Penyuntingan Teks Landasan Teori

commit to user 11 membatalkan haji dan umrah, jenis haji, perkara tentang tahalull, wajib dam dan puasa, perkara yang diharamkan saat ihram, serta perkara tentang kafarat, dam dan fidyah karena melakukan hal-hal yang diharamkan saat ihram.

B. Landasan Teori

Sebagai bentuk kegiatan ilmiah, sebuah penelitian memerlukan landasan kerja yang berupa teori. Teori diartikan sebagai suatu pernyataan tentang hakekat suatu kenyataan atau suatu fakta, atau tentang hubungan antara kenyataan atau fakta tersebut dengan kenyataan atau fakta lain, dan kebenaran pernyataan tersebut telah diuji melalui metode dan prosedur tertentu Heddy Shri Ahimsa- Putra, 2005:2. Dengan demikian, teori merupakan hasil perenungan yang mendalam, bersistem, dan berstruktur terhadap gejala-gejala alam yang berfungsi sebagai pengarah dalam kegiatan penelitian Siti Chamamah Soeratno, 2001:13. Untuk membantu menentukan tujuan dan arah penelitian, serta memilih konsep-konsep yang tepat, guna pembentukan hipotesis-hipotesis maka digunakan beberapa teori yang terkait, yaitu teori penyuntingan teks dan pengkajian teks.

1. Penyuntingan Teks

Filologi merupakan salah satu disiplin ilmu yang bertujuan untuk mengungkapkan kandungan teks yang tersimpan dalam naskah. Untuk memenuhi tujuan tersebut, diperlukan proses atau tahapan-tahapan penelitian. Berikut tahapan-tahapan dalam penelitian filologi. a. Inventarisasi Naskah Tahap pertama dalam penelitian filologi adalah pengumpulan data yang berupa inventarisasi naskah. Pengumpulan data tersebut dilakukan commit to user 12 dengan studi pustaka dan studi lapangan. Studi pustaka ditempuh dengan cara membaca katalog naskah yang terdapat diberbagai museum dan perpustakaan. Selain membaca katalog, studi pustaka juga dapat dilakukan dengan mengumpulkan daftar buku atau daftar naskah yang disimpan di berbagai instansi yang menaruh perhatian terhadap naskah. Bani Sudardi 2003:47 menjelaskan bahwa beberapa katalog tersebut seringkali belum lengkap dengan adanya penemuan-penemuan naskah baru. Penemuan naskah baru sering di informasikan melalui artikel-artikel atau hasil-hasil penelitian. Untuk itu, inventarisasi naskah perlu juga dilengkapi dengan pembacaan sejumlah artikel tentang penemuan dan informasi tentang naskah Tahap selanjutnya adalah studi lapangan field research. Studi lapangan dilakukan dengan maksud untuk mencari naskah-naskah yang tersimpan sebagai koleksi pribadi. Koleksi-koleksi pribadi tersebut biasanya tersimpan di berbagai tempat pendidikan seperti, pondok pesantren atau surau dan tempat-tempat acara kesenian Edwar Djamaris, 2002:11 b. Deskripsi Naskah Setelah ditemukan naskah yang akan digunakan sebagai objek penelitian, langkah selanjutnya adalah mendeskripsikan naskah. Deskripsi naskah adalah pengumpulan data mengenai seluk beluk naskah sehingga didapat gambaran mengenai karakter naskah secara rinci. Metode yang digunakan dalam deskripsi naskah adalah metode dekriptif. Semua naskah dideskripsikan dengan pola yang sama, yaitu nomor naskah, ukuran naskah, commit to user 13 keadaan naskah, tulisan naskah, bahasa, kolofon, dan garis besar isi cerita Edwar Djamaris, 2002:11. Wilayah deskripsi naskah tersebut dapat diperluas lagi sehingga didapatkan keterangan yang lebih rinci. Hal ini dilakukan untuk memudahkan tahap penelitian selanjutnya, yaitu perbandingan naskah. c. Perbandingan Naskah Perbandingan naskah dilakukan apabila terdapat dua atau lebih naskah yang sama. Perbandingan naskah dapat dilakukan dengan membandingkan garis besar isi cerita, bacaan naskah, perbandingan nama tokoh atau alur cerita, ataupun panjang dan pendek cerita, sehingga dapat diketahui kondisi masing-masing naskah. Hal ini dilakukan dengan cara membaca dan menilai resensi semua naskah yang ada, mana yang dapat dipandang sebagai naskah objek penelitian dan mana yang tidak. Dengan demikian, dapat ditentukan salah satu teks yang paling dapat dipertanggungjawabkan sebagai dasar suntingan naskah. d. Transliterasi Naskah Transliterasi ialah penggantian jenis tulisan, huruf demi huruf dari abjad satu ke abjad yang lain Siti Baroroh Baried, 1994:63. Edwar Djamaris 2002:19 menjelaskan bahwa terdapat dua tugas pokok peneliti filologi terkait dengan transliterasi. Pertama, menjaga kemurnian bahasa lama dalam naskah, khususnya penulisan kata. Penulisan kata yang menunjukkan ciri ragam bahasa lama dipertahankan bentuk aslinya, tidak disesuaikan penulisannya dengan penulisan kata menurut EYD. Hal ini dimaksudkan agar data mengenai bahasa lama dalam naskah itu tidak commit to user 14 hilang. Tugas pokok kedua peneliti filologi dalam transliterasi adalah menyajikan teks sesuai dengan pedoman ejaan yang berlaku sekarang. e. Kritik Teks Setelah transliterasi, langkah selanjutnya dalam penelitian filologi adalah melakukan kritik teks. Kritik teks dalam filologi dilakukan dengan cara menentukan teks-teks sesuai dengan urutan umur teks sehingga tersusun perkembangan teks dari masa ke masa Bani Sudardi, 2003:82. Disinilah tugas pokok studi filologi, bersama kritik teks berusaha untuk memurnikan teks. Hasil yang dapat diperoleh adalah menghasilkan teks yang dekat dengan teks aslinya constitutio textus.

2. Kajian Teks