20
E. Lembaga Kearsipan
Lembaga kearsipan
institusional archives
adalah lembaga yang mempunyai tugas dan tanggung jawab di bidang pengelolaan arsip statis dan pembinaan kearsipan.
Keberadaan lembaga kearsipan tidak terlepas dari pentingnya arsip sebagai informasi yang memiliki nilai yang berkelanjutan continuing value untuk diselamatkan dan dilestarikan
bagi kepentingan masyarakat luas. Informasi yang kemudian menjadi arsip statis ini merupakan rekam jejak sekaligus memori kolektif yang terdokumentasikan menjadi
khazanah warisan budaya. Menurut TR. Schelenberg 1980; 8, pentingnya pendirian lembaga kearsipan
dengan alasan pertimbangan : 1.
Kebutuhan praktis dalam meningkatkan administrasi pemerintahan; 2.
Kebutuhan budaya dalam menjamin pelestarian arsip sebagai salah satu sumber budaya manusia;
3. Kebutuhan khusus yang berakar pada sejarah perkembangan masyarakat;
4. Kebutuhan resmi dalam menunjang kepentingan administrasi aparatur negara.
Lembaga kearsipan bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan menyimpan berbagai informasi yang bernilai berkelanjutan
continuing value
yang diciptakan oleh pencipta arsip, baik itu oleh lembaga negara, badan pemerintah, perusahaan, organisasi
politik, organisasi kemasyarakatan serta juga perorangan. Sebagai suatu informasi yang berkelanjutan maka arsip-arsip tersebut perlu disimpan menjadi khazanah arsip yang
informasinya digunakan untuk kepentingan masyarakat. Lembaga kearsipan yang didirikan pemerintah bertujuan untuk melestarikan memori kolektif sebagai bahan bukti
pertanggung jawaban nasional atas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan kepada generasi mendatang.
F. Hipotesis
Optimalnya penyelenggaraan kearsipan dalam pengelolaan arsip di lembaga kearsipan daerah tentunya tidak terlepas dari adanya prasarana dan sarana kearsipan yang
memadai dan memenuhi standar. Standardisasi prasarana dan sarana kearsipan menjadi salah satu bagian kebutuhan yang menjamin berlangsungnya pengelolaan arsip di lembaga
kearsipan daerah provinsi. Berdasarkan asumsi di atas, kondisi nyata di berbagai lembaga kearsipan daerah
provinsi dan dikaitkan dengan kerangka konseptual, maka diperlukan hipotesis sebagai
21 jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian sebagaimana yang telah
dikemukakan dalam Bab I. Dikatakan sementara karena data yang diperoleh belum berdasarkan data-data empiris. Oleh karenanya hipotesis yang diajukan dalam penelitian
ini adalah hipotesis nol Ho, yaitu pernyataan dalam bentuk kalimat negatif, ”
Tidak ada hubungan antara standardisasi prasarana dan sarana kearsipan dengan penyelenggaraan
kearsipan di lembaga kearsipan daerah provinsi
”
22
BAB III M E T O D O L O G I
Bab III ini menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan metodologi penelitian, meliputi: jenis penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel, lokasi penelitian,
definisi operasional, kriteria pengukuran, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan teknis analisis data.
A. Jenis Penelitian
Menurut Sugiyono 2010: 4, jenis metode penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan dan tingkat kealamiahan. Penelitian terhadap kajian standardisasi
prasarana dan sarana kearsipan dalam mendukung penyelenggaraan kearsipan di lembaga kearsipan, ditinjau dari tujuan termasuk penelitian terapan
applied research
. Penelitian terapan dilakukan dengan tujuan menerapkan, menguji, dan mengevaluasi kemampuan
suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah praktis. Berdasarkan tingkat kealamiahan, penelitian ini menggunakan metode survey karena mendapatkan data
dari tempat tertentu yang alamiah dengan menggunakan instrumen kuesioner. Sementara Prasetyo dan Janah 2008: 37, mengelompokkan jenis penelitian selain
berdasarkan tujuan juga berdasarkan manfaat, dimensi waktu, dan pengumpulan data. Dalam penelitian terhadap kajian ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Manfaat
Berdasarkan manfaatnya penelitian ini dapat dikategorikan sebagai penelitian terapan
applied research
, karena hasil penelitian ini dapat segera dimanfaatkan oleh berbagai
stakeholders
pemangku kepentingan, yakni ANRI selaku penyelenggara kearsipan nasional yang merumuskan dan menetapkan kebijakan
kearsipan nasional di bidang prasarana dan sarana, lembaga kearsipan daerah provinsi
selaku penyelenggara
kearsipan provinsi,
lembaga kearsipan
kabupatenkota selaku penyelenggara kearsipan kabupatenkota dan lembaga kearsipan perguruan tinggi selaku penyelenggara kearsipan perguruan tinggi.
2. Tujuan