7 kearsipan bisa jadi dikarenakan ketidakmampuan lembaga kearsipan daerah
menindaklanjuti kebijakan-kebijakan di bidang prasarana dan sarana kearsipan. Meskipun demikian, pendapat di atas belum sepenuhnya benar, mengingat
beberapa faktor lain seperti pembinaan, pengembangan sumber daya manusia, dan organisasikelembagaab turut pula mempengaruhi kinerja lembaga kearsipan. Pandangan
tersebut di dukung oleh beberapa hasil kajian penyelenggaraan kearsipan yang dilakukan Pusat Pengkajian dan Pengembangan Sistem Kearsipan ANRI, setidaknya memperlihatkan
bahwa terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kinerja lembaga kearsipan selain dukungan adanya prasarana dan sarana kearsipan.
Namun tidak bisa diabaikan pula, bahwa untuk mencapai tujuan penyelenggaraan kearsipan sebagaimana dalam penjelasan Pasal 3 huruf h bahwa untuk meningkatkan
kualitas pelayanan publik dalam pengelolaan dan pemanfaatan arsip yang autentik dan terpercaya, adalah melalui penyelenggaraan kearsipan yang komprehensif dan terpadu
dengan sumber daya manusia yang profesional serta prasarana dan sarana yang memadai akan meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam memanfaatkan arsipnya.
Dari penjelasan di atas, memperlihatkan pentingnya prasarana dan sarana kearsipan yang memadai dan tersedia di lembaga kearsipan telah memegang peran dalam
penyelenggaraan kearsipan. Itu artinya, adanya standardisasi prasarana dan sarana kearsipan diharapkan kinerja lembaga kearsipan daerah provinsi dalam mendukung
penyelenggaraan kearsipan dapat berlangsung optimal .
C. Pertanyaan Penelitian
Standardisasi prasarana dan sarana kearsipan dilaksanakan untuk memberikan dukungan terhadap penyelenggaraan kearsipan secara menyeluruh, oleh karenanya kajian
ini bukan mengatur standar kualitas tetapi melihat tersedianya pengadaan dan penggunaan prasarana dan sarana kearsipan yang memenuhi standar dan dimiliki oleh lembaga
kearsipan daerah provinsi. Kajian standardisasi prasarana dan sarana kearsipan dalam mendukung
penyelenggaraan kearsipan di lembaga kearsipan daerah provinsi ini menjadikan standardisasi prasarana dan sarana kearsipan sebagai variabel independen dan
penyelenggaraan kearsipan sebagai variabel dependen. Rumusan masalah assosiatif dalam bentuk pertanyaan umum
grand tour question
, yaitu “
Apakah ada hubungan antara
8
standardisasi prasarana dan sarana kearsipan dengan penyelenggaraan kearsipan di lembaga kearsipan daerah provinsi
?” Untuk lebih fokus kepada permasalahan maka pertanyaan umum tersebut diuraikan
menjadi beberapa sub pertanyaan
sub question
sebagai berikut : 1.
Apakah ada hubungan antara prasarana kearsipan dengan pengelolaan arsip inaktif di lembaga kearsipan daerah provinsi ?
2. Apakah ada hubungan antara sarana kearsipan dengan pengelolaan arsip inaktif
di lembaga kearsipan daerah provinsi ? 3.
Apakah ada hubungan antara prasarana kearsipan dengan pengelolaan arsip statis di lembaga kearsipan daerah provinsi ?
4. Apakah ada hubungan antara sarana kearsipan dengan pengelolaan arsip statis
di lembaga kearsipan daerah provinsi ?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara standardisasi prasarana dan sarana kearsipan dengan penyelenggaraan kearsipan, adapun
tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara prasarana kearsipan dengan pengelolaan arsip inaktif di lembaga kearsipan daerah provinsi;
2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara sarana kearsipan dengan
pengelolaan arsip inaktif di lembaga kearsipan daerah provinsi; 3.
Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara prasarana kearsipan dengan pengelolaan arsip statis di lembaga kearsipan daerah provinsi;
4. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara sarana kearsipan dengan
pengelolaan arsip statis di lembaga kearsipan daerah provinsi;
E. Manfaat Penelitian