Menelii Hakikat Tiap Perkara Mencukupkan Pengetahuan Mengimankan Tekad

10 Kelas XI SMASMK yang ujung, inilah meneladani rakyat untuk berebut. 3] Maka, penimbunan kekayaan itu akan menimbulkan perpecahan di antara rakyat; sebaliknya tersebarnya kekayaan akan menyatukan rakyat.

C. Proses Pembinaan Diri

Bagaimana caranya mencapai pembinaan diri atau pengembangan pribadi? Berikut ini adalah urutan pening yang harus diperhaikan sebagai proses pembinaan diri seperi tercatat dalam Daxue. Bab VII: “…Untuk membina dirinya ia lebih dahulu meluruskan hainya; untuk meluruskan hainya, ia lebih dahulu mengimankan tekadnya; untuk mengimankan tekadnya, ia mencukupkan pengetahuannya; dan untuk mencukupkan pengetahuannya, ia menelii hakikat iap perkara.” “Dengan menelii hakikat iap perkara dapat cukuplah pengetahuannya; dengan pengetahuan yang cukup akan dapatlah mengimankan tekadnya; dengan tekad yang beriman akan dapatlah meluruskan hainya; dengan hai yang lurus akan dapatlah membina dirinya; dengan diri yang terbina akan dapatlah membereskan rumah tangganya; dengan rumah tangga yang beres akan dapatlah mengatur negerinya; dan dengan negeri yang teratur akan dapatlah dicapai damai di dunia.” Langkah-Langkah Proses Pembinaan Diri: Untuk membina dirinya, ia lebih dahulu meluruskan hainya; untuk meluruskan hainya, ia lebih dahulu mengimankan tekadnya; untuk mengimankan tekadnya, ia lebih dahulu mencukupkan pengetahuannya; dan untuk mencukupkan pengetahuannya, ia menelii hakikat iap perkara.

1. Menelii Hakikat Tiap Perkara Mencukupkan Pengetahuan

Dalam Daxue Bab V Pasal 1, dijelaskan: “Adapun yang dinamai meluaskan pengetahuan dengan menelii hakikat iap perkara itu ialah: jika kita hendak meluaskan pengetahuan, kita harus menelii hukum Li sembarang hal sampai sedalam-dalamnya. Oleh karena manusia itu mempunyai kekuatan bathin, sudah selayaknya idak ada hal yang idak dapat diketahui; selain itu juga karena iap hal di dunia ini sudah mempunyai hukum tertentu. Tetapi kalau kita belum dapat mengetahui hukum itu sedalam-dalamnya, itulah karena kita belum sekuat tenaga menggunakan kecerdasan. Maka Kitab Daxue ini mula-mula mengajarkan kita yang hendak belajar, supaya dapat menyelami dalam-dalam segala hal ihwal di dunia ini. Seorang yang mempunyai pengetahuan hukum itu sedalam-dalamnya, akan menjadikan ia sanggup mencapai puncak kesempurnaan.” di un du h da ri psmk. ke md ikb ud .g o. id p smk 11 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri Jika kita dengan sepenuh tenaga mempelajarinya, niscaya pada suatu pagi walaupun mungkin lama kita akan memperoleh kesadaran bathin yang menjalin dan menembusi segala-galanya. Di situ kita akan lihat semuanya luar dan dalam, halus dan kasar sehingga idak ada suatu pun yang idak terjangkau. Demikianlah bain kita telah sepenuhnya digunakan sehingga iada sesuatu yang idak terang. Demikianlah yang dinamai mengetahui pangkal, dan demikian pula yang dinamai memperoleh pengetahuan yang sempurna.

2. Mengimankan Tekad

Dalam Daxue Bab VI Pasal 1–4, dijelaskan: 1. Adapun yang dinamai mengimankan tekad itu ialah idak mendustai diri sendiri, yakni seperi membenci bau busuk dan menyukai keelokan. Inilah yang dinamai bahagia di dalam diri sejai. Maka, seorang Junzi hai-hai pada waktu seorang diri. 2. Seorang rendah budi Xiaoren pada saat terluang dan menyendiri suka berbuat hal-hal yang idak baik dengan tanpa mengenal batas. Jika saat itu terlihat oleh seorang Junzi , ia mencoba menyembunyikan perbuatannya yang idak baik itu dan berusaha memperlihatkan kebaikannya. Tetapi bila orang mau memperhaikannya baik-baik, niscaya dapat melihat terang isi hai dan perutnya. Maka, apa gunanya perbuatan palsu itu? Inilah yang dinamai iman yang di dalam itu akan nampak meraga ke luar. Maka, seorang Junzi sangat hai-hai pada waktu seorang diri. Sumber: dokumen penulis Gambar 1.3. Iman yang di dalam itu akan nampak meraga ke luar. di un du h da ri psmk. ke md ikb ud .g o. id p smk 12 Kelas XI SMASMK 3. Zengzi berkata, “Sepuluh mata melihat sepuluh tangan menunjuk, idaklah itu menakutkan” 4. Harta benda dapat menghias rumah, laku bajik menghias diri; hai yang lapang itu membuat tubuh kita sehat. Maka seorang Junzi senaniasa mengimankan tekadnya.

3. Meluruskan Hai Membina Diri