tidak sesuai dengan yang disepakati misalnya terlalu besar. Hal ini dapat dilakukan jika seandainya memang sudah ada kesepakatan terlebih dahulu
antara penjual dan pembeli. Selain itu sikap tolong-menolong juga masih tampak antar pedagang, hal ini terlihat jika seorang pedagang tidak memiliki
barang yang dicari atau dimaksud oleh pembeli maka pedagang itu akan menjualkan barang milik pedagang yang lain. Sehingga dapat dipastikan
setiap hari para pedagang tersebut memperolah pendapatan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Data penelitian ini mencakup data tentang etnis, pendidikan, permodalan, kecerdasan emosional, jiwa kewirausahaan, dan pengelolaan usaha pedagang
konveksi di Pasar Beringharjo. Data dikumpulkan melalui pembagian kuesioner kepada 139 pedagang konveksi di Pasar Beringharjo. Jumlah kuesioner yang
kembali berjumlah 132 kuesioner atau dengan kata lain tingkat pengembalian kuesioner yang disebar adalah 94.96.
A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Responden a. Etnis
Tabel 5.1 Deskripsi Etnis
No Etnis
Frekuensi Frekuensi relatif
1 Cina 27
20,45 2 Jawa
105 79,55
Jumlah 132
100
Berdasarkan tabel deskriptif di atas dapat diketahui bahwa responden yang termasuk dalam etnis Cina berjumlah 27 orang 20,45, dan
responden yang termasuk dalam etnis Jawa berjumlah 105 orang 79,55. Dengan demikian sebagian besar responden penelitian ini
adalah pedagang yang berasal dari etnis Jawa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Permodalan
Tabel 5.2 Deskripsi Tingkat Permodalan
N o
Tingkat Permodalan Kategori
Frekuensi Frekuensi
relatif 1
Lebih dari Rp 10.000.000 Besar
28 21,21
2 Rp 5.000.000 – Rp 10.000.000
Menengah 61
46,21 3
Kurang dari Rp 5.000.000 Kecil
43 32,58
Jumlah 132
100
Berdasarkan tabel deskriptif di atas dapat diketahui bahwa responden yang memiliki modal lebih dari Rp.10.000.000 atau kategori besar
berjumlah 28 orang 21,21, responden yang memiliki modal antara Rp.5.000.000 sampai dengan Rp.10.000.000 atau kategori menengah
berjumlah 61 orang 46,21, dan responden yang memiliki modal kurang dari Rp.5.000.000 atau kategori kecil berjumlah 43 orang
32,58. Dengan demikian sebagian besar responden dari penelitian ini adalah pedagang yang memiliki modal dalam kategori menengah
yaitu antara Rp.5.000.000 sampai Rp.10.000.000. c. Pendidikan
Tabel 5.3 Deskripsi Tingkat Pendidikan
N o
Tingkat Pendidikan Kategori Frekuensi Frekuensi
relatif 1
SD, SMP, dan sederajat Dasar
25 18,94
2 SMA dan sederajat
Menengah 72
54,55 3
Diploma, S1, dan seterusnya Tinggi
35 26,51
Jumlah 132
100
Berdasarkan tabel deskriptif di atas dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan responden yang termasuk dalam kategori dasar SD, SMP,
dan sederajat sebanyak 25 orang 18,94, kategori menengah SMA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan sederajat sebanyak 72 orang 54,55, dan kategori tinggi Diploma, S1, dan seterusnya sebanyak 35 orang 26,51. Dengan
demikian sebagian besar responden dari penelitian ini adalah pedagang yang memiliki tingkat pendidikan menengah yaitu SMA dan sederajat.
2. Deskripsi Data a. Jiwa Kewirausahaan
Kuesioner untuk mengungkap variabel jiwa kewirausahaan terdiri atas 40 pertanyaan. Dari hasil analisis data diketahui skor tertinggi 141 dan
skor terendah 101, dengan mean = 117,6894, median = 117, modus = 117, stadar deviasi = 7,26818. Berikut ini disajikan tabel deskripsi
variabel jiwa kewirausahaan.
Tabel 5.4 Deskripsi Variabel Jiwa Kewirausahaan
No Interval Frekuensi Frekuensi Relatif Kategori
1 137-160 4
3,03 Sangat
Tinggi 2 119-136 50
37,88 Tinggi
3 107-118 72 54,55
Cukup 4 95-106
6 4,54
Rendah 5 40-94
Sangat Rendah
Jumlah 132 100
Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa ada 4 pedagang atau 3,03
yang terkategorikan memiliki jiwa kewirausahaan sangat tinggi, 50 pedagang atau 37,88 yang terkategorikan memiliki jiwa
kewirausahaan tinggi, 72 pedagang atau 54,55 yang terkategorikan memiliki jiwa kewirausahaan cukup, 6 pedagang atau 4,54 yang
terkategorikan memiliki jiwa kewirausahaan rendah. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar pedagang memiliki jiwa