Berheni pada Puncak Kebaikan

5 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri Akivitas Bersama Diskusi Kelompok Diskusikan, apa yang dimaksud dengan puncak kebaikan sebagai tempat henian itu

3. Berheni pada Puncak Kebaikan

Berheni bukan berari diam, berheni dalam konteks ini berari bertahan pada satu sikap kebaikan yang paling inggi puncak kebaikan, dan puncak kebaikan itulah tempat henian yang harus diusahakan oleh seiap orang. Apa puncak kebaikan sebagai tempat henian itu? Puncak kebaikan ini terkait erat dengan predikat atau peran yang kita miliki. Misalnya, dalam peran kita sebagai seorang anak seorang anak adalah berheni pada sikap baki; sebagai orang tua ia tahu harus berheni pada sikap kasih sayang; sebagai atasan harus berheni pada sikap cinta kasih; sebagai bawahan berheni pada sikap hormat dan seia pada tugas; sebagai suami tahu harus berheni pada sikap bertanggung jawab; sebagai istri berheni pada sikap patuh mengikui dan tahu kewajiban; sebagai kakak berheni pada sikap mendidik; sebagai adik berheni pada sikap menurut; sebagai sesama teman dalam pergaulan harus berheni pada sikap dapat dipercaya dan mempercayai. Dari sini dapatlah kamu mengeri, bahwa peran atau predikat kita idak tunggal. Lebih dari itu bahwa seiring dengan waktu, peran atau predikat seiap orang bertambah. Misalkan, pada awalnya peran kita hanya sebagai anak, namun kemudian bertambah menjadi seorang kakak setelah kita mempunyai adik; dari orang yang lebih muda menjadi orang yang lebih tua dan seterusnya. Tentang puncak kebaikan tempat henian ini lebih jelas sebagaimana tertulis dalam kitab Daxue bab III Pasal 3, sebagai berikut: Di dalam Kitab Sanjak tertulis, “Sungguh agung dan luhur Raja Wen, betapa gemilang budinya karena selalu di tempat henian. Sebagai raja ia berheni di dalam cinta kasih; sebagai menteri berheni pada sikap hormat akan tugas; sebagai anak berheni pada sikap baki; sebagai ayah berheni pada sikap kasih sayang; dan di dalam pergaulan dengan rakyat senegeri berheni pada sikap dapat dipercaya.” “Bila sudah diketahui tempat henian, akan diperoleh ketetapantujuan. Setelah diperoleh ketetapantujuan barulah dapat dirasakan ketenteraman, setelah tenteram barulah orang dapat merasakan kesentosaan bain, setelah sentosa barulah orang dapat berpikir benar, dengan berpikir benar, barulah orang dapat berhasil.” Daxue III : 4 di un du h da ri psmk. ke md ikb ud .g o. id p smk 6 Kelas XI SMASMK

B. Pembinaan Diri Kewajiban Pokok Seiap Orang