Kebijakan Pemerintah Faktor-faktor yang mempengaruhi Konversi Sawah
terhadap lahannya, dalam tatanan ini konversi lahan pertanian sangat mungkin terjadi.
Hal serupa diungkapkan beberapa responden penelitian yang mengkonversikan lahan, mereka menyatakan memiliki kebebasan
untuk mengkonversi lahan pertanian miliknya, dan tidak ada pihak yang keberatan dan merasa dirugikan dengan konversi lahan telah
mereka lakukan. Responden juga mengatakan jika mereka tetap melakukan budidaya khususnya tanaman padi, pemerintah tidak
memperhatikan sarana dan prasarana yang dibutuhkan petani, sehingga para petani merasa enggan untuk membudidayakan tanaman padi,
harga jual gabah yang tidak menentu juga menjadi salah satu pendorong petani untuk tidak membudidayakan padi, hal ini
dikarenakan pemerintah tidak peduli dengan harga jual kepada petani. Permasalahan lain yang dihadapi pemerintah daerah dalam
menangulangi tingginya tingkat konversi lahan di Kabupaten Bantul yaitu banyak lahan-lahan pertanian yang diubah fungsinya menjadi
lahan terbangun tanpa izin terlebih dahulu kepada pemerintah daerah, hal ini menjadi permasalahan serius apabila konversi lahan berpotensi
melanggar jalur yang ditetapkan oleh Perda rencana tata ruang wilayah RTRW Kabupaten Bantul yang mengakibatkan laju konversi lahan
pertanian menjadi non pertanian terus meningkat dan meluas. Pemerintah Kabupaten Bantul sendiri telah melakukan tindakan
teguran dan surat peringatan kepada masyarakat yang melakukan
konversi lahan tanpa izin dan apabila tidak segera menyelesaikan perizinan maka bisa terkena sanksi berupa kurungan maksimal tiga
tahun atau denda administrasi antara Rp 100 hingga Rp 500 juta sesuai Perda Kabupaten Bantul No. 23 Tahun 2000 pasal 63 tentang
ketentuan pidana. Konsep Tata Ruang yang tidak jelas turut mempengaruhi konversi
lahan pertanian pada Kecamatan Banguntapan dan Kasihan. Petani pemilik lahan dan pemerintah setempat belum memiliki konsep tata
ruang yang jelas sehingga lahan pertanian yang seharusnya diperhatikan dan tidak boleh dikonversikan menurut Perda Kabupaten
Bantul Nomor 4 Tahun 2011, saat ini berubah fungsi menjadi lahan non pertanian berupa perumahan, perhotelan dan ruko. Daerah yang
sebelumnya hamparan sawah berubah menjadi perumahan dan pemanfaatan non pertanian lainnya.