Formulasi adonan merupakan tahap awal yang sangat penting karena akan menentukan mutu yang dihasilkan. Setelah ditemukan formula yang tepat, adonan kemudian dicampur atau diaduk. Tujuan pengadukan agar adonan dapat mengembang dan memiliki tekstur halus. Proses pencampuran formula tidak boleh dilakukan dengan sembarangan. Untuk menghasilkan adonan yang baik, semua bahan kecuali tepung diaduk dengan mixer sampai tercampur halus, baru kemudian diaduk lagi bersama-sama dengan tepung. Segera setelah proses pencampuran selesai, adonan harus dicetak maksimal 30 menit kemudian. Bila dibiarkan terlalu lama, adonan dapat menyerap air dari lingkungan. Sehingga mempengaruhi pengembangan atau menjadi keras karena terjadi penguapan air. Bayam Dicuci Dijemurdikeringkan Dihaluskandihancurkan Diayak Tepung bayam Universitas Sumatera Utara Adonan yang telah dicetak kemudian digoreng dalam penggorengan yang telah disiapkan. Secara skematis pembuatan donat dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 3.3. Skema Alur Proses Pembuatan Donat Biji Nangka dan Bayam Prosedur pembuatan donat dengan penambahan tepung biji nangka dan tepung bayam melalui beberapa tahap yaitu sebagai berikut : 1 Tahap Persiapan  Menyiapkan semua alat, bahan utama dan bahan tambahan yang diperlukan dalam pembuatan donat tepung biji nangka dan tepung bayam.  Menimbang bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan donat. Tepung biji nangka + bayam {30 gr+20 gr dan 20 gr + 30 gr} Tepung Terigu Protein Tinggi 250 gr - Garam - Telur - Gula halus - Margarin - Ragi instant - Air Pencampuran tepung Pencampuran bahan Pengulenan adonan Bulatkan adonan diamkan selama ± 30 menit Cetak adonan dalam bentuk donat Adonan yang sudah dibentuk digoreng Donat biji nangka dan bayam Universitas Sumatera Utara 2 Tahap pelaksanaan Tahap pelaksanaan dalam pembuatan donat tepung biji nangka dan tepung bayam meliputi tahap pencampuran, pembentukan, penggorengan serta pengangkatan dan pendinginan. a. Pencampuran  Mentega, gula halus, telur, air, ragi dan garam dicampur dan dimixer sampai rata campuran 1  Tepung terigu, tepung biji nangka, tepung bayam dicampur kering hingga merata campuran 2  Campuran 1 dan campuran 2 dijadikan satu kemudian diadoni dan didiamkan selama ± 30 menit atau sampai adonan dapat dicetak dengan penggiling adonan. b. Pembentukan atau pencetakan  Adonan dicetak dengan cetakan atau dapat juga dicetak manual.  Diletakkan diatas piring sebagai wadah untuk adonan yang telah dibentuk. c. Penggorengan Adonan yang sudah dibentuk kemudian digoreng dalam kuali yang sebelumnya minyaknya sudah dipanaskan terlebih dahulu. Donat digoreng sampai donat berwarna kuning keemasan. d. Pengangkatan dan pendinginan Setelah donat matang, kemudian diangkat dan dikeluarkan dari kuali. Setelah itu donat dilumuri gula halus ataupun hiasan lainnya di bagian atas donat. Universitas Sumatera Utara 3 Tahap penyelesaian  Donat dimasukkan dalam kemasan sesuai dengan kelompoknya. Pengemasan dilakukan setelah donat dingin.  Dilakukan uji organoleptik donat aroma, warna, rasa dan tekstur.

3.7 Uji Daya Terima

Penilaian secara subjektif dilakukan dengan uji organoleptik. Uji organoleptik adalah penilaian yang menggunakan indera. Jenis uji organoleptik yang digunakan adalah uji kesukaanhedonik menyatakan sukatidaknya terhadap suatu produk. Uji hedonik adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat daya terima konsumen dengan mempergunakan skala hedonik sembilan titik sebagai acuan. Namun untuk mempermudah panelis dan peneliti, skala ini diperkecil menjadi 3 tingkatan dengan skor yang paling rendah adalah 1 dan skor yang paing tinggi adalah 3. Berdasarkan tingkatannya, tingkat penerimaan konsumen dapat diketahui sesuai dengan table 3.3 berikut : Tabel 3.3 Tingkat Penerimaan Konsumen Organoleptik Skala Hedonik Skala Numerik Warna Aroma Rasa Tekstur Suka Kurang suka Tidak suka Suka Kurang suka Tidak suka Suka Kurang suka Tidak suka Suka Kurang suka Tidak suka 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 Universitas Sumatera Utara 1. Panelis Jenis panelis yang digunakan adalah panelis tidak terlatih yang diambil dari 30 orang siswasiswi Sekolah Menengah Pertama SMP Negeri 1 Jl. Imam Bonjol Padangsidimpuan, dimana 30 orang siswasiswi adalah siswasiswi yang duduk di kelas VII. Umur panelis kelas VII berkisar antara 13-14 tahun. Pada saat diminta penilaian terhadap uji daya terima ini, para panelis telah memenuhi syarat-syarat sebagai panelis yaitu tidak dalam keadaan sakit karena apabila sakit maka kepekaan indera perasa panelis akan menjadi berkurang kemampuannya. Penilaianpengujian dilakukan pada pukul 09.30 WIB dimana telah sesuai dengan syarat-syarat waktu pengujian yang baik. Syarat-syarat seorang panelis adalah : a. sehat tidak sakit b. tidak lelah c. bisa bekerja sama 2. Pelaksanaan Penelitian a Waktu dan Tempat Penilaian uji daya terima terhadap donat tepung biji nangka dan tepung bayam dilakukan di SMPN 1 Padangsidimpuan pada bulan November 2016. b Bahan dan Alat Bahan yang digunakan adalah donat A1 dengan perbandingan tepung biji nangka, tepung bayam, dan tepung terigu 10 : 6 : 84 dan donat A2 dengan perbandingan tepung biji nangka, tepung bayam, dan tepung terigu Universitas Sumatera Utara 6 : 10 : 84. Sedangkan alat-alat yang digunakan adalah formulir penilaian dan alat tulis berupa pulpenpensil dan penghapus. 3. Langkah-Langkah Pada Uji Daya Terima 1 Mempersilahkan panelis untuk duduk di ruangan yang telah disediakan. 2 Membagikan sampel dengan kode sesuai variasi, air minum dalam kemasan sebagai penetral rasa pada mulut sebelum dan sesudah mencicipi sampel, formulir penilaian dan alat tulis. 3 Memberikan penjelasan singkat kepada panelis tentang cara memulai dan cara pengisian formulir. 4 Memberikan kesempatan kepada panelis untuk memulai dan menuliskan penilaian pada lembar formulir penilaian. 5 Mengumpulkan formulir yang telah diisi panelis. 6 Setelah formulir penilaian dikumpulkan, kemudian dianalisis. 3.8 Analisis Kandungan Gizi 3.8.1 Protein