Luas panen kecamatan Banguntapan
Gambar 3. Hubungan antara luas panen dengan Produksi padi
Gambar 8 menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi sebesar R = 0,708 hal ini menunjukkan bahwa hubungan luas panen dan produksi
padi dikategorikan kuat. Nilai koefisien determinasinya R
2
= 0,502 hal ini menunjukkan bahwa luas panen mempengaruhi produksi padi sebesar
50,2, sedangkan 49,8 di pengaruhi oleh benih dan pupuk. Selanjutnya uji statistik menunjukkan bahwa nilai Sig yaitu sebesar 0,181 sehingga
dapat disimpulkan bahwa luas panen tidak berpengaruh signifikan terhadap produksi padi. Persamaan yang berada pada garis linier Y =
7,8711x – 715,81, nilai koefisien b = 7,8711 positif maka model regresi
bernilai positif atau searah, artinya jika variabel luas panen X semakin tinggi maka nilai variabel produksi padi Y juga semakin tinggi.
Penggunaan varietas yang unggul mampu meningkatkan produksi padi, berdasarkan data dan informasi yang diperoleh petani Banguntapan
sekitar 57,5 menggunakan varietas IR64 dan 42,5 menggunakan
y = 7,8711x - 715,81 R = 0,708
R² = 0,5019 5000
10000 15000
20000 25000
2200 2300
2400 2500
2600
P rod
u k
si P
ad i
Ton
Luas Panen Hektar
varietas ciherang, kedua varietas ini mampu menghasilkan rata-rata produksi 6 tonhektar lampiran 3. Selain itu juga penggunaan pupuk
yang berimbang juga dapat meningkatkan hasil produksi padi. Selain penggunaan pupuk anorganik, sekitar 47,5 petani Banguntapan
menggunakan pupuk kandang sapi sebagai pupuk dasar, pupuk organik berguna untuk menambah ketersediaan unsur hara ditanah yang
dibutuhkan tanaman. Petani Banguntapan, umumnya menggunakan pupuk anorganik seperti Urea, ZA, SP36 dan NPK yang di subsidi oleh
pemerintah setempat lampiran 3.. Produktivitas tanaman padi sangat tergantung dengan ketersediaan hara, jika unsur hara kurang maka
produksi akan semakin rendah