Kecamatan Banguntapan KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI

Banguntapan berada di dataran rendah. Ibukota Kecamatannya berada pada ketinggian 100 meter diatas permukaan laut. Jarak Ibukota Kecamatan ke Pusat Pemerintahan Ibukota Kabupaten Bantul adalah 15 Km. Kecamatan Banguntapan beriklim seperti layaknya daerah dataran rendah di daerah tropis dengan dengan cuaca panas sebagai ciri khasnya. Suhu tertinggi yang tercatat di Kecamatan Banguntapan adalah 37 C dengan suhu terendah 24 C. Bentangan wilayah di Kecamatan Banguntapan 100 berupa daerah yang datar sampai berombak. 2. Kependudukan Kecamatan Banguntapan dihuni oleh 17.147 KK. Jumlah keseluruhan penduduk Kecamatan Banguntapan adalah 76.513 0rang dengan jumlah penduduk laki-laki 37.752 orang dan penduduk perempuan 38.761 orang. 3. Luas Penggunaan Lahan Penggunaan lahan di Kecamatan Banguntapan pada tahun 2014 meliputi luas desa, luas lahan sawah, luas lahan bukan sawah dan luas lahan non pertanian, dapat dilihat pada Tabel 9 Banguntapan, 2015 Tabel 8. Luas Penggunaan Lahan Banguntapan Kecamatan Tahun Luas Desa Luas Lahan Sawah Luas Lahan Bukan Sawah Luas Lahan Non Pertanian Banguntapan 2011 2.848 1.160 59,93 1.615 2012 2.848 1.159 59,93 1.615 2013 2.848 1.157 59,93 1.629 2014 2.848 1.156 33 1.817 Sumber : Kecamatan Banguntapan 2015 Berdasarkan Tabel 9 diatas luas lahan non pertanian lebih tinggi daripada luas lahan sawah, sedangkan luas lahan bukan sawah lebih rendah dari luas lahan sawah. Luas lahan sawah di Kecamatan Banguntapan yang terkonversi pada tahun 2011 mengalami peningkatan konversi sekitar 12 hektar sedangkan pada tahun 2012 hingga 2013 konversi sawah berkisar antara 1-2 hektar. Konversi sawah yang tertinggi di Kecamatan Banguntapan yaitu pada tahun 2011. 4. Peta Penggunaan Tanah Penggunaan lahan adalah informasi yang menggambarkan sebaran pemanfaatan lahan yang ada di Kecamatan Banguntapan. penggunaan lahan diklasifikasikan menjadi perumahan padat, perumahan jarang, kampung padat, kampung jarang, kebun campuran, sawah irigasi, tegalan dan tanah kosong yang dijelaskan berdasarkan warna pada Peta penggunaan tanah kecamatan Kasihan dapat dilihat pada Gambar 5. Sumber : BPN, 2015 Gambar 3. Peta Penggunaan Tanah Berdasarkan Gambar 5, warna merah muda kampung padat mendominasi Kecamatan Banguntapan, yang Desanya berdekatan dengan perkotaan sedangkan untuk luas lahan sawah warna hijau terlihat di beberapa desa yang tidak berbatasan dengan perkotaan secara langsung. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa konversi lahan sawah untuk pemukiman sering terjadi di Kecamatan Banguntapan yang berbatasan langsung dengan perkotaan. 51

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Dampak Konversi Lahan Sawah Terhadap Produksi Padi

Dalam penelitian ini ada tiga variabel untuk melihat dampak konversi lahan sawah yang mempengaruhi produksi padi di Kecamatan Banguntapan dan Kasihan. Tiga variabel tersebut terdiri dari satu variabel dependen yaitu produksi padi dan dua variabel independen yaitu konversi lahan sawah dan luas panen.

1. Konversi lahan sawah kecamatan Banguntapan

Dari hasil penelitian diketahui bahwa perkembangan luas lahan sawah dan produksi padi mengalami penurunan yang disebabkan konversi lahan sawah yang marak terjadi. Tabel 1. Perkembangan Laju Konversi Kecamatan Banguntapan Kecamatan Tahun Luas Sawah Hektar Laju Konversi Sawah Hektar Produksi Padi Ton Produksi Padi TonHektar Banguntapan 2010 1.172 1 17.544 6,8 2011 1.160 12 16.829 7,4 2012 1.159 1 19.701 7,6 2013 1.157 2 19.709 7,9 2014 1.156 1 20.318 7,8 Sumber : Kecamatan Banguntapan 2015 Ket : Dua Kali Panen Dalam Setahun Luas lahan sawah di Kecamatan Banguntapan yang terkonversi pada tahun 2010 sebanyak satu hektar, pada tahun 2011 mengalami peningkatan konversi sekitar 12 hektar dikarenakan adanya pembangunan perumahan, sedangkan pada tahun 2012 hingga 2013 konversi sawah berkisar antara 1-2 hektar. Konversi sawah yang tertinggi di Kecamatan Banguntapan yaitu pada tahun 2011. Produksi padi pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2011 mengalami penurunan yang signifikan. Pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 produksi padi memiliki rentang jumlah yang sama. Pada tahun 2014 produksi padi mengalami peningkatan. Rata-rata produksi padi di Kecamatan Banguntapan sekitar 7 tonhektar dengan dua kali panen setiap tahunnya. Hubungan antara variabel konversi lahan sawah dengan produksi padi dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 1. Hubungan antara laju konversi lahan sawah dengan Produksi Gambar 6 menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi sebesar R = 0,701 hal ini menunjukkan bahwa hubungan konversi lahan dan produksi padi dikategorikan kuat. Nilai koefisien determinasinya R 2 = 0,504 hal ini menunjukkan bahwa konversi lahan sawah dipengaruhi 50,4 terhadap penurunan produksi padi, sedangkan 49,6 di pengaruhi oleh faktor luas tanam padi yang kecil dan Jumlah penduduk. Selanjutnya uji y = -225,48x + 19587 R = 0,701 R² = 0,504 5000 10000 15000 20000 25000 5 10 15 Laju Konversi Lahan Sawah Hektar P roduk si p ad i Ton T on