Perkara tentang fardu dan sunah Perkara tentang ibadah

commit to user 161

A. ANALISIS ISI

Teks TSBAS berisi tentang hal-hal yang berhubungan dengan ibadah diantaranya bersuci, salat, dan dzikir dan doa. Penjelasan isi teks tersebut disajikan secara berurutan sesuai dengan struktur penyajian yang telah diuraikan sebelumnya.

1. Perkara tentang fardu dan sunah

Dijelaskan bahwa perintah Allah kepada umat manusia dibagi menjadi dua macam, yaitu fardu dan sunah. Amalan sunah merupakan penyempurna amalan fardu. Keduanya merupakan pelengkap ibadah. Al Ghazali dalam Mutiara Ihya‟ Ulumuddin 1996:72 menjelaskan bahwa tidak sepantasnya meninggalkan ibadah sunah, karena itu merupakan penyempurna ibadah yang fardu. Ibadah yang fardu diumpamakan sebagai modal, sementara ibadah sunah adalah labanya. Penjelasan ini sesuai dengan teks berikut. Bermula segala suruh Allah taala kepada kamu itu dua perkara. Pertama segala fardu dan kedua segala sunah. Bermula segala fardu itu muka dari pertiganya dan segala sunah itu umpama laba perniagaan. Dan jikalau kamu kerjakan akan segala fardu dan segala sunah maka dinamai akan kamu itu orang yang berlaba dan -dan- hampir kepada Allah taala dan dengan angan kemenangan dalam akhirat dan kekasihnya Allah taala dalam dunia hingga sampai kepada negeri akhirat. Dan jikalau kamu kerja kan akan segala yang fardu jua dan kamu banggakan akan segala ibadah yang sunah padahal tiada kamu berbuat akan segala yang diharamkan maka dinamakan akan kamu itu orang yang sejahtera daripada kena siksa di dalam negeri akhirat. Dan kamu tinggalkan akan segala fardu dan kamu kerjakan akan yang diharamkan dinamakan akan kamu itu orang yang rugi dan celaka di dalam negeri akhirat. Dan jikalau kamu kerja kan akan segala sunah jua padahal kamu tinggalkan akan segala yang difardukan atas kamu maka dinamakan akan kamu itu orang yang terpedaya dan celaka dan kena siksa dalam negeri akhirat. TSBAS h. 5 br. 5 –12 s.d. h. 6 br. 1 – 6. commit to user 162

2. Perkara tentang ibadah

Terdapat tiga perkara yang berkaitan dengan ibadah yaitu perbuatan anggota, pengingatan hati dan perkataan lidah. Ketiga perkara tersebut merupakan penjabaran dari kusyuk. Perbuatan hati merupakan amalan badan seperti bersikap tenang ketika salat atau melakukan ibadah lain. Pengingatan hati dimaknai sebagai perasaan takut dan menundukkan diri kepada Allah. Perasaan takut yang dimaksud adalah perasaan takut kepada Allah di dalam melaksanakan amal, yakni takut akan tidak diterima amal yang dilakukan karena kurang sempurnanya ibadah yang telah dilakukan. Perkataan lidah dapat dimaknai sebagai menjaga tutur kata agar terhindar dari perbuatan- perbuatan riya, munafik, dan sebagainya. Imam Al Ghazali dalam Ihya Ulumuddin menjelasakan bahwa kusyuk kehadiran hati merupakan syarat sah salat. Kusyuk merupakan jiwa dan sari pati salat. Tidak akan ada harga shalat yang tidak ada khusyuk di dalamnya, karena Allah telah mengaitkan kemenangan orang mukmin dengan khusyuk di dalam salatnya. Pernyataan ini sesuai dengan kutipan teks berikut. Ketahui olehmu hai orang yang menutup akan akhirat bahwasanya segala ibadah itu tiga perkara. Pertama perbuatan anggota. Kedua pengingatan hati. ketiga perkataan lidah. Maka tiada memberi manfaat segala ibadah itu melainkan dengan khusuk dan hadir hati kepada Allah taalaTSBAS h. 6 br. 3 –7.

3. Doa bangun tidur