40
tradisional. Kewirausahaan
sosialsecara langsungterlibat
dalamproduksi barangataupenyediaan jasakepada orang-orangsecaraberkelanjutanDefourny J., 2001.
c. David Bornstein dan Pemikirannya tentang Kewirausahaan Sosial
David Bornstein adalah seorang jurnalis dan penulis yang mempunyai spesialisasi dalam penulisan mengenai inovasi sosial. Bornstein telah menulis tiga buah buku mengenai
kewirausahaan sosial. Dia juga adalah pendiri dari dowser.org, sebuah situs berita yang melaporkan mengenai inovasi sosial. Bornstein menulis untuk blog Fixes yang dimuat
dalam website New York Times. Saat ini Bornstein sedang menulis sebuah buku yang berfokus pada pertumbuhan dan dampak dari kewirausahaan sosial di Amerika Serikat dan
Kanada dan juga sedang mengembangkan sebuah website untuk digunakan untuk menyediakan solusi bagi masalah sosial utama. Bornstein juga berkontribusi dalam
konferensi tentang kewirausahaan sosial yang pertama kali diadakan di China. Melalui bukunya How to Change the World, Bornstein memperlihatkan pribadi-
pribadi luar biasa yang peduli pada sektor sosial; banyak dari mereka tinggal di Amerika Serikat dan ada pula yang tinggal di negara lain mulai dari Brazil hingga Hungaria. Di
Amerika, J.B. Schramm, telah menolong ribuan murid sekolah menengah yang kurang mampu untuk mendaftar ke perguruan tinggi. Di Afrika Selatan, seorang wanita bernama
Veronica Khosa, mengembangkan sebuah metode perawatan berbasis rumah tangga untuk pasien AIDS yang kemudian mempunyai andil dalam merubah kebijakan kesehatan dari
pemerintah. Di Brazil, Fabio Rosa membantu membawa listrik masuk ke ratusan ribu pedesaan terpencil. Sedangkan seorang Amerika yang lain, James Grant, diakui telah
menyelamatkan 25 juta nyawa dengan memimpin dan melaksanakan kampanye global mengenai imunisasi. Selain itu, Bill Drayton, menciptakan sebuah yayasan perintis,
Ashoka, yang telah mendanai dan mendukung ribuan wirausahawan sosial serta membantu meningkatkan kekuatan dari ide-ide mereka di seluruh dunia Bornstein, 2014.
Cerita-cerita luar biasa ini menyoroti sebuah transformasi besasr-besaran yang tampaknya tidak akan dipublikasian oleh media: Di seluruh dunia, segmen yang
berkembang paling cepat adalah sektor non-profit, di mana jutaan orang biasa – wirausahawan sosial – berusaha untuk menyelesaikan masalah yang telah gagal diatasi
oleh pemerintah dan birokrasi. How to Change the World menunjukkan bahwa dengan keteguhan hati dan inovasi, bahkan satu orang saja bisa membuat perubahan yang
mencengangkan. Bagi siapapun yang berusaha untuk membuat perubahan positif pada
41
dunia, How to Change the World bisa menjadi bacaan yang menginspirasi sekaligus juga menjadi buku panduan yang sangat berharga. Selain itu, buku ini bisa mengubah cara anda
melihat dunia.
d. Alex Nicholls dan Pemikirannya tentang Kewirausahaan Sosial
Alex Nicholls adalah seorang Professor of Social Entrepreneurship dari Skoll Centre for Social Entrepreneuship di Saïd Business School, Universitas Oxford. Penelitiannya terkait
dengan beberapa area utama yang berhubungan dengan kewirausahaan sosial dan inovasi sosial, yang meliputi: keterkaitan hubungan dari akuntansi, akuntabilitas dan tata kelola;
konteks kebijakan publik dan sosial; dampak investasi; dan Perdagangan Adil Fair Trade. Sebagai anggota staf yang pertama di Skoll Centre for Social Entrepreneurship di 2004,
Nicholls telah membantu mengembangkan profil global dalam penelitian dan pengajaran mengenai kewirausahaan sosial.
Menurut Nicholls, “…Wirausahawan sosial adalah orang-orang yang tidak hanya bermimpi, tetapi juga berusaha mewujudkan mimpinya serta mempunyai bakat,
kemampuan, dan visi untuk menyelesaikan masalah, untuk mengubah dunia menjadi lebih baik. Wirausahawan sosial mempunyai pendekatan yang unik yang evolusionaris dan
revolusionaris, bergerak dalam pasar bebas di mana kesuksesan diukur tidak hanya dari profit finansial tetapi juga dari peningkatan kualitas hidup masyarakat. Wirausahawan
sosial menggunakan model penciptaan nilai yang dapat diterapkan dan mengadaptasinya untuk kepentingan semua komunitas. Mereka tidak setuju bila hanya pemerintah dan pihak
yang berkuasa serta perusahan-perusahaan saja yang mempunyai hak untuk menentukan ke mana dan bagaimana sumber daya harus dialokasikan. Mereka percaya bahwa setiap orang
mempunyai potensi untuk membuat perubahan positif tidak hanya di komunitas kami saja, tetapi juga di masyarakat secara keseluruhan …” Nicholls, 2006.
e. James E. Austin dan Pemikirannya tentang Kewirausahaan Sosial
James Austin memegang jabatan sebagai Eliot I. Snider dan Family Professor of Business Administration, Emeritus di Harvard Business School. Sebelumnya, Austin pernah
memegang jabatan profesor John G. McLean dan Richard Chapman. Austin telah menjadi seorang anggota dari fakultas Universitas Harvard sejak tahun 1972. Beliau adalah salah
satu pendiri dan pemimpin dari HBS Social Enterprise Intiative. Penelitian ini membahas