disesuaikan dengan kondisi arsip yang disimpan. Selain itu belum adanya akses menuju ruang penyimpanan arsip dari unit kerja lain ke unit
kearsipan juga menjadi salah satu penghambat pengelolaan arsip di kantor tersebut karena apabila hujan turun jalan menuju ruang penyimpanan arsip
akan menjadi becek dan akan kehujanan. Pemilihan peralatan juga harus disesuaikan dengan arsip yang disimpan agar pengadaan peralatan tidak
menimbulkan pemborosan dan mempunyai manfaat yang besar terhadap efektifitas dan efisiensi dalam pengelolaan arsip khususnya pengelolaan
arsip dinamis.
3. Petugas Kearsipan Pada Kantor Dirjen Sumber Daya Air Balai Besar
Wilayah Sungai Serayu Opak Yogyakarta
Salah satu faktor dari 4 faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengelolaan arsip dinamis dalam suatu kantor adalah petugas kearsipan
yang profesional. Untuk menjadi arsiparis seseorang harus mempunyai keahlian dibidang kearsipan, terampil, tekun dalam melaksanakan
tugasnya, mampu menyimpan rahasia kantornya, berkepribadian baik, cekat dan rapi dalam menjalankan tugasnya untuk mengelola arsip.
Berdasarkan hasil penelitian di unit kearsipan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak Yogyakarta diketahui bahwa latar belakang
pendidikan semua pegawai kearsipannya berasal dari berbagai tingkat pendidikan dan jurusan yaitu berasal dari jurusan S1 TI, S1 Tehnik Sipil,
S1 Manajemen Ekonomi, S1 Ekonomi, SMK, dan SMA. Dari ke-enam pegawai tersebut hanya satu orang pegawai yang pernah mengikuti
pelatihan kearsipan selama satu bulan di Bandung disertai magang selama 2 minggu.
Pengetahuan kearsipan yang dimiliki petugas kearsipan di unit kearsipan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak Yogyakarta bisa
dikatakan masih terbatas, mereka belum mampu menemukan arsip yang dicari dengan cepat berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa dalam
mencari arsip mereka membutuhkan waktu selama kurang lebih 5 menit. Mereka hanya bisa menggunakan fasilitas yang sederhana seperti
penggunaan buku agenda, buku pertelaan dan penggunaan buku peminjaman arsip dan hanya ada dua orang petugas kearsipan yang
mengetahui bagaimana proses pengelolaan surat masuk dan surat keluar. Kerapihan kerja petugas kearsipan juga masih kurang baik hal ini bisa
dilihat dari masih banyaknya arsip-arsip yang ditumpuk dilantai ruang arsip hal ini menimbulkan kesan ruang arsip menjadi berantakan karna
masih banyaknya arsip-arsip yang belum ditata sebagaimana harusnya. Hal ini jelas menunjukkan bahwa salah satu penyebab belum
optimalnya pengelolaan arsip dinamis adalah keterbatasan kemampuan, pengetahuan, dan ketidakpahaman tentang kegiatan pengelolaan arsip di
unit kearsipan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak Yogyakarta. Hal ini dikarenkan sebagian besar pegawai kearsipan belum pernah
mendapatkan pendidikan atau pelatihan tentang kearsipan, padahal latar belakang pendidikan semua pegawai kearsipan di unit kearsipan Balai
Besar Wilayah Sungai Serayu Opak Yogyakarta bukan dari bidang kearsipan.
4. Lingkungan Kerja Kearsipan Pada Kantor Dirjen Sumber Daya Air